dreizehn

30.9K 2.6K 74
                                    

“Kalian gila! Kalian benar benar sudah gila!” Cherryl berteriak, ia tidak terima dengan apa yang barusan ia lihat di televisi. Leon memalsukan kematian Cherryl, membuat keluarga Cherryl berpikir bahwa dirinya sudah mati.

Ah tidak, bukan hanya keluarganya. Tapi orang disuruh negeri ini yang mengenali dirinya berpikir bahwa ia telah mati karena berita tersebut.

Bagaimana bisa Leon melakukannya sampai sejauh ini?

“Kalian memalsukan kematian ku, apa kalian tidak punya hati?! Kalian tidak melihat betapa sedihnya keluarga ku?! Aku ini masih hidup!!!” Cherryl berteriak keras meski ia tahu Leo tidak akan bisa mendengar teriakannya, Leo hanya bisa memahami apa yang Cherryl katakan melalui gerak bibirnya saja.

Itu hukuman bagi mu, jika saat itu kau tidak meminta untuk bercerai dan menerima kami berdua di sisi mu, semuanya tidak akan jadi seperti ini.

Di mata keluarga mu kau pasti masih hidup, hidup bahagia dengan kami. Kami pasti memperlakukan mu dengan baik, kami tidak ada niatan untuk menjahati mu sedikitpun sebelumnya.

Kau sendiri yang merubahnya menjadi neraka bagi dirimu meski sebelumnya kau punya pilihan untuk hidup tenang di surga yang kami buatkan untuk mu.

“Omong kosong macam apa itu?! Kau pikir aku ini apa mau menerima kalian berdua begitu saja, ku akui aku memang mencintai Leon. Aku juga turut prihatin dengan apa yang kalian alami dan juga dengan kondisi mu tapi bukan berarti aku harus mengorbankan perasaan ku hanya untuk memuaskan kalian! Kau pikir aku sudi bergantian di sentuh oleh kalian hanya karena aku mencintai Leon? Aku tidak bisa menerimanya! Itu membuat ku jijik dengan diriku sendiri!”

Cherryl berteriak, menangis histeris namun Leo tetap duduk tak bergeming di tempatnya. Hanya memperhatikan Cherryl yang menangis di atas ranjang.

Sampai Cherryl kembali mendongak dan menatap Leo dengan tatapan sinis. “Kau semua inti dari permasalahan ini, jika kau malu dan tidak punya keberanian untuk mendekati ku ketika kau menyukai ku seharusnya kau tidak menyuruh Leon untuk mendekati ku. Seharusnya kau sadar diri, meski Leon berhasil membawa ku kemari, berhasil membuat ku menerima nya, berhasil membuat ku mencintai nya. Kau tidak akan pernah aku terima!! Kau seharusnya sadar diri bukannya memaksa ku untuk menerima mu juga bersama Leon!”

Cherryl kembali berbaring di ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Menangis sejadi jadinya disana.

Jika saja Leon tidak punya saudara kembar mungkin hidup mereka lebih baik, Cherryl tidak perlu lari dari rumah. Dan Leon pasti tidak akan memalsukan kematian Cherryl.

Leo yang merasa sudah tidak punya urusan lagi disini pun melangkah keluar, ia membuka pintu tersebut. Lalu pintu selanjutnya, dan pintu terakhir.

Tepat setelah ia menutup pintu tersebut tubuhnya merosot terduduk di lantai. Tangisannya pecah, ia melolong kesakitan. Hatinya benar benar sakit.

Perkataan Cherryl benar benar melukai hatinya.

***

“Kau baik baik saja?”

Saat Leon pulang yang ia dapati di rumah adalah keadaan Leo yang terlihat sangat kacau. Leo hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban.

“Apa Cherryl sudah mengetahui nya dan dia memaki mu sehingga kau menangis seperti ini?” tanya Leon kepada Leo, Leo hanya diam saja. Leo justru mengalihkan wajahnya ke arah lain, pertanda bahwa ia tidak mau lagi repot repot membaca gerak bibir Leon. Ia sedang tidak ingin di ganggu.

“Kau seharusnya tahu bukan bahwa penolakan dari Cherryl itu sudah menjadi resiko nya. Kau sendiri yang memaksa ku untuk mendekatinya dan membawa dia kemari karena kau bilang kau sangat mencintainya. Kau juga yang memaksa ku untuk menerima nya, untuk membuat pengecualian terhadap Cherryl meski kita sudah berjanji bahwa kita tidak akan pernah menikah sampai kita mati. Dan kau merubahnya membuat kita menjadi berjanji untuk hanya menikah satu wanita untuk berdua. Sudah ku bilang, wanita hanya akan memecah kita berdua!”

Leon mengusap wajahnya kasar, percuma saja ia berteriak teriak. Leo tidak bisa mendengarnya.

“Sudah ku bilang, di dunia ini tidak ada yang bisa mencintai kita berdua dengan tulus dan sama rata. Tidak akan pernah ada..” lirih Leon pelan.

TBC

Next Preview

“Jangan gila kau Leon! Kau mau aku tidur dengan mu dan Leo sekaligus?! Aku bukan pelacur!”

Theirs [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang