bab 01; putus

1.9K 47 6
                                    

TARIK NAFAS
.
.
.
TAHAN
.
.
.
TAHAN
.
.
.
BUANG

HAPPY READING✋

====
"gue udah putus sama Kenan," ujar Keyna yang baru saja melempar tas ranselnya kesembarang arah.

Suasana kamar Keyna yang ramai kembali hening, seakan mendengarkan suara Keyna barusan seperti mendengarkan pengajian. Kelakuan ketiga manusia ini membuat Keyna memutar mata malas. Ia segera berjalan keluar untuk mengambil segelas air dingin untuk menyejukkan isi kepalanya. Gara-gara adu bacot sama Kenan gue bisa habisin satu galon.

"EH BUSET PELAN-PELAN NENG MINUMNYA," perkataan Eliana membuat Keyna menyemburkan minum yang sudah ada di dalam mulutnya.

"KENAPA JADI GUE YANG KENA ANYING!" teriak Gigi yang tidak terima karena kehadirannya yang berniat baik menghampiri Keynan justru terkena semburan.

Keyna hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Ia kembali masuk ke dalam kamarnya, menemukan Sura yang sudah terlelap dengan mulut terbuka lebar. Keyna memejamkan matanya, ia menarik nafas dalam-dalam.

"Keluarkan," ujar Sura berbisik di telinga Keyna.

"Gue kira lo udah mati di kamar gue."

"Eh anying siapa yang mati?" tanya Gigi yang baru saja datang dengan Eliana di belakangnya.

Eliana menarik tangan Keyna untuk duduk di tengah tempat tidur, "Lo harus cerita kenapa bisa putus sama Kenan?"

"Jangan sekarang deh, gue lagi bad mood parah."

"Lo lagi marah?" tanya Gigi membuat tangan Sura otomatis menampar jidatnya.

"PARAH ANJIR BUKAN MARAH!" teriak Sura membuat Gigi  segera menutupi kedua telinganya dengan tangan.

"Parah ya lo Gi, punya kuping dua tapi gak fungsi semua," tambah Eliana.

Tanpa mengacuhkan ketiga temannya yang sibuk mencari kotoran di telinga Gigi, Keyna memejamkan matanya. Bukannya lekas tertidur, suara gaduh ketiga temannya itu membuat Keyna kembali membuka mata, "BISA DIEM ENGGAK SIH LO SEMUA?!"

"Lo aja gak diem," ujar Gigi yang langsung mendapat plototan dari Eliana dan Sura.

"Gue juga mau jujur sama kalian semua," perkataan Eliana membuat ketiga perempuan itu menatapnya penuh tanya, "Gue sebenernya udah putus juga sama si Tara."

"WHAT?!" ujar keriganya secara bersamaan.

"Gue juga  sama si Budi juga udahan," kata Sura menundukkan kepala.

"Bentar deh," Keyna menatap Eliana dan Sura secara bergantian, "Kok kalian berdua bisa barengan gini putusnya? Bukan Kenan kan yang nyuruh? Dan lo Gi, lo masih sama Arman?"

Gigi menganggukkan kepalannya singkat, "Kenapa natap gue horor gini?"

"Lo enggak putus sama Arman?" tanya Eliana menekankan kata putus.

"Oh, gue harus putus juga sama dia?" Gigi mencari handphone yang ia taruh di atas beja belajar kamar Keyna,"Hello beb, kita putus ya."

"WHAT?!"

"LO MUTUSIN ARMAN?!" tanya Keyna yang tidak percaya dengan apa yang baru saja Gigi lakukan.

Bukannya merasa bersalah dan menyesali keputusannya Gigi justru bersikap biasa saja, "Yaelah gue kan teman yang baik. Satu jomblo ya jomblo semua."

"Enggak gitu juga begok. Jangan-jangan lo semua sekongkol ya?" Keyna masih curiga dengan kelakuan ketiga temannya ini.

"Gue sama Tara udah beda keyakinan," Keyna menatap Eliana yang masih sibuk mengunyah makanan, "Bedanya gue yakin sama dia, dia udah gak yakin sama gue."

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang