Hai hai, neh dah ku lanjut, harusnya sesuai jadwal publisnya kemari tapi karna chapternya panjang jadi telat maaf ☺
Hati hati Typo yah, soalnya kalo ngetik ya di ketik aja habis itu publis gak ada baca ulang. Hehe
Oke lansung ajah, Happy Reading😙
________________________________Ruang Tamu Rumah (NamaKamu)
"kapan datang? Kenapa gak kabarin dulu?" tanya (Namakamu) dengan suara lembut, seakan dia adalah gadis manis yang pemalu.
"Kan mau kasih kejutan masa bilang-bilang" suara berat namun menenangakan dari cowok itu menjawabnya, ia melihat (Namakamu) yang masih setia memeluk lengannya dan menyandarkan diri dipundaknya.
Ia tersenyum tingkah yang tidak berubah. " capek banget ya?, kenapa belum tidur, liat tuh matanya udah kayak panda. Gak cantik lagi nanti gak ada cowok yang mau sama kamu"
"ck iss. Siapa coba yang datang malam malam" sebalnya
"jangan cari alasan, kakak liat kamu di balkon."
(Namakamu) cemberut mengingat masalah yang menimpanya.
"Kak..." panggil (Namakamu) ragu apakah harus bercerita atau tidak pada Kakaknya. Cowok itu adalah kakak sepupu (NamaKamu) dari keluarga ayahnya, Alfariel. Satu satunya orang yang membuanya masih menunjukkan sisinya yang dulu, manis, lembut dan manja.
"Kenapa hem?"
(NamaKamu) melepas pelukannya pada lengan mundur agar bisa melihat Alfa.
"Cowok itu lagi!?" Tanyanya marujuk pada seseorang di masalalu.
"Bukan, orang lain"
"jadi masalah cowok hum, pacar kamu?"
"Iyah" pasrah (NamaKamu). "Kak tau gak, aa a aku masuk bascam loh temapat balapan hehe hebatkan, aa huh aku bisa balapan sekarang kayak kak Al. Bahkan jadi Queen..." Ceritanya mengalihkan dari topik awal.
Ia sedikit kikuk menyebut dirinya 'aku'. Ini sudah lama sekali sejak dia mengunakan penyebutan itu.
Alfa menganguk paham, yang mengajari (Namakamu) bawa motor adalah dia. "Bascam?, Kediaman lama komandan Basri?" ia cukup terkejut mendengar ucapn adiknya.
"huh bener, kok tau?" herannya mengangkat alis.
"Tau lah, kan kakak yang diriin gimana sih. Queen macam apa kamu ini sejarah bascam gak tau" sindirnya. Mata (NamaKamu) membulat penuh kejutan.
Bicara Soal Bascam, Alfarial adalah King pertama di sana dan sebagai pendiri.
"HAH?!. MASA?. Ih tau gituh biar gak di paksa, pasti gue masuk juga" seru (NamaKamu) heboh sampai lupa dengan pengucapannya.
Alfa menaikan alis, benar bebar persis dengan tingkah gadis itu.
"aku tau yang diriin tapi gak mikir kalau itu kak Al. Ah asal tau ni ya, bang alex maksa Aku masuk awalnya sih gak mau abisnya ribet Masa dikibulin jadi Queen. Padahal nih ya balapan awal cuman uang sama motot eh tiba-tiba kasih gelar apaan!" Celotehnya, (NamaKamu) sangat terbukan dengan Alfa, tak pernah dia berbohong pada cowok itu mengenai apapun.
Ia nyaman menceritakan semua padanya, karna dia percaya. Jika ada yang dekat dengannya selain rekta, itu adalah Alfa.
Ceritanya mengalir begitu saja tentang semua pengalamnnya, di bascam, balapan, taruhan yang ia menangkan, tawaran dari perusahaan besar untuk jadi pembalap, bolos sekolah, pengalamnnya mengenai pilihan sulit, pertengkaran orang tuanya, hingga tanpa sadar menceritakan masalahnya mengenai iqbaal pun keluar dari bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
FanfictionBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...