Tepat hari ini adalah hari ke 4 Lisa pergi meninggalkan Jennie tanpa kabar, ya memang Lisa berpamitan ke Jepang tapi setelah sampai di sana tiada kabar sama sekali yang Jennie terima. Jennie berfikir apakah Lisa sama sekali tidak memikirkan perasaan nya? Dengan gampangnya tidak menghiraukan kabar itu
Bahkan sebelum ia berangkat ia terus berjanji untuk mengabari kekasihnya setiap saat selesai dengan pekerjaannya tapi nyatanya semua itu hanya janji palsu! Jennie memejamkan matanya kesal jika ia terus membayangkan Lisa kekasihnya
Tak ia pungkiri bahwa ia sangatlah rindu, Jennie membenamkan wajahnya ke bantal sambil menungging di sofa ruang tamu. Pikirannya berkutat terus menerus untuk tidak memikirkan Lisa tapi hatinya terus saja memanggil-manggil nama pemiliknya
"Jennie?" Panggil Rose dari lantai dua tapi Jennie sama sekali tidak menjawabnya bahkan berpaling dari aktivitas nya saja tidak
"Jennie..Jennie..Jennie" Rose bukan lagi memanggil tapi berteriak dan berlari menghampiri Jennie
"Hughh..hughh" Rose mengatur Tempo nafasnya yang terengah-engah namun masih saja di cuekin Jennie
"Jennieeeee"
Plakkkk
Rose menggeplak pantat Jennie dengan keras sehingga sang empu terlonjak kaget dan marah-marah
"Ada apa sih" kesal Jennie memukul Rose menggunakan bantal
"Awww..sakit tau, kau tau aku berlari-lari karena ingin menunjukkan sesuatu padamu" Rose ikut tersulut emosi
"Wae-yo?"
"Kau Benar benar tidak tau? Berita ini lagi hangat-hangatnya plus tadi pagi juga berita ini sempat jadi headline di berbagai negara" jelas Rose dan ikut Jennie duduk
"Ashh cepatlah kau tunjukkan padaku?"
Rose menunjukkan hpnya kepada Jennie, mata Jennie membulat sempurna bahkan ingin lepas rasanya namun ia sempat tidak percaya. Ia mengucek-ucek matanya dan melihat berita itu kembali
Rose cepat-cepat mengambil hpnya dari genggaman tangan Jennie takut-takut jika Jennie akan melempar bahkan bisa jadi di hancurkan olehnya
"Ke..kenapa kau lakukan ini lili"
Tess
Air mata Jennie menetes dengan sempurna, bahkan ia terisak sambil meringkuk di atas sofa ia tidak habis pikir dengan apa yang lisa lakukan padanya begitu teganya ia bisa berjalan dengan wanita lain bergandengan tangan pula
Terlebih ia tak peduli dengan awak media yang mengabadikan momen itu, sungguh miris memang Jennie saat ini. Rose yang tak tega ia memeluk Jennie dengan kuat, mengelus punggungnya
"Mianhe Jennie, aku terpaksa melakukan ini" gumam Rose dalam hati
"Rose Apa salahku Rose, cepat katakan hiks..hikss" Jennie terus menangis sambil memukul-mukul bahu Rose yang Sangat sakit pastinya
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO In Love (JENLISA) COMPLETED ✅
Teen FictionWarning 🔞🔞🔞🔞 Lalisa Manoban seorang CEO Manoban Group jatuh hati kepada gadis yang hidup bertahun-tahun di panti asuhan bernama Jennie Kim karyawan di perusahaan miliknya *Futa