40 Terkurung

428 78 7
                                        

Selamat pagi semua...
Hehe perasaan Ak postnya pagi mulu dah😅

Langsung aja, Hati" TYPO
Auto malas baca balik kalau udah di ketik.

Happy reading❤
____________________________

Sepanjang hari (NamaKamu) bolak balik dalam kamar tak tau harus bagimana, di depan kamarnya di jaga dua orang, sesekali ia melirik keluar dan melihat di bawa balkon pun ada penjaga, gerbang depan, dan menduga di seluruh sudut rumah ada.

Ia serasa di penjara. Tatapan (NamaKamu) jatuh pada spanduk di atas meja belajarnya, matanya tiba-tiba menjadi cerah.

Buru buru bangun memakai jaket, kunci motor dan mengambil spanduk itu. Ia kemudian langsung menuju pintu dan membukannya.

Namun terhenti sebab pintu itu terkunci. Kenapa dia baru sadar!!?

Tok... tok... tok...

"ma.. Mama" Teriak (Namakamu) mengetuk pintu.

"MAMA... Aku ada urusan sebentar!"

"mama....ma"

"mah ini hukum dari sekolah!"

(NamaKamu) terus berteriak sampai tenggorokannya sakit. Emosi sendiri karna tak ada jawaban (NamaKamu) mendang pintu sangat keras bahkan dua orang diluar terkejut.

Kesal (NamaKamu) membanting sapanduk di meja kemudian duduk. Berpikir apa yang harus di lakukan.

Sekali lagi menemukan ide (NamaKamu) bangun, ia mencari di seluruh ruagan. Lemari, laci meja, meja belajar bakan di bawah kasur. Ia sedang mencari ponsel hasil balapannya dulu dulu, di menangkan ia ingat tapi tak tau dimana benda itu.

Dalam sekejap kamarnya berubah menjadi kapal pecah yang barusaja terkena tornado.

"sial, mana si tu benda. Di cariin gak ada, giliran gak perluin muncul dimana mana." guman (NamaKamu).

Sampai akhirnya mebemukannya di mari kecil yang ada kamar mandi, kenapa pula dia meletakkan box hp di kamar mandi!!

Penuh harap dia menyalakannya dan menemukan ponsel itu gak ada kartunya, 'sial, ingin ku berkata kasar!' batinya menatap kosong ponsel itu.

Menyerah dengan ide ini, ia berpikir lagi menatap kamarmya yang berantakan sekilas ingatannya terbesit ketika di apartemen Iqbaal. Ketika berusaha membangunkannya dan mengakibatkan kamar itu hancur.

"Gue berbakat banget hancurin kamar ya kan bal?" ucapnya pelan pada udara kosong di sekitarnya.

Mengingat Iqbaal lagi, ia merasa sesak. (NamaKamu) keluar balkon mencari udara segara, tatapannya kebawah melihat banyak penjaga bolak balik.

Sebuah ide melesat dalam pikirannya, ia memungut barang barang tidak berguna di kamarnya kemudian melepari penjaga di bawah.

"Woi, sterika." teriaknya melepari penjaga terdekat. Sekalipun suaranya terdengar serak ia masih bersemagat melepari mereka.

Para penjaga berpikir bocah ini sangat menyebalakan. Hingga mereka kesal dan serempak menatapnya setelah taman itu penuh barang dari kamarnya.

Tadinya (Namakamu) berencana melempar meja juga kalau kalau mereka gak mau balik kedia.

"hehe balik juga kan lo pada, hapir gue timpuk pake meja ato kursi atau kasur sekalian" serunya.

Mereka diam menunggu apa mau dari nona muda itu.

"panggilin mama gue, gue ada urusan di luar" ucapnya santai.

Bersamaan pintu kamarnya di buka. Ia berbalik menatap mamanya yang baru masuk kedalam.

mi elecciónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang