Pt.19 : Choerry and Her Mirror

178 35 1
                                    

Setelah selesai berkaca, gadis yang bernama Choerry itu langsung turum dari kereta dan mencari taksi.

Setelah mendapatkan taksi, dia langsung memasukkan barang-barangnya ke bagasi lalu masuk ke dalam.

"Mau kemana kak?"

"BBC International Highschool pak"

Sang sopir mengacungkan jempolnya tanda mengerti. Pedal gas langsung dia injak dengan agak keras sehingga mobil melaju kencang.

Choerry duduk di belakang, dia hanya memandangi pemandangan dari jendela saja sambil melamun.

Karena bosan, dia mengambil kaca disakunya.

"Aduh cantik banget ini anak" gumamnya sambil tertawa kecil.

Namun Choerry merasa ada yang aneh dengan apa yang dia lihat di kaca.

Ada kupu-kupu warna merah yang tak sengaja terlihat olehnya, kupu-kupu itu mengikuti arah taksi yang sedang dia naiki.

Choerry hanya tersenyum kecil. Menurutnya, kupu-kupu itu hanya hal sepele baginya.

Dia tak menghiraukan kupu-kupu itu lagi walaupun hewan itu terus membuntuti taksi yang dia tumpangi.

Sesampainya di gerbang sekolah, Choerry turun dari taksi, setelah mengambil barang bawaanya, dia lalu langsung masuk ke dalam lobby, masih dengan cermin di tangannya.

"Ah Choerry ya?" Tanya Miss Hyejoo yang sedang piket disitu.

Choerry mengangguk, dia langsung melengkapi administrasi serta mendengarkan penjelasan Miss Hyejoo tentang aturan di sekolah.

Setelah selesai, diapun ingin pergi ke kamar. Namun tiba-tiba Choerry melihat sebuah cahaya yang dipantulkan oleh cerminnya di sebuah lemari buku.

Choerry berhenti sejenak dan mengamati lemari itu. Cahaya dari cerminnya berada tepat di salah satu buku berwarna merah.

Karena penasaran, gadis itu mengambil buku merah itu.

"Yah kekunci" gumamnya.

"Apanya yang kekunci?" Tanya Miss Hyejoo dari tempatnya.

"Eh engga Miss"

Buku merah itu Choerry kembalikan di rak sebelum dia akhirnya pergi dari lobby menuju kamarnya.

...

"BUKUNYA ILANG, MAMPUS"

Pagi itu Heejin ingin mengecek buku yang mereka sembunyikan di kolong kasur, namun buku itu sudah menghilang.

"Siapa coba yang tau selain kita? Emang ada?"

"Gaada Seul, kita doang" kata Hyunjin.

Memang mereka sangat merahasiakan buku itu, bahkan membicarakannya di luar kamar saja mereka harus berbisik. Sehingga selain mereka berempat dan anak kamar 202, tak ada yang tau.

"Jangan-jangan Mr. Minhyun? Kemaren aku ketemu di perpus malem-malem" jelas Hyunjin.

"Gamungkin Mr. Minhyun masuk kamar kita ngawur aja" kata Haseul.

Saat sedang berpikir, ada yang masuk ke kamar mereka.

Tok-tok-tok

"Masuuuk"

"Hai, kenalin namaku Choerry, cantik kan aku hehe"

Ternyata yang datang ke kamar mereka adalah Choerry ditemani oleh KimLip.

"Waah halo Choerry, semoga betah disini, gurunya aneh semua" kata Hyunjin.

"Aneh gimana?" Tanya Choerry.

"Udah ntar aja dibawah sambil makan, udah jamnya nih" ajak KimLip kemudian.

Mereka akhirnya turun ke kantin bersama-sama. Ditengah jalan, mereka berpapasan dengan Miss Hyejoo, guru itu tersenyum manis kepada mereka.

Namun Hyunjin tidak menyukai senyum itu, dia masih teringat kejadian semalam.

Oya, kucing yang semalam diselamatkan oleh Hyunjin sudah dikembalikan keluar oleh gadis itu tadi pagi.

...

"Hah buku merah? Tunggu dulu, aku tadi liat bukunya di lobby" kata Choerry mengejutkan ketujuh gadis lainnya.

Haseul sudah menceritakan semua kejadian aneh kepada Choerry.

Tradisi Haseul setiap ada siswa baru, dia pasti yang akan bercerita mengenai keanehan sekolah itu, dibumbui cerita Heejin tentu saja.

"Sumpah kamu liat Choer?" Bisik Heejin pelan, tak mau ada orang lain selain mereka yang mendengarnya.

"Iya beneran, kekunci kan bukunya?"

Pertanyaan Choerry langsung membuat ketujuh gadis lainnya yakin bahwa Choerry tidak berbohong.

Mereka langsung merencanakan kapan akan mengambil buku itu, tak sadar, suara mereka terdengar hampir ke seantero kantin.

Cermin Choerry tiba-tiba mengeluarkan cahaya kecil.

"Ssst!" Choerry langsung menyuruh mereka diam.

"Ada apa ya berisik sekali kalian?"

"E-eh Mr. Jihoon, makanannya enak hehehe" jawab Heejin asal.

"Yasudah, jangan berisik" balas Mr. Jihoon.

Sementara itu Mr. Jihoon mulai berjalan menjauh dari mereka dan keluar dari kantin.

"Suara lo sih kaya Toa Jin, kapok kan"

"Mana muka Mr. Jihoon kaya curiga gitu gasi"

"Ih yaudah diem" Heejin tak mau disalahkan.

Setelah itu mereka makan dengan tenang, kecuali Yeojin.

Yeojin melihat cermin Choerry saat cermin itu mengeluarkan cahaya lalu Choerry langsung menyuruh mereka diam, dan setelah itu Mr. Jihoon datang.

Menurut Yeojin, hal itu tidak mungkin sebuah kebetulan belaka. Tapi dia tidak mau berpikir terlalu berat.

Huh yaudah, emang kebetulan kayanya deh

Setelah mereka selesai makan, kantin sudah sepi. Mereka melanjutkan mematangkan rencana mereka.

"Gimana kalo nanti malem aja kita ambil bukunya?" Tanya Heejin.

"Wah bagus tuh, keburu ngilang lagi bukunya" balas Jinsoul.

Mereka akhirnya sepakat untuk mencari buku itu nanti malam. Namun Yeojin dan Hyunjin tidak mau ikut, mereka ingin menjaga kamar saja, kalau-kalau ada orang iseng.

...

Oh jadi nanti malem ya mau ambil bukunya? Oh coba aja kalo bisa :)




[1] The Cursed Butterfly | Loona, Produce X 101 | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang