Bonus: Soap Opera

127 18 0
                                    

Selama lebih dari tigapuluh menit, Risma duduk di kursi panjang di lorong depan ruang presdir rumah sakitnya. Ia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Sagra dan Lloyd bicarakan di dalam ruangan itu, tapi ia tahu keduanya sedang bertengkar.

Sekarang sudah lebih dari lima menit tidak terdengar suara perdebatan lagi, tapi rasanya agak aneh setelah ia mendengar perdebatan sesengit itu berhenti begitu saja. Kemudian tiba-tiba pintu ruangan presdir terbuka dan Sagra menghambur keluar dengan cepat.

"Aku tidak percaya orang sepertimu ada di dunia ini. Kau adalah yang terburuk," ucap Sagra cepat, berjalan pergi dari sana, berusaha menghindari Lloyd.

"Sagra, Sayang aku serius," ucap Lloyd cepat. "Hei, hei, aku baru saja melamarmu, apa lagi yang kau butuhkan?" tanya Lloyd berusaha mengejar Sagra.

Risma membuka mulutnya lebar karena terkejut, Pak Lloyd? Melamar Nona Sagra?

"UGH!" Sagra menendang tulang kering Lloyd yang satunya, sangat keras, lebih keras dari sebelumnya hingga Lloyd tidak sanggup bangkit. "Sagra, dengarkan aku dulu, ini tidak seperti yang kau pikirkan...ugh...Tuhan kenapa kau menendangku dengan hak sepatumu..."

Sagra berjalan cepat sambil menutup kedua telinganya.

"Jadi kau mau menikah dengan pria pilihan ayahmu? Kau tega meninggalkanku?" tanya Lloyd.

"AKU AKAN MENIKAhi pria manapun asal itu bukan kau," Sagra berhasil menekan suaranya.

"Aku minta maaf! Sebelumnya aku salah paham, ya Sayang? Tapi sekarang aku tulus, Sagra..." setengah memohon, Lloyd masih belum sanggup berdiri. Sagra sudah menghilang di tikungan lorong, dan Lloyd tidak bisa mengejarnya. "Sayang?" panggil Lloyd.

"Sayang, kamarmu ada di sektor barat!" ucap Lloyd setengah berteriak.

Sagra muncul lagi dari balik tikungan dan berjalan ke arah barat, yaitu arah sebaliknya ia pergi tadi. Saat Sagra sudah berada dekat dengan Lloyd, pria itu berusaha sekuat tenaga berdiri dan meski harus berjalan pincang, ia mengikuti Sagra.

"Sebelumnya kau bilang kau tidak suka tidur sendirian di ruangan asing, kan? Mau kutemani malam ini?" tanya Lloyd, dari belakang Sagra.

"Aku tidak pernah bilang begitu," ucap Sagra dingin.

"Jangan malu begitu. Aku bisa mengosongkan satu lantai agar tidak ada yang mengganggu kita, kau tahu?" ucap Lloyd, menyentuh pinggang Sagra sambil mengejarnya.

"Jangan sentuh aku," Sagra mencubit pinggang Lloyd dan menatapnya tajam.

"Kau yakin tidak mau menikah denganku?" tanya Lloyd lagi, mencoba mendekati Sagra dari sisi lain.

Risma melihat adegan itu dan tidak bisa berkata apa-apa. Tapi kemudian dia menyadarkan dirinya sendiri dan bergumam, "Astaga, apa yang baru saja kulihat?"

Choices For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang