CEO In Love (JENLISA) COMPLETED ✅

Special Part 3 Melahirkan

Kandungan jennie semakin membesar seiring berjalannya waktu, lisa sebagai suami siap siaga bila istrinya mengeluh sakit atau pun keperluan yang lain. Lisa memang benar-benar fokusnya terbengkalai akhir-akhir ini, jennie selalu merasa sedih atau pun kesepian jika suaminya itu bekerja cukup lama alhasil lisa lah yang mengalah dan lebih menyelesaikan pekerjaan nya di rumah

Minggu lalu banyak sekali teman-teman kuliah lisa berdatangan ke rumah manoban, sehingga mau tak mau lisa maupun jennie harus menemui mereka. Acara pernikahan yang cukup mendadak membuat teman yang lain tidak bisa hadir disana, berhasil membuat lisa sangat frustasi ketika ada adek tingkat dia yang ikut bersilaturahmi

Lisa tau benar bila adek tingkat nya itu memiliki hati semasa kuliah dulu namun lagi-lagi ia tampik jika untuk saat ini ia tak ingin berfikir jauh apalagi memikirkan hal lain, hatinya dan otaknya hanya terisi jennie saja. Benar memang adek tingkat itu mengakui keberadaanya jika ia beruntung pernah memiliki rasa pada sosok wanita hebat seperti lalisa namun justru kini rasa itu telah berubah sebab adek tingkat tersebut telah menjadi salah satu karyawan di Kimanoban Company 2 bulan yang lalu

Berbicara tentang jisoo, wanita berbibir hati itu kini telah memasuki kandungan ke 6 bulan. Sungguh tidak di sangka jika kedua keluarga Kimanoban akan berpesta menyambut dua bayi dalam selang berapa bulan saja. Sehun terus menyuruh istri kesayangan nya untuk istirahat juga di rumah sama seperti jennie, tak pelak Tuan Kim Soo Hyun lah selaku sang ayah yang harus meneruskan perusahaan sampai kedua putrinya bisa kembali seperti semula

4 bulan yang lalu rosie telah di persunting oleh pujaan hatinya yang tak lain sahabat lalisa Park Bogum, pasangan beda negara itu merayakan pernikahannya di London secara meriah bahkan mengundang beberapa penyanyi terkenal di eropa demi meramaikan pesta luar biasa tersebut. Semua kerabat dan teman turut hadir disana, seluruh keluarga kimanoban senantiasa ikut merayakan pula. Jennie sebagai sahabat seperjuangan rosie ikut berbahagia bila akhirnya si wanita tukang makan ini bisa menikah dengan pria yang tak main-main tentu saja

Memasuki kandungan ke 9 bulan 10 hari ini jennie merasa jika perutnya terus mules, nyeri seluruh badan tidak bisa tidur atau pun makan. Lalisa cukup panik sudah jelas, ia terpaksa harus pindah rumah ke kediaman manoban. Lalisa tak pahan mengenai wanita tengah hamil seperti ini, namun sebagai suami yang begitu mencintai istrinya ia tak pernah meninggalkan jennie barang sedetik pun jika itu bukan hal yang penting

"Lili, perutku sakitt" keluhnya lagi lisa sangat panik sekarang, ia lihat wajah pucat istrinya yang membuat hatinya terasa begitu tergores sesulit itukah wanita hamil pikir lalisa

"Iya sayang tunggu sebentar ya, kita kerumah sakit" jennie hanya bisa diam sembari memejamkan matanya

Lalisa buru-buru keluar dari kamar dan menuju ke bawah memberitahu mommy yang sedang duduk di sofa menonton televisi memasak kesukaannya

"Mommy, jennie ngeluh perutnya sakit" teriak lisa masih berada di tengah-tengah anak tangga

"Jinja? Jangan-jangan cucu mommy sudah mau keluar" bukan mommy tapi lalisa yang melebarkan matanya, apa katanya cucu mommy mau keluar? Itu tandanya jika sang buah hati nya benar-benar akan lahir?

Mommy sudah berjalan ke atas namun terlebih dahulu menyuruh sopir menyiapkan mobil tak lupa ART mereka membawakan koper yang telah di sediakan jauh-jauh hari demi mengantisipasi kejadian seperti ini

"Astaga sayang, ketuban kamu sudah pecah?" mommy melihat secara gamblang di kasur bila ada cairan di sekitar paha menantunya

"Aww sakit mommy" jennie mengeluh kesakitan

"Cepat bawa ke rumah sakit lisa, kasian jennie nya"

Lisa secara sigap menggendong jennie menuju ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit, sementara mommy tergesa-gesa mengambil tas dan menghubungi suami maupun besannya. Di perjalanan jennie terus merasa perutnya mulas, keringat telah mengucur bebas di dahinya. Jujur lisa tak tega melihat itu, CEO cantik nan tampan ini selalu mengecupi kening dan punggung tangan istrinya serta mengucapkan kata-kata sayang padanya