1. Awal Jumpa

935 60 2
                                    

Langit yang gelap dengan suara klakson bersahutan menjadi hal bisa dijalani oleh seorang pria tersebut. Terdengar alunan ayat suci Al-Qur'an dari benda pipih. Terlihat nama Ummi di layar benda pipih tersebut. Pria tersebut langsung mengangkat.

"Assalamu'alaikum Ummi cantik. Ada apa?"

"...."

"Iya, bentar lagi Azzam pulang kok Ummi. Ummi kalau capek tidur aja duluan"

"...."

"Iya. Kalau Ummi capek, duluan aja ya, nggak usah tunggu Azzam sampai pulang. Azrin sama Nana ada ngabarin Ummi?"

"...."

"Iya, sudah dulu ya Ummi. Assalamualaikum"

"...."

Pria itu langsung melaju dengan kecepatan yang tinggi saat jalan mulai kosong. Azzam Putra Azna seorang direktur muda yang sekarang bekerja di perusahaan milik keluarganya. Dia mendapat gelar lulusan terbaik di Amerika. Di kenal memiliki kinerja yang bagus dan kompeten dalam bisnis. Tak heran, Banyak perusahan-perusahan ternama yang menawarkan kerja sama dengannya.

Sepanjang perjalanan ke rumah, Azzam mengemudi mobilnya dengan cepat. Tiba-tiba Azzam menginjak rem dengan cepat. Dia hampir saja menabrak seorang gadis yang menyebrang tanpa melihat sekitarnya. Melihat keadaan itu, Azzam langsung melihat ke arah gadis yang sedang berlari itu, dari belakang gadis tersebut beberapa preman dengan tubuh besar mengejar gadis tersebut. Dengan cepat, Azzam langsung keluar dan berlari ke arah gadis yang tengah di kepungan preman tersebut.

"Kalian mau ngapain gadis itu?" tunjuk Azzam ke arah gadis itu.

Gadis tersebut hanya memutar bola mata dan tersenyum sinis.

"Nggak usah sok jadi pahlawan deh om" ucap gadis tersebut sambil bersidekap.

Om...

Om...

Om...

Kata-kata gadis tersebut terngiyang-ngiyang di telinga Azzam. Azzam merasa kata-kata itu tidak pantas untuknya dia baru saja lulus kuliah dan bekerja dan sekarang di panggil om. Dengan cepat Azzam menjawab ucapan gadis itu.

"Saya masih muda, saya mau tolongin kamu malah di panggil kayak gitu" ucapnya dengan kesal.

"Siapa juga yang mau di tolongin sama om" ucap gadis tersebut dengan mengangkat salah satu alisnya.

"Banyak bacot lo" ucap salah satu preman yang hampir mengenai wajah Azzam.

"Ooo... tenang bang, kita selesai secara damai aja bang" ucap Azzam sambil memperlihatkan kedua telapak tangan ke arah preman-preman itu.

"Minggir lo. Gue nggak ada urusan sama lo" ucap preman itu.

Pukulan dari preman itu hampir mengenai Azzam, Azzam hanya tersenyum sambil menghindar dari pukulan tersebut. Azzam melihat gadis itu sedang menghadapi salah satu preman dengan keahlian bela diri yang dia miliki. "Bagus juga bela diri gadis ini" batin Azzam.

"Om. Awas!" teriak gadis itu. Azzam langsung berbangun dari lamunannya dan langsung menghajar preman yang ingin menghajarnya.

Para preman itu kesakitan karena di hajar Azzam dan gadis tersebut. "Lo harus bayar semuanya," ucap salah satu preman menunjuk ke arah gadis itu.

Gadis itu hanya diam tanpa kata. Lalu, preman-preman tersebut pergi dengan kesakitan. Gadis itu langsung berbalik badan dan melanjutkan perjalanannya.

Melihat gadis itu, Azzam langsung tersenyum dan berkata "Nggak ada ucapan terima kasih nih," ucapnya.

Gadis itu tidak menghiraukan ucapan Azzam, melainkan malah mempercepat langkahnya.

Adira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang