Pt.4 : Where You At

324 75 11
                                    

*sebelumnya kalo kalian mikir "ini gada seremnya" tunggu di di chapter berikut-berikutnya ya hehe

Entar bakal ada adegan-adegan seru kok :)

Jangan lupa bintang ya kan ga susah mencetnya hahahaha

Back to story

-------------------------------------------------------

Mereka ketakutan mendengar perkataan Mr. Jihoon tersebut. Guru biologi tersebut berjalan masih sambil tersenyum menyeramkan mendekati ketiga gadis yang diam membeku tersebut.

"Mr. Jihoon disini ternyata, saya sampai pusing mencari anda" tiba-tiba terdengar suara Miss Hyejoo dari pintu masuk lorong asrama. Ketiga gadis tersebut merasa sangat lega ketika Miss Hyejoo masuk lalu menyuruh Mr. Jihoon pergi, "anda dicari kepala sekolah" katanya pada Mr. Jihoon.

Mr. Jihoon yang tadinya menyeramkan langsung berubah 180 derajat, sikapnya kepada Miss Hyejoo dimanis-maniskan, seperti sikapnya pada Heejin saat awal masuk. "Baiklah Miss, anak-anak, saya permisi dahulu" kata Mr. Jihoon dengan nada yang diramah-ramahkan.

"Pencitraan" bisik Heejin pada kedua temannya, untung saja Miss Hyejoo tidak mendengarnya. Setelah Mr. Jihoon keluar dari asrama siswa, Miss Hyejoo berbalik badan menghadap Hyunjin, Heejin, dan Haseul. "Penerimaan siswa baru dipercepat, jadi besok ada anak baru, saya minta 2 orang untuk menjemputnya di stasiun, kalau tidak salah namanya Yeojin" kata Miss Hyejoo.

"Kenapa harus kita?" Tanya Haseul polos. Miss Hyejoo kemudian menjelaskan bahwa besok Mr. Jihoon ada acara sedangkan guru-guru yang lain harus mengikuti rapat yang diadakan kepala sekolah.

"Sudah kalian sekarang istirahat saja" Kata Miss Hyejoo melanjutkan. Setelah itu ketiga gadis tersebut bergegas pergi ke kamar, mereka takut Mr. Jihoon kembali jika mereka masing berkeliaran di lorong.

Sesampainya di kamar, Vivi sudah tidur seperti biasanya. Heejin dan Hyunjin langsung masuk ke dalam selimutnya masing-masing, sedangkan Haseul masih ingin membaca buku sebentar.

Saat Haseul sedang asyiknya membaca buku, tiba-tiba dia mendengar sesuatu diluar.

'Tap-tap-tap' suaranya seperti orang berjalan. Haseul yang mendengarnya langsung bergidik ngeri, dia teringat kejadian tadi di lorong bersama Mr. Jihoon.

Karena ketakutan, Haseul mencoba melanjutkan tugas essaynya untuk mengalihkan pikiran. Dia melanjutkan tulisannya yang berjudul 'Let Me In' tersebut selama kurang lebih 10 menit, namun suara langkah kaki diluar tak kunjung hilang juga.

Haseul POV

Karena suara langkah kaki diluar tidak hilang-hilang, akupun memberanikan diri menuju pintu dan membukanya. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada orang di lorong. Lorong sudah gelap, hanya ada satu lampu yang masih menyala diujung.

Bulu kudukku langsung berdiri seketika. Tiba-tiba aku merasa pundakku ditepuk dari belakang.

"AAAAAAAAAAA"




"Ssstttttt diem!"


Aku melihat wanita bergaun putih dengan rambut acak-acakan, dan mata yang sayu. Karena kaget, aku tidak bisa berhenti berteriak. Sampai akhirnya wanita itu menyuruhku agar diam.

"Diem bodoh!" Seru wanita itu. Aku yang sudah pulih dari kaget mengenali wanita itu.

"Heejin, kamu ngapain woyyy malem-malem pake putih-putih giniaaan" kataku emosi. Heejin kemudian bilang kalau dia memang tidur memakai baju putih. "Dasar buat takut aja" kataku kemudian.

"Kamu ngapain emang? Malem-malem gini masih bangun? Mana ngintip-ngintip keluar lagi" tanya Heejin padaku. "Tadi ada yang jalan tau diluar" kataku.

[1] The Cursed Butterfly | Loona, Produce X 101 | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang