Nuno sedang duduk di sebuah cafe di sudut kota. Dia sedang menunggu kedatangan seseorang yang sudah dia telepon sebelumnya untuk janjian bertemu.
Tiba-tiba teleponnya berdering...
Kekagumanku is calling...
"Assalamu'alaikum..."
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Mas maaf yah harus nunggu lebih lama, ini tiba-tiba ada pekerjaan yang mendadak mau diselesaikan segera", ucap seseorang di seberang telepon.
"Okay, i'm still waiting for you".
"Makasih lho mas, sampe ketemu, assalamu'alaikum..."
"Waalaikum salam...".
Nuno mematikan sambungan teleponnya lalu melanjutkan menyeruput coffee latte yang dipesannya tadi.
Dia lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru tua. Dia menimang kotak kecil itu sambil tersenyum simpul penuh arti lalu dia masukkan kembali kotak kecil itu ke saku celananya.
20 menit berlalu...
"Assalamu'alaikum mas Nuno", sapa gadis itu dari arah belakang Nuno. Dia baru masuk ke dalam cafe dan berjalan menghampiri Nuno.
Nuno spontan menoleh ke arah suara tersebut. Dia melihat seorang gadis yang mengenakan kemeja putih dan rok hitam plus jilbab panjang warna putih sedang berjalan menuju ke tempatnya duduk. Seulas senyum manis tersungging di bibir gadis cantik itu yang sanggup membuat dada Nuno berdebar.
"Waalaikum salam Zaina", jawab Nuno sambil berdiri dari duduknya dan membalas senyum gadis itu.
Gadis itu lalu mengambil duduk di kursi depan Nuno dan meletakkan tas kerjanya di atas meja.
"Maaf mas harus nunggu Zaina lama", ucapnya merasa bersalah.
"Gak apa-apa koq Zaina, bahkan 3 tahun pun aku rela menunggumu", jawab Nuno dengan senyum penuh arti.
"Ihhh...mas Nuno mulai deh".
"Serius lho ini...", ucap Nuno lagi sambil terkekeh melihat ekspresi Zaina yang rada malu.
"Udah ah, ini ngajak ketemuan memangnya ada apa?". Zaina lalu menatap Nuno sekilas.
"Mmm...sorry kalo aku ngajaknya dadakan begini. Soalnya SK mutasiku juga sudah keluar dan awal bulan depan aku sudah harus berkantor di tempat yang baru".
"Jadi benar mas Nuno kena mutasi??"
"Iya Na..."
"Kemana...???"
"Makassar Na, jauh banget..."
"Yah bakal gak bisa ketemuan lagi", ucap Zaina cemberut.
"Kan bisa video call' an".
"Iya sih...heheee".
"Jadi mas Nuno ngajakin ketemu ini ceritanya mau pamitan nih?"
"Iya juga tapi gak juga", jawab Nuno dengan wajah lucunya.
"Ihh...apaan sih maksudnya?".
"Ehemmm...jadi gini...", Nuno menjeda kalimatnya.
"Apaa...??", tanya Zaina penasaran.
"Ada sesuatu yang ingin aku utarakan ke kamu Zaina. Aku harap kamu simak baik-baik dan apapun jawabannya itu adalah hak kamu".
"Mas Nuno koq jadi bikin deg-degan gini sih".
"Zaina...", Nuno menatap Zaina lekat. Zaina balas menatap sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia sadar bahwa menatap lama yang bukan mahramnya adalah bukan haknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menangkan Hati
RomanceKisah cinta yang rumit seorang gadis penyiar radio sekaligus sekertaris dengan pria posesif, sementara cinta sang mantan yang belum kelar hadir kembali. Persahabatan, orang ketiga dan mantan terindah menjadi warna warni kehidupannya. Akankah dia men...