Lloyd and Sagra: Relationshit

142 11 0
                                    

Setelah mengusir para tamu tak diundang itu, tinggal ada Sagra, Lloyd dan Pak Suryo. Lloyd menatap Pak Suryo tajam saat pria itu sepertinya tidak akan segera bepamitan. "Kau tidak pulang?" tanyanya.

"Kau sendiri tidak pulang?" tanya Sagra pada Lloyd.

"Jadi aku harus pulang juga? Serius? Kita belum melakukan apapun dan kau menyuruhku pulang?" tanya Lloyd cepat.

"Saya permisi dulu," ucap Pak Suryo, lalu berdehem.

"Pak Suryo," panggil Sagra. "Terimakasih. Aku akan menghubungi anda lagi," ucap Sagra lembut.

Pak Suryo memucat.

Lloyd menatap tajam Pak Suryo seiring dengan perginya pria itu dari kediaman Sagra. Lalu kembali pada Sagra yang berjalan masuk ke rumahnya. Lloyd dengan cepat mengikuti langkah Sagra dan masuk ke dalam rumah, kemudian menutup pintu di belakangnya.

"Sekarang bukan cuma keluarga Firdaus yang mengawasi kita, tapi keluarga Nakajo juga?" tanya Lloyd.

"Ada kamar lain di sebelah kamarku," ucap Sagra. "Biasanya untuk Eugene," ucapnya pelan.

Keduanya naik ke lantai dua, dan Sagra masuk ke kamarnya sendiri. Tapi saat Lloyd mencoba membuka pintu kamar Eugene, pintu itu tidak mau terbuka. Sagra keluar lagi setelah mendengar suara pintu yang tidak terbuka, dan keduanya bertatapan. Setelah beberapa detik, Sagra kemudian menghela napas. "Baiklah, sini," ucapnya menyerah.

"Kenapa anak itu mengunci kamarnya? Dulu saat SMU dia tidak pernah..." gerutu Sagra.

Saat Lloyd masuk ke kamar Sagra, ia dapat melihat ranjang Super King Size di tengah ruangan. Ia jadi teringat bahwa Sagra sebelumnya juga berhubungan dengan Hanun. Sagra berbalik pada Lloyd, lalu mendekat ke arah pria itu perlahan.

Melihat ekspresi Sagra yang sepertinya sangat percaya diri itu, Lloyd perlahan menelan ludahnya. Sagra mengangkat dua tangannya, lalu dengan sensual melepaskan jas yang dipakai Lloyd. Lloyd berkedip dua kali, melihat Sagra yang tepat 16 cm lebih pendek darinya, sedang melepaskan dasi dari lehernya dengan lembut.

Apa Sagra juga melakukannya untuk Hanun? Dengan cara seperti ini?

Setelah Sagra melemparkan jas dan dasinya ke tiang gantungan, Sagra meraih tangan Lloyd dan melepaskan manset di pergelangan tangannya, dengan lembut, satu persatu. Sagra memainkan bibir bawahnya dengan giginya, dan sekali ia menyibakkan rambutnya dari bahu.

"Jadi, sebenarnya kenapa kau mengajakku menikah?" tanya Sagra, dengan suara lembut yang tidak terdengar profesional.

"Ya, kau tahu? Kau adalah orang yang sudah dianggap seperti putri sendiri oleh Pak Mahendra Firdaus, dan sekaligus putri kandung dari pemimpin Nakajo Corp., lalu kau memegang rahasia dari keluarga besar Pak Suryo, dan memiliki beberapa persen saham di berbagai perusahaan besar di Indonesia dan Perusahaan Besar Mancanegara. Meski kau akan keluar dari YN Group, kau masih adalah satu dari lima orang paling kaya di Indonesia," jawab Lloyd.

Sagra tersenyum, dan setelah selesai dengan manset Lloyd, ia berjalan ke arah ranjangnya dan duduk di pinggir ranjang, sambil mengelus permukaannya dengan cara yang menggoda.

"Sebenarnya yang lebih aneh adalah, alasan kenapa kau setuju bertunangan denganku," ucap Lloyd. "Seperti yang kubilang, kau masih akan berkuasa meski kau keluar dari YN Group. Dan kau bahkan punya berbagai koneksi yang akan langsung mengulurkan tangan di detik kau menelepon mereka," lanjutnya.

"Bahkan tadi, sepertinya tanpa ada aku sebagai tunanganmu pun, kau sudah bisa menolak mereka," ucap Lloyd, perlahan berjalan mendekat sambil melepas kancing teratasnya, dan perlahan turun kebawah.

Choices For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang