bab 29; Tara putus

451 25 5
                                    

"Gue mau lo hancurin hidup Keyna sekarang," ujar Iren dengan nada yang dipertegas.

"Gue mau berhenti kerja sama, sama lo."

Iren terkejut mendengar ucapan dari Rey yang tidak pernah terpikir oleh Iren akan Rey ucapkan, "Jangan bilang karena lo suka sama Keyna jadi lo nyerah sekarang."

lo pengecut karena enggak berani balas langsung ke Kenan

Perkataan Keyna masih melekat di akal sehat Rey, ia kembali memikirkan kebenaran dari kalimat itu. Dan sayangnya Keyna benar, "Gue punya masalah sama Kenan bukan sama Keyna. Jadi kalau gue balas dendam ke Keyna, gue salah."

prok! prok! prok!

"Enggak segampang itu lo bisa lepas kerja sama, sama gue," Iren menyeruput minumnya sebelum melanjutkan ucapannya. "Lo udah tahu semua ide gue buat hancurin Keyna dan lo pikir gue akan biarin lo gitu aja?"

"Tenang, gue janji gak akan bocorin rahasia lo," ujar Rey meyakinkan diri pada Iren.

"Gue kasih kesempatan sekali lagi dan kalau lo nolak, gue enggak segan lenyapin lo untuk selamannya."

"lo ngancem gue?" Rey mengebrak meja yang membuat beberapa pengunjung restoran memperhatikan mereka sebentar. "Emang lo siapa berani ngancem gue?!"

"..."

"Mulai sekarang jauh-jauh dari gue. kalau lo berani campuri urusan gue, gue gak akan segan bocorin semua rahasia lo ke Kenan," ujar Rey.

Rey berdiri dan pergi meningalakan Iren yang masih jengkel dengan keangkuhan Rey barusan. Iren menatap kepergian Rey dengan kedua tangannya yang mengepal kuat. Kita lihat aja siapa yang akan menang lo atau gue Rey.

Tara

gue udah di apartemen lo sekarang.

===

"Dari mana lo?" tanya Tara ketika Iren baru saja masuk ke dalam apartemen.

"Gue mau lo lenyapin Rey nanti malam."

Tara memeluk tubuh Iren dari belakang. Ia bisa melihat pemandangan melalui kaca apartemen Iren, "Jangankan Rey, lo nyuruh gue lenyapin Kenan juga gue turuti."

Iren tersenyum mendengar ucapan Tara. Ia membalikkan badan menatap ke arah Tara. bibir lembut Iren menyatu dengan Tara. tidak menyia-nyiakan kesempatan Tara membalas lumatan Iren.

"gue mau lo buat Rey celaka," ujar Iren menyudahi sesi ciuman mereka.

"as your wish."

"Satu lagi, gue mau lo jebak Keyna setelah lo berhasil lenyapin Rey," Iren kembali memeluk tubuh Tara.

Tara meraih handphone miliknya yang sedari tadi tidak berhenti berbunyi. Ia melihat dari siapa panggilan-panggilan itu. Siapa lagi kalau bukan Eliana. Tara menempelkan hanphone nya ke telinga, menunggu sampai ada orang yang mengangkat panggilannya.

"Gue lagi di rumah," jawab Tara.

"..."

"Ngapain lo mau ke rumah gue? di rumah gak ada orang."

"..."

"Hah?! lo udah nyampek di rumah gue?"

"...."

"gue lagi di rumah temen gue, lo pulang aja dulu. biar gue pesanin ojek buat lo."

"...."

"El? Eliana...."

"Putusin pacar lo," ujar Iren yangs edang memainkan jarinya di wajah Tara.

Tara menatap Iren yang bergelanyut manja padannya. Jika dibandingkan dengan Eliana, Iren jauh berbeda. Ia lebih cantik dan mampu memukau Tara, "Lo mau gue putus sama Eliana?"

"Kenapa? lo gak mau putus sama dia?"

"Kalau lo mau jadi pacar gue, gue putusin Eliana sekarang."

"oke gue mau jadi pacar lo," Iren mengecup pipi Tara singkat. "Putusin Eliana sekarang, sayang."

Tara kembali meraih ahndphoennnya dan langsung mencari nomor Eliana di kontaknya. ia menunggu sebentar sebelum Eliana mengangkat panggilannya. Tara bisa mengerti kalau Eliana sedang marah kepadannya.

"Kita putus," ujar Tara yang langsung pada intinnya.

"...."

"Lo kayak anak kecil. Gue gak suka lo ngatur-ngatur gue ditambah lo larang gue."

"..."

"Diomongin baik-baik giaman maksud lo? dasar cengeng! gak usah nangis begok!"

"..."

"Emang kenapa kalau gue kasar sama lo?!"

"..."

"Gue udah gak mau pacaran sama lo. gue udah punya cewek lain jadi jangan ganggu gue lagi."

"..."

Iren tertawa mendengar perdebatan antara Tara dan Eliana. sebentar lagi semua yang Iren mau akan terkabul. membayangkannya saja sudah membuat Iren bahagaia, apalagi nanti kalau Kenan menjadi miliknya. Iren tidak akan emmbiarkan siapapun merampas apa yang ia miliki.

"Gue enggak berubah, lo aja yang baru tahu sikap asli gue," jawab Tara dengan nada yang semakin meninggi.

"...."

"Lo pikir gue akan kasihan kalau lo nangis?"

tut! tut! tut!

Eliana memutuskan panggilan secara sepihak. Tara menghembuskan nafas kasar. Ia melihat Iren tersenyum puas. Tara menarik tangan Iren agar perempuan itu mendekat ke arahnya. Tidak hanya di situ saja, kedua tangan Tara sudah aktif menjelajahi setiap lekuk tubuh Iren. Bukannya marah, Iren semakin menyukai permainan Tara.

Iren membalas memperlakukan Tara sedemikina. Ia membalas lumatan bibir Tara, "Ahh....."

"Gue mau lo jadi milik gue," bisik Tara.

"i'm yours baby."

===

gimana?

vote y

coment y

bye

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang