Nakajo: Sagra's Secret

147 15 0
                                    

YN Group telah banyak berbeda semenjak terakhir Sagra menginjakkan kaki di sana. Sekarang, diragukan kesehatannya, Sagra mengalami kerugian yang besar. Beberapa direktur telah meninggalkan pihaknya, dan sisanya adalah direktur yang paling awal percaya dengannya saat dulu ia masih pertama kali bekerja di YN Group.

Sagra tidak menerima kunjungan atau besuk dari siapapun selama tiga hari, karena ia ingin membuat para direktur itu curiga, tapi di rapat pagi ini, Sagra mengungkapkan bahwa ia hanya kelelahan, dan para direktur tidak perlu khawatir.

"Pesta untuk merayakan ulang tahun YN Group yang ke 27 tahun sudah kita mulai sejak beberapa hari lalu," ucap Sagra di depan jajaran dewan direksinya. "Saya sudah menerima laporan dari divisi pemasaran dan divisi lain yang terlibat, bahwa pesta ini sudah siap digelar tanggal 8 bulan ini. Mari kita ramaikan pesta ini dan jangan lupa, sebagai tuan rumah, kita akan menerima tamu-tamu penting dari puluhan perusahaan di Indonesia dan mancanegara."

"Ya, dan kami berharap Nona Sagra tidak terlalu kecapaian sampai pingsan lagi. Nona adalah orang yang penting bagi perusahaan ini, jadi tolong jaga kesehatan Nona," ucap salah satu dari direktur pendukungnya. Sagra tersenyum menenangkan pada semua orang, kemudian menyudahi rapat hari itu.

Hari itu, Sagra pulang ke rumahnya yang lain. Karena 'sakit', ia harus berperilaku sebagai orang sakit yang butuh ketenangan. Dan karena sedang memberi kesan pada dunia bahwa ia juga sedang menjalani rawat jalan, ia juga meminta jadwal pengecekan berkala untuk Lloyd di rumah pribadinya. Sambil memantau apa yang pria licik itu lakukan dengan rumor yang tersebar di rumah sakit.

"Untuk pesta tanggal 8 besok, apa jangan-jangan kau merencanakan untuk memamerkan penyakitmu pada semua orang yang hadir?" tanya Lloyd. Pengaruhnya pasti sangat besar, dan Eugene akan langsung mendapatkan poin dalam hal ini.

"Saat dilihat oleh orang eksternal perusahaan sebanyak itu, tindakan itu pasti akan mengundang lebih banyak hal negatif daripada positif. Jadi aku ingin bertahan dan terlihat sehat sampai akhir pesta," jawab Sagra.

Lloyd mengangguk. "Aku akan diundang juga?" tanya Lloyd.

Sagra merogoh tasnya dan memberikan kartu undangan langsung pada Lloyd.

"Oh, aku merasa tersanjung," ucap Lloyd dingin. "Ibu Wakil presdir sendiri yang memberiku undangan ini."

Sejenak tidak ada dari keduanya yang bicara.

"Apa yang ingin kau dengar dariku?" tanya Lloyd dengan nada datar.

Keduanya duduk di sofa ruang tamu, hanya berdua di rumah Sagra yang besar dan mewah ini, jadi rasanya sangat sepi sekali jika tidak ada sama sekali yang bicara.

"Oh, rumor itu?" tebak Lloyd.

Sagra mengedipkan kedua matanya yang berbulu mata panjang. Lloyd tahu wanita itu menyadari kecantikannya sendiri hingga bisa dengan percaya diri melakukan itu untuk mengintimidasinya dengan cara yang indah. Tapi Lloyd malah merasa senang dalam hatinya melihat ekspresi Sagra yang serius.

"Sepertinya bukan rumor itu," ucap Lloyd. Lalu apa? Hanun? Pikirnya.

Sagra menurunkan kelopak matanya, dan Lloyd hampir dapat melihat Sagra berekspresi seperti kucing peliharaan adiknya di rumah.

"Kalau soal Hanun," Lloyd memajukan tubuhnya, dan Sagra secara naluriah juga memajukan tubuhnya.

"Selamat malam, Non Sag—" seorang wanita paruh baya berhenti bicara dan membatu melihat Sagra dan Lloyd duduk di ruang tamu, bersebelahan, saling mendekat satu sama lain. "Eeeem, saya ditelpon Den Yujin, suruh bantu Non Sagra masak," ucapnya canggung.

"Halo, Bu Inem, terimakasih sudah datang," Sagra berdiri, tanpa memperlihatkan kecanggungan sedikitpun, lalu mengantarkan Bu Inem ke dapur.

Saat Lloyd ditinggalkan sendirian, justru ia yang jadi canggung sendiri. "Aku berdosa, Tuhan, ampuni aku," gumamnya.

Choices For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang