_
Hati nurani akan selalu menuntunmu ke jalan yang baik. Namun ada kalanya seseorang mengikuti pikirannya untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.
_awankecil01_Author pov
Suara itu berasal dari dalam sana, dengan nekat (NamaKamu) mengintip lewat cela Diding yang bolong dan berharap yang didalam sana bukan makhluk halus trus berdarah darah. Biasalah (NamaKamu) suka dengan hal hal yang menguji andrenalin.
(NamaKamu) terbelak melihat apa yang didalam sana. Bukan hantu melainkan lima orang cewek yang terlihat Em.. berselisih?. Ah lebih tepatnya mem-bully.
Tiga cewek disana yang (NamaKamu) tau namanya Vanessa, Gina, dan tika. Mereka terkenal suka membully, ya biasa karena kekuasaan.Dan dua cewek yang (NamaKamu) belum tau siapa namanya, dia duduk di lantai sambil menunduk memegang lengannya. (NamaKamu) segera mengeluarkan ponselnya dan merekam kejadian itu, itung itung buat tontonan kalau lagi bosan. 'baikan gue' batinnya.
Temannya yang satu lagi mencoba membantunya berdiri tapi kedua jongos vanessa menariknya menjauh.
"Heh!!, Denger ya cewek udik. Lo gak boleh deketin Maulana apalagi Iqbaal, mereka itu calon pacar gue" sentak Vanessa mendorong cewek itu yang masih setengah berdiri sehingga dia tak mampu menyeimbangkan tubuhnya hingga jatuh membentur meja disana.
Naas kursi kursi dan kardus diatas meja jatuh menimpa cewek itu. (NamaKamu) embekap mulutnya melihat hal itu sedangkan Vanessa sendiri terlihat terkejut lalu mundur beberapa langkah.
Teman cewek tadi berteriak dan melepaskan diri dari cengkraman dua orang tadi lalu menyinhkirkan kardus dan kursi yang menimpa temannya itu.
Cewek tadi terlihat mengenaskan, jidatnya mengalir darah dan dia sudah tak sadarkan diri.
"Sa,, gimana nih" panik Gina mendekati Vanessa yang sudah tersadar dari keterkejutannya.
"Udah biarin ajah. Nanti kita limpahin kesalahan ke dia bilang ajah mereka bertengkar lalu seperti itu, ayo pergi" ujar Vanessa pergi tanpa rasa bersalah bersama kedua temannya itu.
(NamaKamu) menghentikan rekaman itu lalu menyimpan ponselnya. Dia lalu masuk kedalam gudang, tidak mungkin dia meninggalkan dua orang ini di saat seperti ini. (Namakamu) tak sejahat itu, niatnya memang merekam hanya untuk hiburan semata jika bosan tapi tidak menyangka akan seperti ini.
"To..tolong.. temen gue" kata temen cewek tadi. (NamaKamu) menganguk lalu mengangkat cewek yang pingsan itu ke uks di ikuti temannya tadi.
"Telpon ambulance cepet!!!" Kata (NamaKamu) membaringkan cewek itu yang ternyata namanya Naina, terlihat di nametag-nya.
(NamaKamu) memberi pertolongan pertama pada Naina, tak lama ambulance datang dan menangani Naina, teman Naina pun ikut kesana dan tak melihat jika (NamaKamu) sudah pergi.
(NamaKamu) menatap ambulance yang sudah meninggalkan lingkungan sekolah, dengan acuh dia menuju belakang sekolah mangmbil tas lalu pulang kerumahnya. (NamaKamu) tak ingin ikut campur masalah ini, karena itu bukan urusannya.
👊👊👊
Besoknya, di sekolah (namakamu) entah kerasukan apa sehingga datang tepat waktu ke sekolah dan mengikuti pelajan yang meski gak dengar penjelasan guru juga karena milih tidur.
(NamaKamu) tidur dengan nyamannya dikursi belakang pas samping jendela dikagetkan dengan gebrakan di mejanya membuat dia terlonjak kaget.
"Monyet lo!!!" umpatnya refleks tanpa melihat orang yang mengebrak meja tadi.
"Apa kamu bilang!!?" Suara berat itu menyadarkan (NamaKamu) yang langsung nyengir.
"Eh pak Bram, kenapa pak?" Ucapnya dengan tampang nyengir, tak takut pada guru di depannya yang menatapnya tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
Hayran KurguBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...