Pt.17 : A Long Night

169 41 4
                                    

Hyunjin memutuskan untuk tidak berganti pakaian dan tetap memakai piama kesayangannya.

Setelah memakai sandal kamar, dia segera keluar kamar menuju ke perpustakaan.

Diluar kamar, sudah tidak ada seorangpun yang berkeliaran lagi, benar-benar sunyi senyap.

Hyunjin berjalan dengan pelan, tak mau membuat suara gaduh, agar dia tidak ketahuan keluar.

Saat sudah sampai dibawah, dia mendengar suara langkah kaki. Langkah itu terdengar seperti sedang terburu-buru.

Hyunjin dengan santainya memasuki kamar mandi dahulu, baru setelah dirasa aman, dia keluar lalu melanjutkan perjalanannya.

Yang Hyunjin tidak tahu adalah suara langkah kaki tadi adalah milik Haseul dan KimLip yang berlari ke kamar.

Jadi sebenarnya percuma Hyunjin mencari Haseul di perpustakaan, karena orangnya sudah kembali ke kamar.

Sementara itu Haseul yang sudah sampai di depan kamarnya langsung masuk ke dalam, lalu ke kamar mandi untuk gosok gigi.

Jinsoul pun sama, bedanya, Jinsoul langsung saja melemparkan dirinya ke ranjang tanpa menggosok giginya terlebih dahulu.

...

Hyunjin sudah hampir sampai di perpustakaan, namun berhenti sejenak di dekat ruang BK.

Dia melihat bahwa lampu di ruang BK masih menyala.

"Udah jam segini masa Mr. Seungwoo masih disitu, lembur kali ya" gumamnya pelan.

Karena penasaran, Hyunjin pun mengintip lewat jendela.

Ruang BK kosong, tidak ada siapapun disitu. Hyunjin berpikir mungkin Mr. Seungwoo hanya lupa mematikan lampunya.

Diapun lanjut berjalan tanpa menghiraukan ruang itu lagi.

Perpustakaan sudah dikunci rapat, di dalam sudah gelap gulita, seperti yang sudah Hyunjin duga.

Oleh karenanya, Hyunjin membawa Handphone nya sebagai senter, namun dia bingung bagaimana cara masuk ke dalam.

Hyunjin kemudian mengecek pintu, terkunci. Tak menyerah, dia mengecek semua jendela yang ada di situ.

"Nah, bisa" gumamnya sambil tersenyum.

Dia menemukan satu jendela yang ditutup dengan tidak rapat, sehingga dia dapat masuk lewat situ.

Setelah dia berhasil masuk dengan hati-hati, Hyunjin segera menyalakan senternya lalu bergegas mencari Haseul.

Hyunjin Pov

Setelah menyalakan senter handphone, aku langsung mencari Haseul, aneh-aneh saja tingkahnya itu sampai ketiduran.

Aku mencari dari di tiap lorong yang dipenuhi oleh buku, sambil mengarahkan senterku ke depan tentunya.

Brak

Oh tidak, perasaanku mulai tidak enak.

BRAAAAAAK

Aku langsung mematikan senterku dan duduk diantara dua rak buku yang tinggi.

Suara buku yang berjatuhan itu membuatku takut.

Tapi kemudian aku melihat sesuatu yang aneh.

"Hah senter?" Gumamku ketika melihat ada sinar putih yang memancar di langit-langit perpustakaan.

Pasti ada orang lain disini

Oke, kini aku harus berhati-hati, siapapun itu orangnya, aku tidak boleh ketahuan.

Perlahan aku berjalan menuju ujung lorong lalu mengintip dari balik rak buku untuk melihat siapakah sebenarnya orang itu.

Namun karena gelap, aku hanya bisa melihat bayangan orang itu saja dari belakang. Kelihatannya seperti seorang pria karena bahunya sangatlah lebar.

Pria itu terlihat seperti sedang mencari sesuatu, disebelahnya tampak buku-buku yang tercecer di lantai.

Oh jadi suara buku tadi dari sini

"Ah dimana sih!!"

"Gila alus bener suaranya, padahal lagi marah" gumamku pelan.

Orang itu terlihat kesal, dia kemudian membanting buku yang sedang dipegangnya.

Brakk

"Huh"

Orang misterius itu langsung mematikan senternya dan pergi tanpa membereskan bukunya terlebih dahulu.

Untuk mengetahui apa yang sebenarnya orang itu cari, akupun berniat mengikutinya.

Aku menunggu dia keluar terlebih dahulu, namun setelah dia melewati lorong dimana aku bersembunyi, dia berhenti sejenak.

"Hmm, sepertinya ada yang aneh" gumamnya pelan, namun aku bisa mendengarnya.

Pria itu kemudian menyalakan senternya kembali dan berjalan menuju lorong tempatku berada.

"Siapa disitu?"

Tanpa menunggu apapun aku langsung lari menjauhi cahaya senter pria itu.

Karena langkah cepatku terdengar olehnya, pria itu juga ikut berlari mengejarku.

Aku berusaha berlari sekuat tenaga sambil mencari tempat untuk bersembunyi.

Huh huh

Nafasku memburu tak karuan

Akhirnya aku berbelok ke kiri, disana ada rak buku yang ada kolongnya sehingga aku bisa masuk kesana.

Namun langkah pria itu jauh lebih cepat

"Siapa itu, berhenti!" Pria itu berhenti tepat didepanku sambil mengarahkan senternya di wajahku.

Deg

Deg

Damn, aku ketahuan





[1] The Cursed Butterfly | Loona, Produce X 101 | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang