14 Reaksi target

957 124 5
                                    

(NamaKamu) berlari menuju toilet yang berada tak jauh dari sana namun naas saat di berbelok (NamaKamu) malah Mebarak seseorang dan membuatnya terjatuh dengan pantat yang lebih dulu menyentuh lantai.

"Sial mentang mentang gak jatuh di belakang sekolah sekarang malah jatuh disini" grutu (NamaKamu) berdiri bersiap menyemburkan kata kata mutiaranya pada orang yang menabraknya atau lebih tepatnya orang yang dia tabrak.

"Kamu!!" (NamaKamu) terkejut langsung membatalkan niatnya tadi lantas malah tersenyum konyol.

"Eh pak bram, halo pak baru ketemu nih kangenkan sama saya pak. End hai ketos" guraunya masih memasang wajah konyol berbanding terbalik dengan wajah pak Bram yang masam.

Maulana hanya berbalik untuk menahan tawannya melihat kekonyolan gadis itu.

'kangen gue sama ni bocah, gak berubah dari dulu coba ajah masalah itu gak terjadi' batin Lana.

"Ekhem.. Dilarang berlari di koridor" ucap Lana setelah berhasil menahan tawannya.

"Dengar itu, dan lagi kenpa itu muka di coret coret hah mau jadi badut? Hapus sana." Ucap pak Bram muram.

"Belajar make up pak hehe ini juga mau hapus"

"Dilarang mengunakan make up di sekolah" gurau Lana yang langsung menerima cebikan dari (NamaKamu) yang memutar matanya.

"Ketos diem dulu ya. Pak saya ta.." ucapan (namakamu) terpotong.

"Kamu ini, benar kata Lana dilarang menggunakan make up di sekolah, itu melanggar peraturan." bela pak Bram, Lana tersenyum menunggu respon (NamaKamu) yang terdiam sejenak.

"Aelah pak, kan saya udah langar banyak peraturan dan yang satu ini belom pernah jadi sekalian" cengirnya setelah menjawab.

Bersamaan dengan iqbaal yang lewat dengan memakai tudung jaketnya hingga menutupi wajahnya.

(NamaKamu) melihat jadi heboh "Eh Eh pak itu temen saya pak, di yang ngajarin make up" Teriak (NamaKamu) membuat Iqbaal mendegus di belakang pak Bram.

"He kamu sini" panggil pak bram, Iqbaal akhirnya berbalik dan membuka tudung jaketnya.

"Ini lagi satu, laki laki malah pake begitu di muka. Kamu mau jadi cewek?" Tanya pak Bram garang ke arah iqbaal. Iqbaal salah satu siswa yang membuat pak Bram pusing.

(NamaKamu) cekiki sendiri melihat Iqbaal ikut kena sembur pak Bram, Sendangkan sang ketos sendiri entah kenpa ada perubahan di wajahnya, terlihat muram(?).

"Ya gini lo pak, saya kan belum langgar peraturan yang satu ini jadi sekalian" tiru Iqbaal datar.

"Ada saja alasan kamu, sama saja sama (NamaKamu). Sana kalian bersihkan itu baru kalian lar.."

"Um pak" panggil Lana memotong ucapan pak Bram.

"Iyya Lana" ucap pak Bram lembut, (NamaKamu) memutar mata 'dasar guru suka sama murid yang baik baik ajah langsung lembut' batin (NamaKamu).

"Itu pak, kepalah sekolah sudah menunggu" ucap Lana.

"Oh iya ayo ayo." Ajak pak Bram berjalan pergi. Lana mengedipkan mata pada (NamaKamu).

(Namakamu) tau Lana membantunya agar tak kena hukuman tadi, dia langsung tersenyum mengangkat dua jari jempolnya.

"Bubay Iqqi, Saiya mau cuci muka dulu jangan lupa ya." Kata (NamaKamu) centil "balikin itu barang" lalu melanjutkan dengan nada datar, (NamaKamu) berjalan pergi begitu saja setelah mengatakannya.

Iqbaal tercengang melihat itu sampai menggelengkan kepalanya. "Aneh, konyol, tapi imut ah shit apaan sih lo bal mikir apa coba" gumang Iqbaal menggerutu.

mi elecciónTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang