bab 26; rumah hantu

412 28 3
                                    

Kenan diam-diam tertawa melihat Iren yang terus menerus memutahkan semua isi perutnya. ini merupakan rencana Kenan untuk menjauhkan Iren dari dirinya. 

"Kan gue udah bilang kalau lo gak mau naik yaudah gak usah di paksa," ujar Kenan memijat leher belakang Iren.

"gue...uwlekk...."

"yaudah kita istirahat aja dulu," Kenan membantu memapah Iren berjalan.

Tara baru saja kembali menghampiri Eliana yang sedari tadi duduk sambil menundukkan kepalannya, "lo gak mau main apa gitu?"

"Tar, nitip Iren bentar gue mau beli minum," ujar Kenan mendapat persetujuan dari Tara.

Perginya Kenan membuat Eliana berdiri mengikuti Kenan, "KEN TUNGGU! Gue ikut."

Iren bisa melihat tatapan sinis dari sorot mata Eliana. Namun Iren tidak memperdulikannya lagi. Rasa mual serta kepalannya yang pusing membuat Iren tidak memperdulikan kepergian Kenan.

"Awas kalau rencana lo gagal," ujar Iren membuat Tara yang tadinya melihat Kenan dan Eliana memalingkan muka ke arahnya. "Gue gak akan segan bikin Eliana benci sama lo."

"Gue tinggal bongkar rahasia lo ke Kenan, biar kita impas."

"Fuck!"

"Makannya gak usah macem-macem lo sama gue," ujar Tara menyeringai puas.

Kenan melihat ekspresi sebal dari Eliana, "Kalau sikap lo kayak gitu Tara pasti curiga sama lo."

"Makannya jagain Iren biar gak ganjen ke cowok gue."

"Makannya punya body kayak Iren biar cowok lo puas," ujar Kenan diselingi tawa.

Keyna dan Rey mendekat ke arah Kenan dan juga Eliana yang hanya berdua. Kedatangan Keyna disambut keceriaan di wajah Eliana.

"Key, ke rumah hantu yuk," rengek Eliana dengan manja.

"Lo sama Kenan aja sana. Gue sih ogah," jawab Keyna.

"Gak mau, gue maunya sama lo."

"Lo ngidam ya El?" tanya Keyna dengan curiga.

"Nah itu lo tahu. Buruan temenin gue ke rumah hantu, kalau enggak gue lahiran di sini."

Dari pada semakin menjadi pusat perhatian banyak orang. Keyna menuruti keinginan Eliana dengan Rey dan Kenan yang mengikuti mereka dari belakang. Eliana menatap Kenan untuk memberinya kode.

Kenan segera menjajarkan langkahnya dengan Keyna. Mereka sudah melewati pintu masuk. Rey yang hendak memisahkan tangan Keyna di lengan Kenan segera ditahan oleh Eliana.

"Lo sama gue aja, gue takut," ujar Eliana pada Rey.

"Kalau lo takut ngapain ngajak masuk?"

"Oh lo gak mau masuk? Yaudah kita keluar," ujar Eliana menarik tangan Rey kembali melewati pintu depan.

Rey melepas dengan kasar tangan Eliana. Ia menatap tajam Eliana yang dengan santainnya berjalan meninggalkan Rey.

"Udah biarin aja mereka berdua. Kalau lo mau ganggu mereka artinya lo setan," celoteh Eliana yang semakin membuat Rey geram. Namun ia juga tidak mungkin kembali masuk ke sana sendirian.

Sementra itu Keyna baru sadar bukan Eliana yang ada di sampingnya melainkan Kenan, "Eliana mana? Kok gue sama lo?"

"Ya mana gue tahu. Lo dari tadi narik tangan gue terus."

"...."

"Lo gak takut masuk rumah hantu?" tanya Kenan yang berjalan di depan Keyna.

Keyna menatap ke sekitar dan menoleh ke belakang. Ia terus memejamkan mata sembari mengenggam tangan Kenan.

"Anjir!!" teriak Kenan membuat Keyna spontan memeluk tubuh Kenan dari belakang. Kedua mata Keyna masih tertutup.

"Gue mau pulang," ujar Keyna yang sudah terisak.

"Lo nangis?" Kenan memutar tubuhnya menghadap Keyna, "Udah tenang aja, ada gue yang jagain lo."

Kenan mengusap sisa tangi yang ada di pipi Keyna dengan tanganya. Sebelum melanjutkan perjalanan, Kenan berjongkok di depan tubuh Keyna, "Lo naik ke punggung gue terus lo pejamin mata."

Keyna menuruti saja ucapan Kenan dari pada ia terkurung di dalam sini dan tidak tahu jalan keluar.

Sesuai perintah Kenan mengendong Keyna di belakang. Ia tersenyum puas karena Keyna tidak menolaknya. Mungkin ini langkah awal yang membuat Kenan bisa kembali mendekati Keyna.

"Key, kalau gue masih sayang sama lo gimana?" tanya Kenan yang suaranya masih bisa terdengar ditelinga Keyna.

"Lo ngomong apa?!" tanya Keyna dengan nada keras karena suara-suara hantu membuat suarannya menghilang.

"Lo berat anjir!"

Dasar gengsi, batin Keyna.

====

Kedatangan Kenan dengan Keyna yang masih dalam gendongannya membuat Iren dengan cepat menarik paksa tangan Keyna. Reaksi Iren membuat Eliana dan Sura melerai dan menghalangi langkah Iren untuk mendekat ke arah Keyna.

"Gatel banget sih lo sama cowok orang?" ujar Iren membuat Keyna geram.

"Sebelum jadi cowok lo dia juga penah jadi cowok gue," jawab Keyna dengan santainya yang membuat mereka semua tertawa begitu juga dengan Rey dan Kenan.

"Kita pulang aja," ujar Kenan menarik tangan Iren.

"Gendong," rengek Iren manja.

"Ogah berat  dosa lo banyak."

Keyna yang tadinya kesal karena Kenan tidak membelannya di depan Iren kini tertawa melihat jawaban yang keluar dari mulut Kenan.

"Gue ketinggalan apa?" tanya Gigi yang baru saja datang dengan Arman di belakangnya.

"Banyak," Sura menatap Gigi yang sedar ia datang menyungingkan senyum bahagia. "Lo udah jadian sama Arman?"

"Udah dong!" jawab Gigi bersemangat.

Eliana, Sura, dan Keyna mendekat ke arah Gigi. Memastikan temannya itu dalam keadaan sehat.

"Dia nembak lo?" tanya Eliana dengan nada berbisik.

"Gue yang nembak dia," dengan santainnya Gigi menjawab. membuat Sura yang sedang minum menyemburkan air dari mulutnya. "Kalau nunggu Arman nembak kan lama, yaudah gue aja yang nembak dia.

"ASTAGFIRULLAH!!!" ujar Keyna bersamaan dengan Eliana dan Sura.

"Key, gue mau ngomong sama lo," ucap Rey dengan nada serius

Rey mmngajak Keyna menjauh dari gerombolan temannya beberapa langkah. tara yang melihat  gerak-gerik Rey sudah bisa menyimpulkan maksud dan tujuan Rey.

"Gue mau jadi pacar lo sekarang," ujar Rey yang lagi-lagi membuat otak Keyna melambat. ia masih diam mencerna ucapan Rey barusan.

"Gue...."

"Key, kan kita bisa coba dulu. kalau lo gak nyaman sama gue,  lo bisa bilang ke gue."

"Gimana ya Kak?"

Rey mengenggam kedua tangan Keyna, "lo cuma perlu percaya sama gue. Gue bisa bahagiain lo."

"Iya gue mau."

"Key, kalau gue masih sayang sama lo gimana?"

Kenan masih sayang sama gue? dan gue baru aja nerima cinta Rey? ya Allah beri hamba pencerahan, batin Keyna.

===

Divote y

Dicoment y

Bye

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang