21 Band

853 114 5
                                        


(NamaKamu) pov

Huaaaaaa semua ni gegara Iqbaal, kenapa coba pake bilang kayak gituh segala. Gue musti gimana, mana nih jantung lebay banget gitu doang juga Aelah.

Gara gara itu juga jadi bangun kesiangan, mumpung terakhir di skors mals tinggal di Rumah keluar ajah dah.

Baru gue turun gue denger suara mobil masuk halaman Rumah, ah males kalo udah gini pasti kalo bukan Mama pasti papa.

"(NamaKamu) kenapa kamu gak sekolah ?" Nah kan udah gue bilang ck.

"Di skors pa" jawab gue jujur.

"Kenapa ada masalah lagi. Sini ngomong sama papa"

Gue kaget. Kenapa ini orang tumben amat, gue ikut ajah duduk samping papa di sofa.

"Jadi kenapa di skors?"

Gue ngangkat alis sebelum menjawab, perasaan gue gak enak.

"Berantem"

"Perempuan jangan berantem sayang. Ada yang sakit? Papa bawa bawa cek kedokter ya?"

"Gak usah pah. Papa kenapa tumben perhatian?"

"Papa memang selalu perhatian." Papa ngelus puncak kepala gue. Nyaman.

" To The point ajah." Ucap gue setelah terdiam beberapa saat. Gue gak mau terlena cuman gegara gini.

"Ekhm bagaimana jika papa pisah saja gak papa kan?"

Gue mengerakkan gini gue emosi, Gue berdiri menatap papa marah.

Gue gak tau mau ngomong apa, gak tau mau marah seperti apa rasanya kata kata gue hilang dalam kemarahan. Gue keluar dari Rumah tanpa ngucap apa pun, sampai kebut kebutan dijalan tanpah arah gak tau kemana.

Gue berhenti di sebuah cafe yang gak asing lagi buat gue. Tapi kali ini gak gue perduli gue masuk dan duduk diam menenggelamkan wajah di meja cafe.

Sampai di seorang memangil gue.

"(NamaKamu)?Kak?!"

Gue ngangkat wajah gue melihat seorang dengan wajah terkejut menatap gue.

"Yaaapun ka.. kakak berubah banget apa kabar!" Seru orang itu narik narik tangan gue.

"Apaan si. Lo siapa ?" Tanya gue bingung, menghempas tangan orang itu.

"Aduh,, a..aku rifqa, adiknya bang Ridwan."

Ridwan?!
Gue tertegun, eggak ini gue harus pergi dari sini. gue harus keluar!.

"Sorry soal tangan lo, tapi gue duluan"

👊👊👊

AUTHOR POV

(NamaKamu) bediri namun langsung di tahan oleh rifqa.

"Eh kak mau kemana, duduk dulu kak. Kengen tau sama kakak baru juga ketemu langsung mau pergi" tahannya membuat (NamaKamu) duduk tak nyaman.

(NamaKamu) tak bisa menolak rifqa, anak ini sangat baik membuatnya tak sampai hati pergi begitu saja.

"Kakak kemana ajah, baru datang kesini?" Tanya rifqa antusias, (NamaKamu) tersenyum canggung.

"Ada lagi sibuk ajah"jawab (NamaKamu) seadanya.

"Eh kak mau minum apa? Hehe maaf ya sampai lupa gara gara seneng ketemu kakak." Ucap rifqa tertawa malu.

Belum (NamaKamu) membuka suara, rifqa memanggil pelayan.

"Milkshake dua ya!" Serunya.

Jantung (NamaKamu) bergetar serasa tertusuk mendengar minuman itu lagi. 'gue kenapa sih !!? Please santai itu udah berlalu' batinnya memaki.

mi elecciónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang