Biasakan untuk meninggalkan vote dan komentar.
-
-
Cherryl meringis ketika ia membersihkan dirinya, sungguh Leon semalam sangat di luar dugaan Cherryl, Leon agak kasar.
Cherryl menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi, di tubuhnya penuh dengan bercak keunguan. Semuanya sudah pasti karena Leon.
Cherryl mulai bertanya tanya kenapa semalam Leon jadi mendadak seberingas itu, mungkin kah ia melampiaskan semua nya setelah berusaha menahan dan melakukan nya secara sembunyi sembunyi semasa mereka tinggal dengan orang tua Cherryl.
Cherryl menggeleng kan kepalanya, mencoba untuk tidak memusingkan masalah semalam dan melanjutkan kegiatannya membersihkan diri.
Setelah mandi dan mengenakan pakaiannya Cherryl langsung menyibukkan diri di dapur. Ia berusaha membuatkan sarapan untuk Leon.
Cherryl tidak membuat makanan yang merepotkan karena keahlian nya di bidang dapur sangatlah minim sehingga Cherryl hanya membuat sandwich untuk sarapan mereka.
Saat tengah menyusun isian sandwich tiba tiba saja sepasang tangan melingkar di pinggang Cherryl. Cherryl menoleh dan mendapati Leon yang tengah memeluknya dari belakang, Leon hanya mengenakan celana nya saja. Sedangkan bagian tubuh atasnya dibiarkan terbuka, shirtless.
Cherryl membiarkan Leon memeluknya, dan menyenderkan kepalanya di bahu Cherryl. Cherryl tetap melanjutkan kegiatannya membuat sandwich untuk sarapan mereka.
Setelah Cherryl selesai, Cherryl berbalik membalas pelukan Leon. Menepuk beluk punggung telanjang Leon. "Aku sudah buatkan sarapan. Kau pasti sudah laparkan?"
Cherryl mendongak, ia menatap wajah Leon. Leon hanya mengangguk sebagai jawaban, membantu Cherryl membawa piring ke meja makan.
Mereka duduk berhadapan, memakan sandwich mereka masih masing. Namun Cherryl terus memperhatikan Leon yang mengeluarkan potongan timun dari sandwich nya.
"Sejak kapan kau tidak suka makan timun, Leon?" Cherryl mengerutkan alisnya, ia melihat gerakan Leon yang memisahkan timun dari sandwich itu terhenti. Leon hanya tersenyum saja kepada Cherryl setelahnya dan memakan sandwich nya.
"Kau masih mengantuk ya?" tanya Cherryl lagi karena Leon sangat pendiam. Leon menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Kalau begitu habiskan sandwich mu, setelah ini kau bisa tidur lagi kalau kau mau." Cherryl juga memakan milik sandwich nya.
Cherryl diam saja namun tidak dengan pikirannya, ia bertanya tanya mengapa Leon tidak juga bersuara. Kecurigaan Cherryl terhadap laki laki yang duduk di sebrang nya ini semakin bertambah.
Setahu Cherryl Leon bukan tipikal orang yang pilih pilih dengan makanan, dan ini bukan pertama kalinya Cherryl membuatkan sandwich untuk Leon dan Leon tidak pernah tidak memakan timun di dalam sandwich buatan Cherryl selain hari ini.
Dan saat di tanya kenapa pun Leon hanya diam saja, tidak ingin buka suara sedikit pun. Membuat Cherryl memikirkan hal hal alasan kemungkinan nya.
Mungkinkah Leon tidak ingin buka suara karena jika ia buka suara maka Cherryl akan mengetahui bahwa ia bukan Leon yang sebenarnya?
Tapi bagaimana bisa laki laki yang duduk di sebrang nya ini bukan Leon suaminya? Wajah mereka sama, proporsi tubuh mereka, potongan rambutnya, warna mata nya. Semua nya sama.
Hanya saja perasaan Cherryl yang mengatakan bahwa sosok di depannya ini adalah sosok berbeda yang biasa ia kenal. Secara fisik dilihat dengan mata kepala sudah jelas jelas bahwa itu suaminya Leon.
***
"Bodoh. Dia bersikap mencurigakan sekali, kalau begini kami bisa ketahuan." seorang laki laki duduk di sofa menatap kesal ke layar di depan nya yang menampilkan rekaman cctv secara langsung.
"Hahh.. aku juga ingin makan sandwich buatan Cherryl. Si bodoh itu justru tidak memakan timun nya, syukurlah dia tidak bicara apa apa. Sekali saja dia buka suara, maka hancur semuanya." laki laki tersebut bicara pada dirinya sendiri, "Disaat seperti ini aku justru mempertanyakan kenapa kami diberikan wajah dan tubuh serupa tapi tidak dengan suara yang sama?"
Laki laki tersebut menatap layar di hadapannya dengan serius. Lebih tepatnya menatap Cherryl yang sibuk menonton televisi.
Ia tahu bahwa Cherryl itu perempuan pintar, cepat atau lambat Cherryl pasti akan mengetahui rahasia ini. Tapi apa yang harus dirinya lakukan jika hal itu terjadi?
Ia tidak ingin kehilangan Cherryl, dan ia juga yakin bahwa saudara kembarnya yang saat ini sedang bersama dengan Cherryl juga tidak ingin kehilangan Cherryl.
Seandainya saja mereka bisa hidup bersama sama, saling mencintai tanpa harus berpura pura seperti ini. Tanpa harus meninggalkan salah satunya, hal itu yang ia harapkan.
Pandangan laki laki tersebut teralihkan kepada sisi lain dari layar yang menampilkan cctv di kamar. Ia melihat saudara kembarnya tersebut menatap tepat ke arah cctv seolah menatap langsung dirinya.
Lalu tangan saudara kembarnya itu bergerak, menggunakan bahasa isyarat untuk memberitahu sesuatu. Ia membaca gerakan itu perlahan lahan.
Leon.
Aku ingin mengajak Cherryl bercinta lagi seperti semalam.
Matikan saja cctv nya.
Aku tidak ingin kau melihat kami.
Kau kan sudah bercinta dengan Cherryl berkali kali, aku juga ingin melakukannya lagi.
Jadi matikan saja cctv nya.
"Leo, sialan. Dia sepertinya mau balas dendam padaku."
Leon menuruti nya, ia mematikan layar di hadapannya itu. Ia tahu Leo pasti ingin menghabiskan waktu dengan Cherryl termasuk bercinta, mengingat bahwa sebelumnya Leon dan Cherryl tinggal di rumah orangtua Cherryl yang membuat Leo tidak bisa melihat Cherryl ataupun menyentuh Cherryl setelah pernikahan mereka.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Leon bertanya pada dirinya sendiri, ia mengambil laptop miliknya. Mungkin ia bisa membunuh waktu dengan mengerjakan pekerjaan nya sampai tiba waktu baginya untuk kembali berganti posisi dengan Leo.
TBC
Next Preview
Cherryl meneteskan air matanya, ia merasa seperti sedang tidur dengan orang lain dan gila nya ia menikmati hal tersebut.
Vote tembus 500 besok update lagi :'v huhu. Tapi paling gak bisa. Oh iya part selanjutnya dewasa ya, berhubung fungsi privat udah gak bisa di wattpad jadi buat yang di bawah umur part selanjutnya nanti di skip aja. 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Theirs [END]
RomanceCherryl Orlando, menikah dengan kekasih yang di cintai nya dan hidup bahagia. Tapi satu hal yang Cherryl sadari namun ia abaikan, bahwa suami nya memiliki saudara kembar dan mereka selalu bertukar peran sebagai suami Cherryl. Karena bagi mereka, apa...