Pagi ini (NamaKamu) dan Iqbaal terjebak di rungan rapat di sekolah.
Mereka sedang diSidang untuk penyelesaian masalah, disana sudah ramai dengan guru-guru terutama guru bk, orang tua (namakamu), Tante dan om iqbaal sebagai walinya, dan kepala sekolah.
"Sebenarnya saat itu saya lagi bertengkar sama (NamaKamu) pak, karna dia larang saya hajar orang yang udah sengaja nyirem dia pas lagi tidur di belakang sekolah" ucap Iqbaal lugas dengan muka datar dia bo'ong
"Loh bal kan mereka cewek, lo itu cowok!. Gimana lo bisa hajar mereka mikir dong, ntar lo dikatain orang!" Sentak (NamaKamu) saat Iqbaal membawa topik ini.
"Trus karena mereka cewek bisa ngebully orang sembarang gituh?" Balas Iqbaal, jadilah mereka adu bacot dalam rapat itu membuat kepala sekolah pusing melihatnya.
"Kalian berdua jangan bertengkar!" Ucap sri membuat kedua orang ini segera bungkam tapi masih saling mentap memperdebatkan sesuatu lewat tatapan itu.
"Jadi, apa kalian punya bukti tidak melakukan hal itu?. Jika punya bukti kalian bebas dari tuduhan." Ucap kepalah sekolah lagi berusaha sabar menghadapi dua orang pengacau sekolah.
"Saya ada buktinya pak" ucap iqbaal mengejutkan (NamaKamu), karena Iqbaal tidak pernah menyebutkan soal ini.
"Baiklah tunjukkan"
Iqbaal berdiri menghapiri kepalah sekolah. Dia mengambil sebuah laptop di bawah meja, entah milik siapa dan kapan ada disitu hanya Iqbaal yang tau.
Iqbaal menyambumannya dengan Lcd proyektor yang ada di ruangan itu. Setelah itu menghubungkan flasdisknya dilaptop.
"Pertama-tama saya–"
"Woi ini bukan presentasi, biasa ajah kali" seru (NamaKamu) tertawa melihat tingkah Iqbaal.
Orang tuanya sampai mentap tajam melihat ketidak sopanan (NamaKamu) sedangkan Tante dan Om iqbaal hanya tertawa kecil.
"Oh iya lupa, masih kebawa pelajaran di kelas" jawab Iqbaal santai, mengabaikan wajah guru-guru dan kepala sekolah yang sudah geram.
"Bal kita gak pernah masuk kelas perasaan deh" sambung (NamaKamu) ikut bercanda.
"Kalian berdua sudah salah, masih sempat bercanda disini hah!! Kalian anggap ini main main" kepala sekolah kehabisan kesabarannya melihat tingkah dua siswanya ini pantas saja Bram bersemangat selalu menginginakan dua orang ini di D.o dari sekolah.
"Baik pak maaf" ucap Iqbaal mengehentikan candaannya dan mulai serius, berbeda dengan (NamaKamu) yang malah melepas tatapan tengilnya pada Iqbaal.
"Disini saya punya bukti beberapa video dari cctp dan video lengkap rekaman yang di laporkan ke bk. Ah dan juga beberapa bukti jika (NamaKamu) mamang disiram dengan sengaja, biar bapak tau apa yang sebenarnya terjadi" jelas iqbaal, kemudian melirik (NamaKamu) yang masih berbuat ulah dengan duduk dengan kaki terlipat di kursi.
Iqbaal menggelengkan kepalanya kemudian kembali fokus pada laptop.
"Ini video yang asli dari rekaman ponsel itu" Iqbaal memplay video di sana.
Tampil kejadiam lengkap video sebenarnya. Di akhir video menunjukan ujungnya bukan lah ciuman melainkan tendangan (NamaKamu) di betisnya.
Tanpa menunggu respon dari orang dalam ruangan, Iqbaal mutar rekaman cctv di sekitar sana menunjukkan jika mereka memang dekat tapi tidak berciuman.
"Baik baik kami percaya bukti ini cukup" ucap kelapa sekolah mengangguk kan kepalanya.
"Tunggu pak, bapak harus tau pusat permasalahannya di mulai dari ini dan orang yang sama yang melapor kan?!" Tebak Iqbaal memutar rekaman cctv di halaman belakang menapakkan kejadian saat (NamaKamu) disiran dengan sengaja oleh dua orang siswa yang oara guru sangat kenal.

KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
FanfictionBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...