-
Cherryl tidak menyangka dengan apa yang sedang kedua laki laki di hadapannya ini lakukan padanya. Ia di ikat secara paksa di kursi.
Kenapa tiba tiba Leon berpikiran untuk melakukan hal ini? Apa karena Cherryl yang tiba tiba marah dan bertanya siapa laki laki yang mirip dengan Leon itu.
"Leon lepaskan aku.." Cherryl berusaha menggerakkan gerakkan tangannya untuk bisa lepas, namun hal itu dia dia saja. Yang ada ia hanya menyakiti tangannya saja.
"Aku tidak punya pilihan lain. Jika aku melepaskan mu setelah kau tahu bahwa selama ini aku menipu mu, kau pasti akan melaporkan kami kepada polisi dan kepada orangtuanya mu."
Cherryl berdecih, ia menatap Leon dengan pandangan tidak percaya. "Itu yang kau takutkan?"
Leon menggelengkan kepalanya, ia tersenyum miris. "Kau tidak boleh pergi. Itu alasannya. Kau tidak boleh pergi."
Cherryl merasa takjub, takjub dengan apa yang baru saja terjadi. Dan juga takjub akan dirinya yang memang tidak pernah berpikiran untuk pergi.
Cherryl tidak punya pemikiran untuk pergi, sebelumnya Cherryl membiarkan kebohongan Leon berlanjut dan berpura pura tidak tahu karena ia mengharapkan Leon yang akan cerita sendiri kepadanya.
Tapi saat Cherryl sudah tidak tahan lagi dengan semua rahasia Leon. Cherryl pun tidak bisa meninggalkan Leon, ia tidak punya pemikiran seperti itu. Karena di dalam kandungannya saat ini ada anak mereka.
Cherryl menjadikan kehamilannya sebagai alasan, meski Cherryl tahu bahwa itu keinginannya sendiri untuk tidak pergi.
"Lepaskan aku Leon, kita bisa bicarakan ini baik baik." Cherryl berusaha membujuk Leon, Cherryl bahkan menoleh kearah sosok laki laki yang mirip dengan Leon tersebut, menatapnya dengan tatapan memohon. Memohon untuk di lepaskan tapi laki laki itu hanya menunduk membuang pandangan ke arah lain.
"Tidak. Kau pikir aku tidak tahu, jika aku melepaskan mu, kau pasti akan menghubungi keluarga mu. Dan keluarga mu pasti akan melakukan berbagai cara untuk memisahkan kita. Aku tidak bisa membiarkannya."
Cherryl tertawa miris mendengar perkataan Leon, tidak terasa setitik air mata jatuh ke pipinya. "Seperti itu rupa nya aku di pikiran mu. Apa kau pikir aku akan melepaskan semua nya begitu saja dengan mudah? Apa kau pikir aku mau kehilangan semua cinta ku seperti ini, jika memang aku wanita seperti itu aku sudah meninggalkan mu sejak pertama kali kita pindah ke rumah ini. Karena aku sudah mengetahui kebohongan mu sejak hari itu, tapi aku diam! Aku diam karena aku terlalu mencintai mu, aku seperti orang bodoh terus berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa kau pasti memiliki alasan dan akan menjelaskan nya segera. Tapi kau tidak pernah menjelaskannya. Dan disaat aku sudah tidak bisa berpura pura lagi dan menuntut penjelasan mu, kau justru mengikat ku seperti ini. Aku bukan binatang Leon."
"Jadi kau sudah mengetahuinya sejak awal?" Leon mengusap wajahnya kasar, "Seharusnya aku tahu itu, kau bukan wanita yang mudah di tipu. Seharusnya kau tidak mengetahui hal ini maka rumah tangga kita pasti akan bahagia seperti apa yang kita idamkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Theirs [END]
RomanceCherryl Orlando, menikah dengan kekasih yang di cintai nya dan hidup bahagia. Tapi satu hal yang Cherryl sadari namun ia abaikan, bahwa suami nya memiliki saudara kembar dan mereka selalu bertukar peran sebagai suami Cherryl. Karena bagi mereka, apa...