9. Reuini-an (2)

281 30 0
                                    

Gabriel Adrian, Azzam Putra Azna, Fahri Al-Fareeza, Fandi Alfiansyah, dan Elang Andrew. Mereka berteman dan akrab karena sesuatu kesalahan.

Mereka memulai pertemanan sejak SMA, walau mereka berbeda sekolah namun mereka bisa berteman. Berawal dari Gabriel yang memukul Fahri dan Azzam. Gabriel memukul Fahri karena pacar Gabriel lebih tepatnya mantan Gabriel, di tolong oleh Fahri dan Azzam. Karena sifat Azzam yang selalu ramah dan baik, membuat mantan Gabriel yang masih di sayang Gabriel mulai menyukai Azzam. Namun, Gabriel malah salah memukul orang. Dia malah memukul dan berkelahi dengan Fahri. Setelah kesalah pahaman berakhir mereka menjadi berteman baik.

Berbeda dengan Fandi, Fandi mengalami kesalahan dengan Fahri waktu kecil. Fandi kecil adalah tetangga baru di komplek rumah Fahri. Awalnya Fahri berpikir kalau Fandi adalah anak perempuan.

Iya, waktu kecil Fandi bisa dibilang anak cowok yang cantik. Dengan kulit putih mata besar dan senyum yang ramah membuat banyak orang di sekitar Fandi mengira Fandi adalah anak perempuan yang tomboy.

Fahri sempat menyukai Fandi karena wajah dan senyum yang ramah. Tapi setelah tahu Fandi adalah seorang cowok tulen. Fahri hanya bisa diam dan membuang jauh-jauh perasaannya itu.

Dan untuk pertemuan dengan Elang Andrew atau akrab biasa di panggil Elang. Cukup aneh dan membingungkan. Hanya karena Gabriel menepuk bahu Elang karena mengira Elang teman yang Gabriel cari, Elang langsung mengikuti Gabriel kemana pun Gabriel pergi sampai Gabriel kumpul dengan Fahri, Fandi dan Azzam.

Dari SMA sampai sekarang mereka masih sering kumpul walau sekarang tidak bisa kumpul sesering dulu. Malam ini mereka memutuskan untuk berkumpul melepas kerinduan yang mereka tahan selama ini.

***

"Kangen deh masa-masa sekolah" ucap Fandi sambil memeluk bantal Fahri.

"Kangen cewek. Apa kangen masa-masa sekolah?" tanya Fahri.

Fandi di kenal banyak dekat dengan cewek. Dari SMA sampai sekarang dia masih banyak dekat dengan cewek. Dari selebgram, dokter, perawat dan lainnya banyak mengenali sosok Fandi. Kebanyakan wanita yang dekat dengan Fandi hanya berteman, karena Fandi di kenal biasa berteman dengan cewek.

Eits, berteman disini bukan berarti Fandi banci atau semacamnya ya. Fandi memang di kenal banyak memiliki teman cewek daripada teman cowok karena menurutnya berteman dengan cewek membuat dia lebih mengerti menghadapi dirinya sebagai cowok.

"Nggak gitu Fah" jawab Fandi dengan wajah cemberut.

"Kok gue denger Fandi bilang 'Fah' rasa nggak enak gitu ya" sahut Gabriel sambil bergidik meangkat kedua bahunya.

Azzam yang duduk di sebelah Fandi hanya diam dengan tatapan kosong. Fandi yang melihat Azzam langsung menepuk pipi Azzam menghentikan lamunan Azzam.

"Sakit Didi" ujar Azzam sambil memegang pipinya.

Azzam memang biasa memanggil Fandi dengan sebutan Didi. Karena menurutnya memanggil Fandi dengan penggalan nama seperti 'Fan' terlalu kalem dan kesannya Azzam seperti memanggil nama perempuan.

"Lo kenapa sih Az, nggak kayak biasanya" heran Gabriel.

"Kalo ada beban di otak keluarin. Jangan di diemin" sahut Elang.

"Eh, yang tadi ngomong El ya?" tanya Fandi melihat kesebelahnya kirinya melihat Elang yang masih tiduran dengan menutup wajahnya dengan tangannya.

"Tumben nyahut biasanya cuma tidur" sahut Fahri.

Elang langsung duduk dan melihat ke arah Fandi dan Azzam lalu melihat Fahri yang duduk di sofa kecil dan Gabriel yang sedang asyik memakan beberapa cemilan di depannya. "Gini-gini gue tiduran sambil dengerin semua pembahasan kalian kali" ucapnya dengan raut wajah datar.

Adira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang