bab 33; Memperbaiki

459 25 6
                                    

Sudah lama rasanya Keyna tidak kembali merasakan suasana sekolah. Walaupun begitu ia tidak heran mendapatkan tatapan dari anak-anak yang lain. bisa dipastikan Keyna menjadi trending topic di sekolahannya. apalagi kalau bukan masalahnya yang terbaru.

"Lo enggak risih ditatap kayak gitu?" tanya Sura membisik kepada Keyna.

Berbeda dengan Sura yang keberatan dengan tatapan mereka. Gigi dan Eliana malah sibuk melambai-lambaikan tangan, menarik simpati semua orang.

"Dasar cari muka," gerutu Keyna.

Sesampainnya mereka di dalam kelas sambutan yang didapat tidak kalah antusias. Bisikan dari penghuni kelas membuat Kenan mulai geram. Pasalnya sedari tadi ia duduk bisikan itu tidak kunjung mereda. Bahkan sampai Keyna datang.

"Kalau ada yang mau ngomongin gue, ngomong langsung di depan gue.  Lo kira gue enggak tahu dari tadi lo gosipin gue sama Keyna " ujar Kenan membuat seisi kelas menatap ke arahnya juga Keyna yang sama terkejutnya dengan pernyataan Kenan.

"Masih pagi Ken, santai dong," Sesil mendekat ke arah Kenan. "Kok lo masih mau sama perempuan murahan kayak dia sih?"

Keyna tidak mau terpancing emosi lagi
sudah cukup satu minggu ini menjadi minggu berantakan untuk hidupnya. Keyna memilih menyumpali telinganya dengan headset.

Amanda yang melihat tinghak acuh Keyna merasa geram. Ia mendekat dan langsung mencabut headset dari telinga Keyna dengan paksa, "Heh pelacur! lo itu gak pantas sekolah di sini. sadar diri dong
"

Brak!

Gebrakan meja membuat seisi kelas menatap Keyna dan Amanda. Mereka sangat berantusias menyoraki kedua perempuan itu. 

"Udah Key habisin aja. Hajar!"

"Amanda jangan mau kalah."

"Gue pernah salah apa sama lo?!" Keyna mendorong pelan tubuh Amanda yang membuat perempuan itu mundur ke belakang. "Lo kira gue diam karena gue takut sama lo?"

"Oh udah mulai berani lo sekarang? Udah ada Kenan ya yang lindungin lo?"

Budi yang baru saja masuk kelas menghentikan langkahnya. ia menatap Kenan yang sedari tadi tidak berpaling menatap ke arah Keyna, "Woy ada pak Budi!"

Teriakan tersebut berhasil membuat Sesil keluar dari dalam kelas dan membuat perdebatan berakhir. dengan santainya Budi mengunyah tempe goreng sembari duduk di kursi.

"Pak Budi di mana?" tanya Tita pada Budi.

"Di ruang guru lah."

"Sialan lo!" umpat Amanda yang membuat Budi tertawa.

Keyna mengatur nafasnya, ia menatap ke belakang memperhatikan Eliana yang sedari tadi masih diam. "El, kalau lo mau curhat ngomong aja. Jangan mendem masalah lo sendiri."

"Bener banget," jawab Gigi menyetujui ucapan Keyna.

"Tara mau kita putus. Tapi gue enggak bisa, gue masih sayang sama dia."

Sura mengusap punggung Eliana, "Kadang yang terbaik emang bikin kita sakit. Lo harus bisa move on dari Tara."

"Gue tetap enggak bisa," jawab Eliana.

Tok! tok! tok!

"Masuk! anggap saja rumah gue," teriak Budi.

Iren melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas dengan Pak Budi yang berada di belanngnya. Sama seperti Keyna, semua menatap Iren dengan bingung. Di tambah Iren tidak lagi mengunakan seragam sekolah.

"Gue mau minta maaf sama lo semua," kedua mata Iren menatap teman-temannya yang masih bungkam. "Gue udah nyebar hoax ke kalian termasuk Keyna,"

"Niatan gue pindah ke sini karena gue suka sama Kenan, gue mau rebut Kenan dari Keyna,"

"Gue juga udah nyebar vidio yang membuat Keyna diskorsing dari sekolah. gue tahu setelah ini lo semua akan benci dan bilang kalau gue jahat,"

"Sekali lagi gue mau minta maaf sama kalian. Dan yang terakhir gue mau pamit, gue udah enggak sekolah lagi di sini. Gue akan kembali pindah ke Amrik sama bokap gue. gue harap lo semua masih mau maafin kesalahan gue," Iren menundukkan kepala setelah mengakhiri ucapannya.

Kepala Iren mendongak menatap tubuh siapa yang sedang memeluknya. Ia tersenyum menemukan Keyna dan ketiga temannya memeluk dirinya, "gue minta maaf sama lo semua. maafin gue juga El, gue udah buat lo sama Tara putus."

"Gue masih benci sama lo Ren, tapi gimana lagi kalau temen gue yang udah lo sakitin aja mau maafin lo masak gue enggak," ujar Eliana menatap ke arah Keyna. 

"Minggir! minggir!" suara Budi membuat Keyna dan ketiga temannya mengakhiru sesi berpelukan. "Gue juga mau meluk Iren."

"Gue juga!"

"Gue mau!"

"Woy ikutan!"

Pak Budi berdiri tepat di depan Iren yang membuat Budi tidak sadar siapa yang sebenarnya ia peluk. sementara mereka yang mau mengikuti jejak Budi perlahan kembali ke bangku masing-masing.

"Ren, kok lo buncit sekarang," ujar Budi mengusap perut seorang yang tengah di peluknya.

"Gue kebanyakan makan gorengan Bud," jawab Iren membuat seisi kelas terkekeh.

"Budi!!!!" teriakan Pak Budi berhasil membuat Budi tersadar.

"ASTAGHFIRULLAH PAK BUDI HOMO!"

"BUDI!!!"

"Maaf Pak salah peluk!"

Sebelum Budi pergi tangannya berhasil di tarik oleh Pak Budi, "jangan cabuli saya Pak."

Mendengar celotehan Budi membuat Pak Budi semakin geram, "Siapa juga yang doyan sama kamu? ikut saya ke ruang guru."

"Bye teman-teman gue jadi brand ambassador  ruang guru dulu ya," teriaknya pada teman-teman sekelasnya.

"Sebelum gue pergi cuma ada satu pertanyaan. Kok lo bisa suka sama Budi sih Sur?" tanya Iren.

"Kalau udah cinta gue bisa apa?" jawab Sura mendapat applause dari Gigi.

Kenan menghampiri Iren yang sedang tertawa dengan Keyna dan ketiga temannya, "Kapan lo balik ke Amrik?"

"Nanti siang jam dua."

"Gue anterin lo ya?" ujar Keyna mengusap bahu Iren.

"Gue juga," ucap Sura.

"Gue gue!" kata Gigi.

"Gue ngikut aja," ujar Eliana pasrah.

Iren tersenyum memeluk Keyna, Eliana, Sura, dan Gigi bergantian. Setelahnya ia menarik tangan Kenan untuk mengikutinya keluar dari kelas. Keyna menatap dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

"Gue lega kalau lo dapatin Keyna. dia jauh lebih baik dari gue, gue banyak belajar dari Keyna," ujar Iren.

"Nanti gue sama anak-anak yang lain nganterin lo ke bandara."

"Gue tunggu lo semua, makasih ya."

Kenan mengangguk menatap Iren yang perlahan pergi. bayangnya menghilang di belokan koridor. Kenan kembali masuk menatap Keyna yang melempar senyum ke arahnya.

"Gue minta maaf sama lo semua " ujar Amanda yang sudah berdiri di hadapan Keyna.

Tangan Keyna menepuk pundak Amanda pelan, "Gue juga minta maaf kalau gue udah buat lo emosi."

===

Gimana?

Vote y

coment

Bye
.
.
.
.
.
.
.
.

(TINGGAL 2 PART TERAKHIR DI TUNGGU YAAAWWWW!!!!)
.
.
.
love me:')

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang