bab 22; bubur sayang

418 25 2
                                    

"kamu ini bisanya cuma bikin malu keluarga."

plak!

tamparan yang sangat keras membuat Keyna jatuh ke lantai. Ia terisak sembari memegang pipinya yang memenas. rasanya sudah lama Keyna tidak bertengkar hebat dengan Rita. namun kejadian itu memang pantas menjadi penyebab kemarahan Rita.

"Mau jadi apa kamu?! mama sama papa capek-capek kerja buat siapa kalau bukan buat kamu. sekarang kelakuan kamu jadi kayak gini?"

"Keyna enggak..."

"enggak apa?!" Rita segera memotong ucapan Keyna. "Kalau enggak kayak gitu kenapa kepala sekolah sampai skorsing kamu satu minggu?"

Keyna kembali diam mengdengarkan semua amarah yang Rita lontarkan. Sudah setengah jam sejak Rita pulang dari sekolahnya ia mendapat ceramah berkepanjangan. Belum juga nanti kalau Rita mengadu pada Rio. 

"Keyna! mama belum selesai bicara!" 

Keyna masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan ucapan Rita. ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Keyna menatap langit-langit kamarnya yang sepertinya lebih mengasyikkan dibanding kehidupannya.

drett.....dret.....drett....

"Hem," ujar Keyna mengangkat telpon dari Kenan.

"...."

"Gak usah peduli sama gue."

"..."

"gu gak butuh lo kasihani."

"..."

"Mau mama gue bentak gue, mau dia bunuh gue sekalipun gak ada hubungannya sama lo."

baru saja Keyna mematikan panggilannya secara sepihak, lagi-lagi handphone-nya berbunyi. Keyna mengacuhkan panggilan dari Kenan. ia sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun. Keyna hanya butuh ketenangan.

"Apa lagi?!" teriak Keyna yang akhirnya memutuskan mengangkat panggilan dari Kenan.

"..."

"Kak Rey?" ujar Keyna yang baru sadar siapa orang yang menelponnya.

"...."

"Kakak tahu dari mana?"

"...."

"Enggak bisa Kak, kapan-kapan aja ketemunya."

"...."

"Udah dulu ya Kak."

hening, suasana kamar Keyna kembali hening. tidak ada lagi nomor yang menghubunginnya. ini adalah hari pertama Keyna tidak berangkat ke sekolah dan mungkin teman-temannya sedang sibuk pelajaran. 

perut Keyna yang terus-menerus berbunyi membuat perempuan itu turun dari tempat tidur. keadaan rumahnya kembali sepi, hanya ada dirinya saja di dalam. Rita sudah kembali ke tempat kerja sedangkan Rio masih berada di luar kota dan akan pulang malam ini. rasanya Keyna ingin kabur saja dari rumah, dari dunia kalau perlu. biar semua orang tidak membencinya.

entah apa yang menuntun Keyna membuka pintu depan rumahnya. ia sendiri juga tidak tahu. Keyna membulatkan matanya, terkejut dengan kehadiran Kenan yang sudah berdiri menatapnya. dengan cepat Keyna menutup pintu namun gerakannya selalu kalah cepat dengan Kenan.

"Beneran gak mau bubur ayam?" tanya Kenan yang berhasil membujuk Keyna. 

"ngapain lo bawain gue bubur ayam? gue gak lagi sakit."

"terus lo mau gue bawain lo apa? bubur bayi?" Kenan dengan santainya duduk di sofa membuat Keyna yang masih berada di depan pintu mengangga lebar. "Yaudah kalau lo gak mau gue makan semuanya."

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang