Shimura Sorata: Chess Pawn

106 12 0
                                    

Lloyd masuk ke dalam kamar Sagra, dan dengan cepat mendekati ranjang Sagra, lalu berkacak pinggang. "Kau pikir dengan membeli tiket tipe ekonomis, kau akan bisa menyembunyikannya dariku? Kenapa kau mau ke Jepang?" tanya Lloyd.

Sagra sedang mengenakan kacamata bacanya, dengan sebuah buku di pangkuannya, mendongak ke arah Lloyd. "Aku tidak memesan tiket ekonomis karena aku mau menyembunyikannya, tapi karena sekarang aku tidak punya uang sebanyak dulu. Mana es krimku?" tanya Sagra untuk meringankan suasana.

"Kau pikir aku akan memberimu es krim kalau kau menyembunyikan sesuatu lagi dariku?" tanya Lloyd tajam.

"Tidak mungkin kau belum tahu, kan?" tanya Sagra.

"Bukan berarti kau tidak perlu mengatakan apapun padaku lagi, kan?" tanya Lloyd.

"Oh, kau mau mendengarnya langsung dariku?" tanya Sagra balik.

Lloyd mengangkat alisnya tinggi dan kemudian menarik kursi. Ia duduk, lalu menatap Sagra, menunggu penjelasan dari wanita itu.

"Aww, Lloyd aku tersanjung dengan perhatianmu, tapi aku bukannya akan melakukan sesuatu yang berbahaya atau apa. Kau bilang sendiri aku sudah boleh pulang minggu depan, kan?" tanya Sagra.

"Rawat jalan. Aku bilang rawat jalan," ucap Lloyd cepat.

"Tapi aku harus melakukan ini," ucap Sagra membantah.

Keduanya saling bertatapan sedikit lama, dan Lloyd kemudian menghela napas. "Refund tiketmu. Akan kucarikan pesawat pribadi dan aku akan ikut denganmu," ucap Lloyd mutlak.

Sagra menatap Lloyd dengan ekspresi terkejut. "Pesawat pribadi? Kau tahu semenjak aku jatuh miskin aku jadi banyak memikirkan bahwa fasilitas mahal yang sudah kurasakan selama ini benar-benar sesuatu yang luar biasa," ucap Sagra.

"Fakta bahwa aku memintamu me-refund tiketmu juga memiliki arti bahwa aku ini sebenarnya juga miskin. Atau...pernah miskin," ucap Lloyd, membuat Sagra tertawa.

"Tapi apa harus pesawat pribadi? Kenapa bukan executive class saja?" tanya Sagra, yang memperhitungkan biaya yang lebih murah.

"Karena seharusnya kau belum boleh melakukan perjalanan jauh. Aku akan mempersiapkan penerbangan orang sakit di dalam pesawat nanti," ucap Lloyd. "Dan aku yakin kau ingin penerbanganmu ini serahasia mungkin, kan?" lanjutnya

"Jadi aku akan tetap diinfus?" tanya Sagra.

"Lihat tubuhmu, selain asupan makanan biasa kau masih harus mendapat asupan tambahan," ucap Lloyd kemudian.

"Awwww," keluh Sagra.

Lloyd menghela napas pelan. Pria itu duduk di sisi ranjang Sagra, kemudian menarik tangan wanita itu ke pangkuannya. "Sagra, kau masih belum mau menjelaskan kenapa kau harus pergi," ucap Lloyd. "Kau sudah melakukan cukup hal untuk Nakajo. Kau tidak perlu melakukan lebih," ucap Lloyd.

Sagra menyingkirkan buku di tangannya yang lain dan kemudian menyentuh tangan Lloyd. "Tapi jika ini adalah ulah Shimura Shinichi, aku harus melakukan sesuatu."

.

"Segalanya berjalan sesuai rencana?" tanya Shinichi pada anak buahnya, yang mengangguk yakin.

"Sebenarnya kenapa ayah melakukan ini? Kita sudah gagal sekali, kenapa kita mengambil resiko untuk mencoba lagi?" tanya Sorata pelan.

"Karena wanita yang gagal kau dapatkan itu sekarang sudah tidak punya kekuatan lagi untuk menghalangiku," ucap Shinichi dingin. Pria tua itu membuka pintu geser dan melihat ke arah taman kediamannya. "Setelah 30 tahun akhirnya aku bisa mendapatkan kendali penuh atas Nakajo, bukankah itu bagus?" tanyanya pelan.

Choices For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang