fünfzehn

30.5K 2.5K 67
                                    

Leo melihat bagaimana Cherryl menangis memeluk kaki Leon melalui layar cctv. Leo tidak bisa mengetahui apa yang mereka katakan di sana tapi sepertinya Leo tahu apa yang Cherryl minta.

Sudah pasti kebebasan, Leo sudah melihat berita hari ini. Berita hari ini melibatkan saudara laki laki Cherryl, pasti Cherryl meminta sesuatu kepada Leon dan Leon tidak mau memberikannya.

Leo mengetahuinya hanya dengan melihat bagaimana Leon menarik paksa kakinya dari pelukan Cherryl dan pergi keluar dari ruangan tersebut. Menguncinya rapat rapat agar Cherryl tidak kabur.

Sebenarnya melihat Cherryl dikurung seperti ini membuat Leo ingat kepada dirinya sendiri, ingat pada penderitaan yang ia alami dari sejak ia dilahirkan di dunia ini.

Tapi Leo juga tidak ingin melepaskan Cherryl, meski Cherryl bersumpah tidak akan membocorkan masalah ini kepada siapapun Leo tidak akan percaya.

Leo juga masih sakit hati perihal perkataan Cherryl sebelumnya, tapi Leo berusaha untuk melupakannya. Menganggap bahwa Cherryl tidak pernah mengatakan hal seperti itu sebelumnya.

Leo bangkit dari duduknya dan melangkah keluar, ia mendapati Leon yang sudah berdiri di depan pintu.

“Bisa kah nanti malam kau yang mengantarkannya makanan? Malam ini aku ada urusan di kantor dan mungkin tidak akan pulang sampai pagi.”

Pergilah.. biar aku yang urus. Kau tenang saja.

Leon menepuk bahu Leo sejenak sebelum ia pergi.

***

Malam telah tiba dan Leo sudah berdiri di depan pintu ruangan Cherryl di kurung sejak lima belas menit yang lalu.

Leo sebenarnya agak enggan untuk masuk, penolakan Cherryl sebelumnya masih terbayang bayang di pikirannya.

Leo menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan pikiran pikiran aneh di kepalanya, ia membuka pintu tersebut dan masuk.

Cherryl sedang duduk menonton berita saat Leo masuk, Leo menaruh nampan makanan tersebut diatas meja dan berbalik hendak pergi dari ruangan tersebut.

Namun gerakan Leo terhenti karena ia tiba tiba saja merasakan sebuah pelukan dari belakangnya, Cherryl memeluknya dari belakang.

Leo mengerutkan alisnya kebingungan, disatu sisi Leo senang karena Cherryl memeluknya namun disisi lain Leo merasa curiga dengan tindakan Cherryl yang tidak biasa ini.

Mungkin ini salah satu taktik Cherryl untuk bisa kabur dari tempat ini.

Leo berusaha melepaskan pelukan tersebut dan berbalik, saat ia berbalik yang ia dapatkan adalah Cherryl yang sedang menangis.

Ah.. tangisan itu lagi..

Leo memperhatikan Cherryl yang mendongak, menggerakkan bibirnya mengatakan sesuatu kepada Leo.

“Leo.. tidak bisa kah kau biarkan aku pergi? Orang tua ku sedang membutuhkan ku sekarang ini. Ku mohon mengertilah, aku tahu kau itu lebih baik dari Leon..”

Leo semakin mengerutkan keningnya.

“Aku tahu yang sebenarnya mencintai aku itu kau kan, kau ingin memiliki ku tapi kau malu dengan kekurangan mu sehingga kau menggunakan Leon untuk bisa dekat dengan ku, dan juga karena kau tidak punya identitas. Kau tahu kita bisa saja hidup bahagia berdua tanpa harus membagi ku dengan Leon juga, yang kau butuhkan hanya aku bukan? Aku akan menerima mu, aku akan menceraikan Leon dan menikah dengan mu. Keluarga ku juga bisa memberikan mu identitas.”

Theirs [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang