"BAL, jangan ke bascam!!" Teriak (NamaKamu) tiba-tiba memukul bahu iqbaal berkali.
"Kenapa?"
"Ngebut sekarang, kemana ajah asal jangan ke bascam, Cepet bal!"
Iqbaal langsung menyebutkan motornya mengambil arah berlawanan ke bascam mereka.
Semakin cepat motornya semakin jelas pula beberapa motor juga mengikuti mereka.
"Kita di ikutin!" Ucap Iqbaal melirik (NamaKamu) di spion motor, Dia terlihat melirik ke belakang beberapa kali.
Iqbaal semakin mempercepat laju motornya, bahkan menembus berberapa lampu merah. (NamaKamu) menyerit kening saat melihat mereka keluar kota dan memasuki daerah yang pohon rimbun dan tak lupa beberapa bangun terlihat tidak asing di matanya.
"Bal bal, gila lo. Ngapain masuk daerah kodim!!" Pekik (NamaKamu) memukul helem iqbaal. Bagaimana tidak panik, mereka memasuki daerah kodim dengan ke adaan balap-balapan seperti itu, wah luar biasa.
Beberapa menit kemudian Iqbaal berhenti di gerbang kodim itu, tepat di samping gerbang berdiri sebuah masjid mereka duduk beristirahat di teras masjid itu.
"Mereka gak bakal ngikut sampai sini" ungkap Iqbaal merebahkan dirinya di lantai.
"Lo gila" umpat (NamaKamu) menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Mereka terdiam sampai sebuah suara mengejutkan mereka yang reflesk langsung berdiri.
"Huh!, Kecepatan lo bener-bener patut mendapat gelar king. Tapi lo pikir gue gak berani masuk daerah sini!!" Ucap seseorang penuh dengan nada meremehkan.
(NamaKamu) bediri bersebelahan dengan Iqbaal menatap empat orang di hadapannya.
"Kenapa kaget huh!" Ejek orang tadi masih dengan nada yang sama.
" Kalian siapa?" Tanya Iqbaal melirik (NamaKamu) seakan mencari penjelasan disana.
"Wah, lo king tapi gak tau gue? Dengar apa dia bilang, Haha gak becus lo"
" Bener bener, si rico ajah sehari udah tau semua lah lo?" Tambah salah satu orang itu. Dia berambut keribo.
"Queen lo kemana, kenapa gak jelasin ke lo?" Ucap salah satu dari mereka lagi yang bertubuh sedikit pendek sedangkan yang satunya lagi berdiri di belakang hanya diam saja menatap (NamaKamu).
"Oh atau dia gak ikhlas di kalahin balapan!?" Tambah orang itu.
Iqbaal tetap diam sedangkan (NamaKamu) menahan tawanya entah kenapa dia hanya merasa ini lucu. Aneh.
What!? marah dengan Iqbaal, gak mungkin. Mereka saingan baik baik, kecuali Iqbaal curang baru dia akan marah.
"Btw berhubung dia gak suka lo, lo bongkar ajah identitasnya ke kita, ah juga lo masuk ke gank gue ajah gue bakal kasih lo posisi terbaik di dalam." Ucap orang yang pertama tadi.
"Gank?" Beo Iqbaal, wajah (NamaKamu) segera berubah mendengar niat orang di depan mereka.
"Gue ketua gank Dragon, lo bisa masuk jadi wakil ketua atau panglima, dengan syarat ungkap identitas Queen itu. Mudah bukan" Tawar orang itu lagi.
"Oh jangan lupa bos. Kita bakal jadikan Arena balap itu milik gank kita." Celetuk orang berambut kribo tadi, tapi tatapannya mengarah pada (NamaKamu) dengan seringai aneh.
(NamaKamu) menepal tangan, hapir saja dia maju menghajar orang itu jika Iqbaal tidak langsung menahan tangannya dan mengaitkan jari mereka.
"Kelihatannya cewek lo takut" ejek si keribo tadi, di sertai kekehan ringan.
![](https://img.wattpad.com/cover/165982007-288-k157844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
mi elección
FanficBerada di tengah itu menyiksa. Selalu terjebak dalam sebuah pilihan namun tak dapat memilih apa pun. Berusaha yang terbaik meski terluka, apa yang kau lakukan jika berada di posisi ku?. Penasaran? Baca ajah. Siapa tau suka😘. ••• Ini cerita kedua s...