13. Suka atau Ingin?

209 26 2
                                    

Azzam terbaring di kasurnya setelah pulang dari rumah keluarga Ninda. Tak lama dia memasang wajah cemberut sambil memeluk bantal dan mulai bergumam.

Drttt... Drttt... Drttt...

Benda pipih di dekat Azzam bergetar, namun ia hiraukan. Dia masih memeluk bantal sambil bergumam.

Drrttt...

Mata Azzam mulai melirik benda pipih tersebut. Terlihat satu panggilan tak terjawab dari adik laki-lakinya, Azrin. Dan satu pesan dari Rifan. Azzam mulai membuka isi pesan Rifan.

Abang serius sama Kak Ninda?
21.30
✔✔

Helaan napas Azzam terdengar sangat kasar memilih menutup wajahnya kembali dengan bantal di pelukannya.

Drrttt... Drrttt... Drrttt...

Benda pipih Azzam kembali bergetar. Azzam mulai mengambil sembarang tanpa melihat siapa yang menelponnya dan menaruh di telinganya.

"Assalamualaikum," sahut Azzam dengan lesu.

"Waalaikumsalam," jawab Azrin.

Azzam mulai melihat di layar ponselnya itu tertera nama 'Nazrin Bore' dia kembali menaruh di telinganya. Iya, nama Azrin di ponsel Azzam berubah drastis, karena Azzam merasa adik laki-laki satu-satunya itu selalu membosankan saat di depan orangtua mereka.

Mungkin bagi kalian itu hal yang berlebihan hanya karena seorang Adik yang bisa menebak bagaimana sikap Abangnya. Apalagi sikap Azzam yang selalu terlihat secara terang-terangan hanya orang yang tidak peka dengan Azzam yang tidak tahu sikapnya.

"Kenapa?"

"Perempuan yang Abang temuin waktu itu Kak Ninda?"

"Sebelumnya bukan, tapi terpaksa iya"

"Maksudnya?"

"Bukan Ninda yang mau Abang temui, tapi perempuan lain."

"Tapi akhirnya Abang taaruf sama Kak Ninda, bukan?"

"Hmmm."

"Trus si perempuan yang mau Abang temuin itu siapanya Abang? Teman kerja? Atau apa?"

"Calon istri Abang lah."

"Ya udah, bawa ke rumah aja. Trus nikah. Kan, beres."

"Beres hayalan kamu. Iya."

Azrin yang mendengar jawaban Azzam hanya menghela napas "Abang suka sama Ninda atau cuma ingin doang?" Pertanyaan Azrin membuat Azzam terdiam.

"Bang! Abang!"

"Huh? Iya."

"Suka atau ingin?"

"Bedanya apa?"

"Kalo Abang suka, artinya abang ada memiliki perasaan sama Kak Ninda. Kalo Abang cuma ingin, artinya itu cuma hasrat atau kehendak abang aja sama Kak Ninda."

"Gak tau, Abang nggak ngerti yang gituan. Abang itu cuma nggak mau buat keluarga om Vian kecewa gara-gara Abang."

"Abang itu kejauhan mikirnya, yang dipikirkan sekarang itu apa Abang suka atau cuma sekedar ingin aja sama Kak Ninda?"

"Bang, jangan jadiin alasan kalo abang nggak mau bikin kecewa keluarga om Vian. Kalo Abang nggak tau perasaan Abang saat ini, trus Kak Ninda berharap trus makin suka sama Abang. Tiba-tiba Abang bilang 'Azzam belum bisa lanjutin ke tahap yang serius' yang ada Abang sama Kak Ninda kalo ketemu jadi canggung." lanjut Azrin.

Adira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang