bab 09; Rencana pertama

483 28 1
                                    

"Kenapa? Kenapa lo enggak ngebela gue Ken?" ujar Iren menghentikan langkhnya. Keduanya sudah sampai di atas rooftop sekolah. Kenan sengaja mengajak Iren agar perempuan itu menghentikan aksi gilanya.

"Selama ini gue, lo anggap apa? Lo yang minta LDR dan gue sanguppi," Iren terus menerus mempojokkan Kenan dengan kata-katanya. "Lo tahu Ken?! Keyna di sini yang jadi pelakor dan lo tahu apa pendapat mereka semua?! Gue Ken, gue yang dituduh ngerusak hubungan kalian."

"...."

"Ngomong Ken, ngomong! Lo enggak bisu mendadak kan?"

Iren masih terus melanjutkan ucapannya. Mungkin dengan ia jujur kepada Kenan akan merubah pandangan lelaki itu terhadap dirinya, "Lo tahu Ken, dunia gak pernah baik sama gue."

"Ken..."

"Lo harus berubah. Ren, bukan dunia yang gak baik sama lo, tapi lo nya aja yang kurang bersyukur," jawab Kenan mengusap pungung Iren. "Gue udah kenal lo dari lama Ren. Gue yakin lo bisa berubah jadi lebih baik."

"Ken, gue sayang sama lo," ucap Iren lirih.

"Gue suka sama Keyna."

Iren yang tadinya sudah membaik kini kembali emosi setelah mendengar ucapan jujur dari Kenan, "Brengsek ya lo! brengsek!"

"Iya gue brengsek! puas lo?!" ujar Kenan yang sama emosinya.

"oke, gue biarin lo kembali sama Keyna," Iren menghapus air sisa air matanya. "setelah Keyna tahu semua tentang kita."

===

"Yang lo dan semua perlu tahu, gue udah pacaran sama Kenan. Sejak lima tahun yang lalu!"

ucapan Iren masih melekat diingatan Keyna. Entah Keyna tidak tahu harus percaya dengan siapa sekarang. Dengan Iren atau Kenan.

"Lo masih mikirin ucapan Iren tadi?" tanya Sura.

"Gue udah gak peduli. Gue sama Kenan udah gak ada hubungan apapun," jawab Keyna dengan menegaskan kata hubungan. "Mau Iren pacar Kenan atau selingkuhan Kenan, gue udah enggak peduli."

Eliana yang mendengar obrolan mereka memutar tubuhnya. Menatap mata Keyna sebelum ia membuka suara, "Lo harus remidi kalau mau bohong."

"Tenang Key, gue juga remidi matematika nanti," ujar Gigi yang tidak nyambung.

"Gini nih kalau jarang pakai otak," gerutu Sura.

"Makanya gue jual otak gue ke olx. Semakin jarang dipakai, semakin mahal," jawab Gigi sebelum dirinya kembali dianiyaya.

==

"Kalau masih suka sama Keyna kenapa gak belaim dia tadi?" ujar Tara menyeruput es jeruk yang baru saja ia pesan. "Sebenarnya lo ada hubungan apa sih sama Iren?"

"...."

Budi menyengol bahu Kenan, "Cukup Arman yang introvert kamu jangan ya sayang."

"NAJIS BUD!" kata Kenan membuka suara. "Gue belum bisa cerita sama lo semua, sori."

"Wow," ujar Budi membuat Tara menoleh. Sudah ada Iren yang berdiri di belakang Tara. Dengan santainya perempuan itu mengambil tempat duduk di antara Budi dan Arman.

"Lo makin cantik aja Ren," goda Budi membuat Iren menatapnya sinis.

"Sebelum lo jadi embrio gue udah cantik," Iren menatap Kenan yang tidak menghiraukan kehadirannya sejak tadi. "Ken, lo masih marah sama gue?"

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang