18 Di Skors

819 127 7
                                        

⚠Budayakan Vote Sebelum Membaca⚠ 😊

Happy reading😉
''''''''''''''

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu. (NamaKamu) masih duduk dengan muka datar menatap Bu sri dan pak Bram, tak ada candaaan seperti biasanya.

(NamaKamu) sedang kesal pada kedua guru itu, bagaimana tidak kesal?.

Saat Dia bangun hanya ada Iqbaal di sampingnya membuatnya bingung. 'ni orang tadi bolos, kok disini. Mana bukannya serempula' batin (NamaKamu) tadi.

(NamaKamu) mengabaikan Iqbaal, bergerak kearah meja di samping bangkar untuk mengambil air, tenggorokannya terasa kering.

"Jangan banyak gerak, gue ambilin" ucap Iqbaal sembari membantunya duduk lalu memberinya segelas air.

Setelah minum, Bu sti dan pak Bram datang dan terus mengomeli dari a sampai z, sampai dia pusing sendiri mendengarnya.

"Ini berikan pada orang tua mu" pak Bram memberinya sebuah surat, kening (NamaKamu) menyerit bingung.

"Ini apa?" Tanyanya, mengambil surat itu.

"Surat panggilan orang tua" jawab pak Bram lugas.

"Kamu di skors tiga hari, kalau mau masa skorsnya selesai orang tua kamu harus datang ke sekolah." Tambah bu Sri mengabaikan wajah (NamaKamu) yang sudah sangat datar.

"Orang tua saya sibuk" ungkap (namakamu) sedikit sarkas. Pak Bram sampai bingung dengannya biasanya siswi yang satu itu terus bercanda tak pernah Seperti itu.

Beda dengan Bu Sri yang sudah sedikit mengenal karakter (NamaKamu).

"Usahakan mereka bisa d..."

"Saya jalani hukuman saja" putus (NamaKamu) tanpa kematap kedua guru itu.

Bu sti menghembuskan nafas berat, "usahakan, kalo begitu kamu sudah bisa pulang" Bu sri berjalan keluar setelah mengatakan itu.

"Iqbaal atar dia pulang" kata pak Bram ikut keluar.

Iqbaal masih terdiam di tempatnya, (NamaKamu) juga terdiam entah memikirkan apa.

Sampai keheningan itu di pecahkan oleh Iqbaal.

"Ayo balik" (NamaKamu) menatap iqbaal.

"Rekta sama Lana mana?" Tanya (NamaKamu) masih tak bergerak.

"Gue pakasa balik" kata iqbaal cuek. "Ayo pulang" tambahnya.

(NamaKamu) menganguk turun dari bangkar dan saat itu juga desisan keluar dari mulutnya karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya. 'ajir remuk badan gue' batin (NamaKamu)

Iqbaal membantunya memakaikan sepatu lalu menuntunnya berdiri disampingnya.

"Bisa jalankan?" Tanya iqbaal, (NamaKamu) menganguk.

Namun baru dua langkah badannya sudah lemas. 'Gue Berantem kayak gimana sih kok badan gue sampai sakit semua?' banting (NamaKamu) kesal.

Iqbaal tiba tiba mengangkatnya refleks dia mengalunkan tangan ke leher Iqbaal.

Deg!

Tatapan mereka bertemu 'duh jantung gue kenaoa jadi nge dugem' batin (NamaKamu) mencoba menenangkan dirinya.

"Eh bal turunin, gue berat!!" (NamaKamu) mengalihkan perhatiannya sebar mengebrak gerakkan kakinya agar diturunkan mengabaikan rasa sakitnya saat bergetak terlalu keras.

"Diem!" Peringat Iqbaal.

"Turunin bal Aelah lo denger kek apa yang gue bilang."

Iqnaal berdecak dan berhenti berjalan di tengah koridor. "Diem lo, udah tau berat jangan banyak gerak" ucap Iqbaal membuat (NamaKamu) menganga 'jahat!'

"Jahat malah ngatai gue!"

Iqbaal jadi pusing sendiri, anadai saja tak ada (NamaKamu) dalam gendongannya di sudah mengacak rambutnya kesal.

"Kantadi lo yang bilang" ucap Iqbaal lembut dan melanjutkan jalannya.

"Ck turunin huaaaa toolong ibu iqbaala nyulik saya" teriak (NamaKamu) sebenarnya untuk mengalihkan dirinya dari jantungnya sendiri. 'gue tadi dihajar kena jantung apa gimana ya? Kok jantung gue jadi koslet!?' (NamaKamu) meneleng.

Kemudian melanjutkan aksinya berusaha lepas dari gendongan iqbaal tapi gak mau di jatuhin juga.

(NamaKamu) bersiap teriak saat melihat Bu sri di parkiran mengeluarkan motornya.

"Diem gak!, Ato gue cium" Iqbaal kehabisan akal lagi untuk mendiamkan cewek satu ini.

Mata (NamaKamu) membulat menatap Iqbaal horor. Dan langsung menarik rambut Iqbaal bagian belakang.

"Akhh woi (NamaKamu) lepas ntar lo jatuh" kata iqbaal menyeimbangkan dirinya.

(NamaKamu) melepas buru buru karena takut jatuh, dia tak ingin jatuh saat ini saja badannnya terasa remuk apalagi di tambah jatuh.

Alhasil dia diam tanpa dia sadari Iqbaal bernafas legah sebab akhirnya (NamaKamu) tak bergerak lagi.

Sampai di mobil Iqbaal mendudukkan (NamaKamu) di samping kemudi.

"Gue bisa sendiri" ucap (NamaKamu).

"Iya"

Iqbaal masuk ke dalam mobil dan mengatur (NamaKamu) pulang.

Di Rumah (NamaKamu) sudah ada rekta yang menunggunya. Setelah berterimakasih pada iqbaal dia mengatakan (NamaKamu) ke kamarnya.

"Gue Balik ta" ucap Iqbaal. Saat melihat rekta turun.

"Gak mau minum dulu?" Tanya rekta.

"Gak usah" Iqbaal berbalik dan pergi dengan cepat.

Sedangkan (NamaKamu) di atas sedang mengganti pakaiannya. saat tatapannya jatuh pada seragamnya yang tercetak noda merah di bagian lengan dan pinggang bajunya.

"Darah?" (NamaKamu) memeriksa tubuhnya (namun tak ada luka serius sampai berdarah segituga banyak hanya beberapa lebam. Lalu darah ini dari mana?.

Saat paikrinnnya jatuh (NamaKamu) buru buru berlari kebawah tak lagi memperdulikan sakitnya.

"Rekta!!" Panggilannya.

"Iqbaal mana ?" Tanya dia terlihat panik

"Udah balik tadi dia buru buru banget, kenapa?" Tanya rekta menatapnya heran.

(NamaKamu) terdiam sejenak apakah harus mencari Iqbaal tapi dia tak tau kemana orang itu akan pergi.

Dia memutuskan kembali ke kamarnya meski pikirannya saat sang kalut. Luka macam apa itu?

"Bego lo bal, tau udah luka masih ajah sok ngangkat gue" gerutunya menyalahkan Iqbaal sebenarnya dia khawatir.

👊👊👊

Paginya (NamaKamu) sedang sarapan ah lebih tepatnyahanya duduk depan makanannya. Tatapan matanya jatuh pada surat di depannya.

"(NamaKamu)" bisik seseorang di samping telinagnnya membuat (NamaKamu) tersentak kaget langsung berbalik menatap pelakunnya.

"Iqbaal!!"










Tbc
•••
Aloha apakan?

Ada yang nungguin gak nih?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMET😘
HATI-HATI TYPO😥

Jumpa lagi💋

mi elecciónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang