Jam pulang sekolah sudah lewat tiga puluh menit lalu namun (Namakamu) masih di parkiran mengupati rekta kesal.
Sebab cowok itu meninggalkannya disekolah padahal pagi tadi mereka berangkat bersama dan (Namakamu) gak bawa motor parahnya ponselnya malah kehabisan baterai.
Terpaksa dia berjalan malas keluar sekolah berniat naik bis atau angkot. Tetapi langkahnya berhenti di gerbang melihat Mario atau rio bersandar di motornya.
(Namakamu) mengabaikan bersiap pergi ke halte, sayangnya rio langsung menahan tangnnya.
"(Namakamu) gue mau ngomong, please ikut gue"
Wajah (Namakamu) datar memandang pengan cowok itu di tangnnya sebelum menarik tangnnya menjauh.
Dia berpikir sejenak, terjebak dalam pilihan lagi. Antara pulang atau ikut rio. Haruskah dia memilih, atau mengambil jalan tengah lagi?
"Kalau maksudh lo ngomong dengan ngurung gue lagi lupain aja. Gue gak mau" Tolaknya tegas, ia berpikir lebih baik dirinya ke bascam.
Rio tersenyum, "Gue janji kali ini enggak, kamu ikut aku yah" katanya tiba tiba merubah nada dan panggilannya.
(Namakamu) berpikir kenapa dia bisa suka sama cowok menjijikan seperti ini dulu. Mungkin dulu dia buta?
Setelah berpikir sejenak (Namakamu) memutiskan untuk ikut agar masalah itu cepat selesai dan rio akan berhenti mengejarnya.
Rio membawanya ke sebuah taman, tempat itu dulu adalah lokasi dimana Rio menembaknya jadi pacar. Mereka duduk dikursi taman memandangi air mancur dan orang berlalu lalang ditemani keheningan.
Sebebarnya Rio sedang merancang kata kata untuk (Namakamu), sedangkan (Namakamu) sibuk memikirkan cara agar cepat pergi dari sana.
Jujur (Namakamu) merasa tidak nyaman berada disana. Sekali pun sudah tidak memilik perasaan pada rio, (Namakamu) tidak munafik, rasa benci karena dipermainkan masih ada.
Sekarang Dia kangen dengan Iqbaal yang tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan jika mereka berdua. Kalaupun ia, diam mereka adalah suasana damai yang menenangkan saat menatapi wajah iqbaal.
(Namakamu) mengeleng mengusir pikiran pikiran tentang iqbaal yang berputar di otaknya. 'Gak capek aoa tu cowok muter mulu di pikiran gue!' batin (Namakamu) tanpa sadar tersenyum ditengah hayalannya menyebabkan orang di sebelahnya jadi salah mengira dia senang di ajak kemari.
"En.." "(Namakamu)" ucap mereka bersamaan.
"lo ngomong dulu" setelah dia pikir masalah akan selesai jika cowok ini bica lebih cepat. Pikir (Namakamu).
Rio terlihat memasang senyum lembut "Aku masih sayang sama kamu. Kita.."
"Tunggu!" Potong (Namakamu), tak menyangka hal ini lagi sangat memuakkan. "Gue tarik ucapan tadi, gue ngomong dulu"
"Iya" Rio masih senyum.
(Namakamu) menganguk "Gue ada urusan, nanti terlat gue pergi sekarang"
Raut Rio terlihat menengang, tak mampu menahan senyumannya. "Denger dulu!" Nadanya berubah.
"Santai ngomong biasa. Gak usah kayak gituh gue gak suka, kalau gak gue bakal pergi" (Namakamu) memotong lagi, bergeser sedikit menjauh dari rio.
Tatapan cowok itu terkunci padanya "Oke fine, Lo berubah banget dari yang dulu sekarang lo lebih cantik. Yah tapi lo tetep (Namakamu) gue yang dulu manis" Rio menghadap pada (Namakamu) yang sama sekali tidak menatapnya.
"heh, semua orang bisa berubah, dan satu lagi gue bukan milik lo atau siapa pun.." kecuali iqbaal. Balas (Namakamu) menatap air mancur di depan mereka dan menyambung dua kata dalam hatinya.
Rio tertawa masam, rautnya sudah berubah hanya ada senyum mengejek di bibirnya "(Namakamu), Jujur aja lo masih suka kan sama gue lo cuman main main sulit buat di dapet udahlah. Gue masih suka sama lo, kita bisa balikan kayak dulu" Ungkapnya.
Dalam hati (Namakamu) meludah jijik dalam pikirannya. "Lo tau gak?" kini dia berbalik mematap rio. "Lo itu Berengsek, sadar diri" lanjut (Namakamu) membuang muka.
"jadi lo masih marah sola Naya?. Gue tau gue salah waktu itu, sorry" Rio menarain tangan (Namakamu). "Gue bisa mutusin dia, gue bakal jelasin juga alasan gue waktu itu, kasih gue kesempatan buat perbaikin semua setelah itu kita bisa sama sama lagi" Bujuk Rio.
Tercengang? Tentu saja, malah sangat terkejut (Namakamu) mulai tergoda untuk mebuka kepala cowok itu melihat isi didalamnya, mengapa orang ini sangat kepedean.
Ia berdecak menarik tangannya dan berdiri, tatapnnya jatuh pada rio. "Lo gak perlu ngasih tau gue Alasan lo, basi gue gak butuh. Jangan lupa gue udah pringatin lo berkali kali dulu tapi lo sia siain kesempatan tapi itu gak pentimg sekarang. Gue gak suka sama lo, dan gak akan pernah balik sama lo. Gue udah pu-"
"Gue bakal berubah, satu kesempatan aja lo jangan keras kepala" Rio memotong ucapan (Namakamu)
"Lo mau kan?"
"Enggak!" Tolaknya tanpa berpikir.
"Ayolah, gue yakin lo masih cintakan sama gue. Udalah main mainnya kita mulai lagi"
Senyum sinis muncul Di bibir (Namakamu) untuk pertama kalinya melihat orang yang tingkat kepercayaan dirinya terlalu tinggi. Dulu dia pikir ketua gank motor itu kepedean bisa melawannya balapan sekarang masih ada yang lebih parah dari mereka.
Pasti dirinya yang duli sudah gila bisa pacaran dengan cowok semacam ini.
Dia pikir dunia ini cuman berputar sekeliling dia apa.
"Gue gak suka sama lo" Ucapnya tidak sopan.
Rio ikut berdiri "Jangan bohong, buktinya lo kayak gini, tipe gue banget lebih cantik"
"Gue kayak ginj bukan karna lo ini pilihan gue!" kesabaran (Namakamu) habis.
"Gak usah ngeles deh, kamu pasti malu ngakuin kalau lagi narik perhatian gue"
(Namakamu) mengusap kasar wajahnya "Kepedean lo!!" Bentaknya, melihat tatapan percaya diri Rio.
"Kalau gue mau narik perhatian lo ngapain gue repot repon minta tolong rekra sama Lana nyembunyiin lokasi gue dari kalian semua jangan lupa itu lo nyari gue sampi setahun baru nemuin dan juga Gue punya pacar yang berjuta juta kali lebih baik dari lo, buat apa gue narik perhatian lo. Gak guna habisin waktu gue!" Ejek (Namakamu) membumkan Rio.
Dia mengambil kesempatan itu pergi dari sana, sangat memuakkan.
Tiba tiba pergelangannya ditarik paksa.hingha terasa sakit.
"Lo gak usah Bohong" Marah Rio kini menunjukkan sikap aslinya.
Kesal, (Namakamu) menarik tangnnya kasar tidak oeduli itu akan meninggalkan lebam kemudian melesatkan tangan satunya lagi memukul pelipis Rio lalu pergi penuh amarah.
"GUE TAU PERASAAN LO KE GUE MASIH ADA HAHA MUNAFIK" teriak Rio dibelakang sana menarik perhatian orang disekitar.
(Namakamu) mendumel menenangkan diri "Tau, tau apa? Tau kentut lo!. Apa yang dia tau?, kalau memang ia pasti dia tau seberapa suka gue sama iqbaal!!"
👊👊👊
Bascam..
Masih kesal (Namakamu) masuk kedalam dan duduk di sofa. Dia barusaja akan membanting tasnya kemeja namun tangnnya terhenti di tengaj jalan melihat Iqbaal yang tidur di sofa panjang.
Tangannya pelan meletakkan tas kemudian bergingsut mendekat duduk dilantai memperhatikan wajah Iqbaal yang tidur secara dekat.
Sampai deheman seseorang mengejutkannya, membuat (Namakamu) malu swtengah mati "Ekehem"
TBC
Samapai Jumpa ( ̄3 ̄)
⤵

KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
FanfictionBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...