Aku Padamu

292 8 0
                                    

Masih suasana kemerdekaan, so author mau ngucapin "Dirgahayu RI ke-74, SDM Unggul Indonesia Maju, MERDEKAAA....!!! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩

*****

Sebulan berlalu, hubungan Winny dengan Nuno semakin dekat saja. Entah sepertinya ada sesuatu yang membuat mereka saling dekat. Namun mereka pun tidak berani mengartikan itu. Hanya orang-orang dekat mereka saja yang mulai berspekulasi dengan hubungan mereka.

Nuno yang sudah tidak segan lagi mengantar jemput Winny ke hotel ataupun ke radio. Selagi dia tidak sibuk akan dia lakukan.

Bahkan mereka pun tidak jarang janjian makan atau nonton bareng, atau sekedar nongkrong di cafe di saat weekend.

Seperti malam ini, Nuno mengajak Winny nonton konser salah satu band ibukota yang lagi tour 27 kota.

Winny sudah berpakaian rapih namun santai dengan make up naturalnya sedang menunggu Nuno di teras depan.

Tidak lama mobil mewah berwarna hitam itupun tiba di depan rumah Winny.

Nuno turun dari mobil dengan tampilan kerennya. Mengenakan setelan pakaian casual membuatnya terlihat semakin tampan.

"Assalamu'alaikum...." Sapa Nuno dengan senyum manisnya.

"Waalaikum salam Mas... Yuk masuk dulu pamit sama bunda" ajak Winny ke Nuno yang dibalas anggukan oleh cowok itu.

Namun baru saja mereka hendak masuk, tiba-tiba bunda Rina muncul di balik pintu.

"Maaf bunda, Nuno mau ajak Winny nonton konser dulu..." Ijin Nuno ke bunda Rina dengan sopan.

"Iya, kalian hati-hati yah. Selesai nonton langsung pulang yah..." pesan bunda Rina sambil menyambut tangan Winny dan Nuno yang salim untuk pamit berangkat.

"Siyaaappp bunda, kami berangkat dulu" ucap Winny riang.

Nuno lalu membukakan pintu mobil buat Winny, setelah Winny duduk dia pun berjalan menuju pintu sebelah dan duduk di balik kemudi.

Setelah mengucap salam dan melambaikan tangan ke bunda Rina, mereka pun berlalu dari situ.

Sesampainya di tempat konser yang diadakan di alun-alun kota, tampak begitu ramai. Begitu banyak penonton yang harus mengantri, berdesakan untuk masuk ke tempat konser yang tidak lama lagi akan dimulai.

Melihat itu, tiba-tiba Nuno meraih tangan Winny, menggenggamnya erat dan berjalan di depan Winny dengan jarak yang begitu dekat. Bahkan dia menjadikan tubuh tegapnya untuk melindungi Winny. Winny sempat terkejut mendapatkan perlakuan Nuno itu, namun dia pun tidak menolak karena dengan sikap Nuno itu dia merasa aman dari tangan-tangan jahil.

Nuno begitu posesif seakan tidak rela jika bagian tubuh Winny tersentuh oleh cowok lain yang ikut mengantri.

Setelah sampai di dalam, Nuno masih terus menggenggam tangan Winny erat sambil mencari posisi yang nyaman dan aman tentunya.

Dia lebih memilih tempat yang space nya tidak begitu sesak, dan yang pasti tidak banyak pria di situ.

Entah kenapa, dia merasa banyak mata lawan jenis yang menatap kagum ke Winny, apalagi malam ini Winny keliatan begitu manis. Dan dia sama sekali tidak suka itu.

Apa sih, padahal pacar ajah bukan. Mereka selama ini hanya jalan dengan dalih hanya sebagai teman.

Selang beberapa saat, konser pun dimulai. Sementara Winny sekilas melihat genggaman tangan Nuno yang membuat Nuno tersadar dan berdehem...

"Hmm...maaf..." Nuno lalu melepas genggaman tangannya.

Melihat itu Winny hanya tersenyum sekilas. Ada getaran yang seakan menjalari dadanya kini.

Menangkan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang