Pagi berikutnya, awan gelap terkumpul. Abu abu memenuhi langit, rintik hujan jatuh dari perlahan hingga menjadi lebih banyak dan cepat.
Membasahi bumi, mebuat orang orang malas untuk keluar. Beruntung Iqbaal menjemput (Namakamu) lebih cepat dan tiba di sekolah tepat waktu sebelum hujan menguyur bumi.
"Sarapan dulu, gue laper"
Ajaknya menyeret iqbaal menuju kantin. "mau makan apa?" Tanya (Namakamu) ketika mereka memasuki area kantin.
Disana terlihat ramai meski masih pagi.
"Gak laper"
(Namakamu) memutar mata malas, "Oke kalau gituh. Bu.. Nasi goreng dua, yang satu pedes."
"Oh iya siap neng" balas ibu kantin menaikan jempolnya.
Tak lama pesanan mereka tiba. (Namakamu) baru ingat belum membeli minum. Ia berdiri "Gue beli minum dulu"
"Biar gue"
"oke" Ia setuju tanpa berpikir atau protes. Entahlah dia merasa bebas dengan iqbaal, dia tidak takut memilih apapun jika itu dengan iqbaal. Mungkin karna dia tau orang ini tak akan mengecewakannya.
"cewek sendiri ajah" Suara rekta datang dari sebelahnya dengan mila mengejutkan (Namakamu) yang baru akan menyuap sesendok nasi ke mulutnya.
Melihat dua sejoli di sebelahnya (Namakamu) berdecak. "Sana lo jauh jauh. Pasangan alay" usirnya.
Mila dan Rekta mengabaikan pengusiran malah ikut duduk di hadapan (Namakamu).
Mengabaikan dua orang itu (Namakamu) bersiap melanjutkan makannya.
"Wis maruk amat lo makan dua piring, bagi gue satu" Rekta menjulurkan tangan ingin mengambil piri di samping (Namakamu) yang langsung di hadiai pukulan maut dari sendok.
"Sakit bego!!" Rekta mengelus punggung tangnnya memerah. "beb, liat merah" adu rekta pada mila yang tadinya sibuk berjoget ria depan ponsel dengan lagu aneh di telinga (Namakamu) kini langsung berbalik melihat punggung tagan rekta.
"Aduh, kasian. Sini taro sini" Mila meletakkan tangan rekta di meja, lalu menempatkan Gelas jus dingin di atasnya.
(Namakamu) "..." Kemana dua orang yang terus bertengkar sepanjang hari?, kenapa mereka jadi akur seperti itu!.
Menghela nafas melihat siaran langsung drama romans di depannya, ia mengangkat bahu lalu makan nasi gorenya.
Satu sendok
Dua sendok
Tiga..
(Namakamu) terhenti, mukanya memerah.
"AH PEDES BANGET GILA!!" Teriak (Namakamu) menarik perhatian semua orang, termasuk iqbaal yang baru kembali dengan dua botol air mineral dan sebotol GoodDay.
Panik (Namakamu) menyambar minuman di atas tangan rekta langsung meminumnya.
Mata rekta membulat, belum sempat menghentikannya. (Namakamu) sudah meminum setengah dari Gelas jus itu.
"Itu punya gue!" Ratap mila melihat jusnya yang di taruhi es krim diatanya tadi kini diminum oleh (Namakamu).
"Muntahin!!" Perintah rekra. Menekan leher belakang (Namakamu).
Mila sampai terharu melihatnya. "gak pala ta. Minuman doang" hiburnya.
Namun rekta tidak mendengar terus memaksa (Namakamu) mengeluarkan apa yang dia minum.
Merasa ada salah mila ikut panik.
Iqbaal melihat itu juga cepat menghampiri.
"Muntahin gak!!. lo bego apa, itu jus Alpukat!" marah rekta menyeret (Namakamu) ke toilet dekat kantin. Tak perduli apa itu toilet cewek atau cowok.
![](https://img.wattpad.com/cover/165982007-288-k157844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
FanfictionBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...