bab 24; terbongkar

440 24 3
                                    

"Gue cuma mau nagih janji lo atau semua rahasia lo gue bongkar?" 

Iren menatap Tara yang terus berjalan mendekat ke arahnya, "Tunggu."

tangan Iren mencegah tubuh Tara mendekat ke arahnya. Perempuan itu memperhatikan raut wajah Tara yang nampak kesal dengannya, "Oke gue bilang ke Kenan kalau lo sama Rey itu kerja sama buat celakain Keyna." 

"Lo maunya apa sih?!"

Tara menyeringai, ia menarik Iren ke dalam pelukannya, "Gue maunya lo sayang."

"Tar lepasin gue," ujar Iren yang terus menerus meronta.

"udah tenang aja rahasia lo aman sama gue," jawab Tara.

cup!

Tara melumat bibir Iren dengan rakus membuat Iren kesulitan untuk bernafas. Ia tidak membiarkan Iren kabur dari dekapannya. Ukuran tubuh Iren yang kecil memudahkan gerakan Tara, "Gue sayang sama lo."

"Tar..."

Tara mendorong tubuh Iren membuat perempuan itu mengaduh kesakitan. Iren segera menyanyandarkan tubuhnya di sofa. Namun Tara tidak tinggal diam, ia terus melancarkan aksinya pada Iren.

===

Kenan menghela nafasnya berat, ia menatap kembali bubur ayam buatan mamanya untuk Iren. Kalau bukan karena Mawar, Kenan tidak mau bertemu dengan Iren. Perempuan yang terlalu banyak membuat hidupnya berubah. Membuat hubungannya dengan Keyna harus berakhir. Tapi, bagaimanapun juga Kenan tidak bisa lama-lama menyimpan amarah pada Iren. Karena di sini bukan hanya Iren yang salah tapi juga dirinya.

"Nih, gue..." ucapan Kenan terhenti ketika melihat pemandangan di hadapannya. Ia melihat Tara dan Iren yang sedang melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Kenan menutup kembali pintu apartemen milik Iren sebelum kedua orang itu menyadari kehadirannya.

Dengan cepat Kenan melajukan motonya, ia harus menemui Keyna dan menjelaskan kepadannya mengenai apa yang baru saja ia lihat. Namun, Kenan menepikan motonya. Bayangan Eliana membuat Kenan memutar arah. Bukan Keyna yang harus ia temui saat ini, tapi Eliana. ya, siapa tahu perempuan itu bisa membantu Kenan.

Beruntung Kenan tidak lupa alamat rumah Eliana. Hal itu membuatnya dengan mudah menemukan rumah Eliana. Kenan menatap Eliana yang sedang duduk di teras rumahnya. Eliana nampak terkejut melihat kehadiran Kenan yang tiba-tiba.

"Gue harus biacara sama lo," ucap Kenan yang semakin membuat Eliana bingung.

Eliana mempersilahkan Kenan untuk duduk di teras rumahnya. Kenan menganggukkan kepalannya, ia menarik nafas sebelum menceritakan kejadian antara Iren dan Tara. Eliana semakin terkejut mendengar penjelasan dari Kenan. Ia mencari letak kebohongan di setiap ucapan Kenan, namun nihil hasilnya.

"Tara enggak mungkin kayak gitu," ujar Eliana.

"gue cuma ngasih tahu apa yang barusan gue lihat," Kenan menatap Eliana yang menundukkan kepalannya. "Sama kayak lo, gue juga gak nyangka sama Tara."

"pasti ini cuma akal-akalam lo kan? ngaku aja Ken," Eliana terus menyudutkan Kenan dengan sangahannya.

"Ngapain juga gue bohong sama lo?"

"bukannya Iren cewek lo? kenapa lo gak tonjok Tara waktu dia di apartemen Iren?"

Kenan menarik nafas panjang, "Gue sama Iren gak pernah ada hubungan lebih dari sahabat. Cuma Iren yang beranggapan kalau gue itu pacarnya. Sayangnya, gue gak pernah jelasin ke dia tentang perasaan gue yang sebenarnya."

"lo masih suka sama Keyna?"

Kenan menganggukkan kepalannya, "Gue masih suka sama dia, tapi Keyna terlanjur benci sama gue."

"Ken, gue mau bantu lo asal lo juga mau bantu gue," ucap Eliana.

"maksud lo?"

"bantu gue bongkar kebusukan Tara dan gue bantuin lo balikan sama Keyna."

"lo suka sama Tara?" tanya Kenan.

"kalau gue gak suka sama Tara ngapain juga gue pacaran sama dia begok," Kenan semakin jengkel mendengar umpatan dari Eliana. "Jujur sebenarnya gue udah tahu Tara sama Iren dekat. gue juga udah tahu maksud mereka apa."

"kalau udah tahu kenapa lo enggak mutusin Tara?"

Eliana mengangkat kedua bahunya, "udah dua tahun lebih gue sama Tara. Gue terlanjur nyaman sama dia Ken. Gue gak mau kayak lo sama Keyna, cuma gara-gara Iren hubungan kita berakhir."

"Shit!"

"Oh, lo udah dengar kabar Kak Rey yang dekatin Keyna?" tanya Eliana membuat Kenan melihat ke arahnya. "Waktu gue gak sengaja ngikutin Tara gue lihat Kak Rey sama Iren ketemu. gue gak tahu mereka bicarain apa karena tujuan gue ngikutin Tara yang ternyata ngikutin mereka."

"bentar-bentar," Kenan menyela ucapan Eliana. "Jadi lo udah tahu lama dan lo cuma diam aja?"

"gue gak tahu harus ngapain ditambah sekarang lo ngomong Tara ada di apartemen Iren," ucap Eliana.

"oke kita kerja sama."

"Yang pertama harus dilakuin kita harus pura-pura. lo pura-pura deketin Iren, rayu dia, dan buat dia yakin sama lo," Kenan mendengarkan ucapan Eliana dengan sungguh-sungguh. "Gue juga akan pura-pura gak terjadi apa-apa. gue akan awasi Tara."

"terus usaha biar gue bisa balikan sama Keyna kapan anjir?" umpat Kenan.

eliana memukul kepala Kenan pelan, "Sabar, kalau masalah Iren sama Tara udah beres gue bantun lo."

"gue nurut aja, kalau gitu gue pulang dulu."

"Ken," Kenan menghentikan langkahnya. "Hari minggu gue sama anak-anak yang lain di ajak Om Rio ke dufan. Tara ada niatan ngajakin lo, jadi lo jangan nolak. kita lihat aja gimana rencana mereka."

"lo beneran mau pertahanin hubungan lo sama Tara?"

"tergantung, Tara mau perjuangin gue lagi atau enggak," jawab Eliana membuat Kenan tersenyum puas.

====

gimana? udah di vote?

bye

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang