bab 10; harus berdua Pak?

469 28 1
                                    

"Ken..."

Erangan yang keluar dari mulut Iren membuat Kenan membatalkan niatnya. Ia menatap wajah Iren yang masih pucat. Iren juga bisa melihat raut wajah khawatir dari Kenan.

"Haus," ujar Iren.

Kenan mengambil air putih dan membantu Iren untuk duduk, "Lo enggak bawa obat?"

Iren mengelengkan kepalannya, "Habis obat gue."

"Gue harus kembali ke kelas dulu," Iren masih menahan pergelangan tangan Kenan. "Nanti gue ke sini lagi."

"Lo harus di sini nemenin gue. Gue gak mau di UKS sendirian."

Dret! Dret!

Kalau handphone milik Kenan tidak berdering mungkin Iren akan terus mengengam tangan Kenan. Agar lelaki itu tidak pergi jauh darinya. Namun, kali ini Iren membiarkan Kenan mengangkat telponnya.

"Sekarang?" ujar Kenan.

"...."

"Oke, gue ke sana sekarang."

"Ren sori, gue harus ke ruang OSIS sekarang," kata Kenan meninggalkan Iren yang masih sebal dengannya.

"Ken...!"

===

"Sori, gue terlambat," ujar Kenan masuk ke dalam ruang OSIS.

Di dalam ruangan sudah ada Keyna dan Pak Budi juga beberapa murid baru yang ingin mendaftarkan diri menjadi anggota OSIS.

"Bapak minta tolong sama kamu sama Keyna," Pak Budi mendekat ke arah Kenan. "Keyna akan bantu kamu mendata semua murid yang ingin ikut OSIS. Kamu sama Keyna kan masih anggota OSIS."

"Kenapa enggak kelas 11 Pak?" tanya Kenan.

"Bapak percaya sama kalian berdua. Yasudah kerjakan tugasnya ya."

"HARUS BERDUA PAK?!" teriak Keyna yang tidak dijawab Pak Budi.

Kenan melihat Keyna yang sibuk mencatat nama murid, "Butuh bantuan?"

"Lo budek atau amnesia tadi Pak Budi ngomong apa?"

"Siapa tadi nama lo?" tanya Keyna pada lelaki di depannya.

"Rehan Kak."

"Kebukti lo yang budek," sindir Kenan membuat Keyna mengumpat. Sialan!

"Gue harus apa? Kan udah ada lo yang nyatat nama mereka?" tanya Kenan yang maish belum paham dengan tugasnya.

Keyna berdiri menjajari Kenan, "Gini ya bapak Kenan sebagai ketua OSIS yang harusnya udah pensiun. Berhubung anak kelas sebelas hari ini ada penyuluhan di aula jadi Pak Budi nyuruh kita beruda urusin ini."

"Kita berdua?"

"Kita seluruh rakyat Indonesia!"

Setelah puas mengeluarkan emosinya Keyna kembali menyelesaikan tugasnya. Kenan menatap perempuan itu yang kembali menjadi Keyna yang dulu. Keyna yang membencinya. Lo berubah kayak dulu dan gue benci itu.

"Kok lo pergi?" mendengar suara Keyna yang mencegahnya Kenan membalikkan badan. "Tugas lo wawancara mereka. Hari ini juga harus ada sekitar 30 anak yang terseleksi. Dan yang daftar udah 64 anak."

Kenan mengecek nama-nama yang sudah Keyna data. Dan benar, ada sekitar enam puluh empat murid yang mencalonkan diri menjadi anggota.

"Kenapa gak minta bantuan anggota OSIS lainnya?"

K I T A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang