⌗Dear Lee.18

3.4K 387 35
                                    

Jeno duduk di depan mini pantry sambil memandangi Renjun yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Suasana hening, Renjun yang fokus dengan masakannya pun dengan Jeno yang fokus mengamati objek penglihatannya. Ah, Jeno tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika dia memang sudah begitu jatuh pada Renjun.

"Kenapa kau terus tersenyum seperti?" Jeno tersentak, ia menatap pria manis di depannya yang tengah memandangi penuh tanya.

"Kau ingin tahu?" tanya Jeno dengan senyum jahilnya, membuat Renjun mendengus dan mendudukkan dirinya di depan Jeno.

"Tidak terlalu tertarik, aku tahu itu pasti bukan sesuatu yang bagus untuk diketahui mengingat jika Lee Jenolah yang memikirkannya." Jeno mencebik dengan jawaban Renjun. Ia mengambil sumpitnya dan mulai memakan sarapan yang telah di buatkan oleh Renjun.

Mereka menghabiskan sarapan dengan keheningan. Renjun yang selesai lebih dulu bergegas pergi ke wastafel untuk mencuci piringnya, sementara Jeno justru sibuk memandangi punggung sempit itu, "Renjun," panggilnya yang di jawab dengungan oleh si empu.

"Bagaimana jika kita pergi ke Seoul dan menanyakan semuanya pada Ayahku... aku pikir, akan lebih aman jika kau berada di sana di bandingkan disini." Ia memainkan sumpitnya pada sup di depannya. Ada sedikit nada ragu yang Jeno berikan pada ucapannya, dia sendiri tidak tahu kenapa Renjun harus melakukan hal itu. Atau mungkin, Jeno berharap hari-harinya bersama Renjun dulu bisa kembali lagi saat mereka kembali ke Seoul.

Renjun menghentikan kegiatan mencucinya dan tersenyum tipis tanpa bisa Jeno lihat, "boleh, ayo kembali ke Seoul." jawaban itu keluar dari bibirnya. Ia menoleh untuk melihat raut terkejut yang Jeno pasang, namun seulas senyum terbit setelahnya.

"Walaupun Jeju terlihat indah, tapi aku lebih merasa nyaman berada di Seoul. Tapi... sebelum itu, aku ingin kau menepati janjimu untuk mengajakku berkencan." lanjut Renjun di iringi senyum manisnya. Jeno yang mendengar itu berdiri, berjalan menghampiri Renjun dan membawa yang lebih tua kedalam pelukannya.

"Ya, mari kita nikmati kencan pertama kita setelah sekian lama." ujarnya dengan senyum lebar, membuat kedua matanya melengkung tersenyum.

















Menaiki bus dan pergi ke pasar terdekat adalah tujuan awal mereka. Renjun bilang dia ingin mencoba semua makanan juga mencoba baju di pasar dengan Jeno. Meskipun ia sudah berada di Jeju selama dua bulan, Junkai menyuruh para bodyguardnya untuk tidak memperbolehkan Renjun keluar dari hotel. Karena itu, dia ingin menikmati waktunya selama ada di Jeju bersama Jeno sebelum mereka kembali ke Seoul besok.

Setelah puas mencicipi setiap makanan yang dijual di pasar, Renjun menarik Jeno ke sebuah toko baju dan aksesoris untuk mencoba beberapa baju yang di jual di toko tersebut. Sementara Renjun sibuk memilih baju, Jeno hanya berdiri di belakang mengekori Renjun kesana kemari.

"Coba ini!" kata Renjun pada Jeno, menyuruh pria itu untuk mencoba memakai baju pilihannya. Jeno yang melihat baju di tangannya hanya menatap aneh, "Renjun ku pikir aku 一"

"Oh dan ini. Pakai celana ini." Renjun sama sekali tidak mendengarkan Jeno dan mendorong pria yang lebih besar darinya untuk masuk ke ruang ganti.

Begitu Jeno selesai berganti pakaian, Renjun berusaha sebisa mungkin untuk menahan tawanya. Ekspresi aneh yang Jeno buat benar-benar menambah kegelian pada perutnya, sial dia ingin tertawa rasanya.

"Kau cocok menggunakan baju seperti itu." kata Renjun berusaha menahan tawanya yang hampir meledak. Bagaimana tidak? melihat seorang Lee Jeno menggunakan baju bermotif bunga mencolok dengan celana pendek selutut adalah hal yang paling menggelikan yang pernah Renjun lihat.

[四]Dear Lee | Noren ft.Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang