9: May I Have the Dance?

19K 1.8K 1
                                    

"Dasar curang..." Ucap Anna pelan.

"Sudah menyerah, tunanganku?" Ucapan Duke Wayne membuat Anna yang menutupi wajahnya dengan malu langsung terbelalak kaget.

Mendengarnya Anna langsung berdiri dan kabur dari ruangan itu. Ia bahkan tidak pamit dengan formal dan langsung pergi begitu saja dengan wajah yang semerah tomat.

Ia melihat punggung gadis itu. Ketika Anna sudah menghilang dari jarak pandangnya ia menatap ke depan dengan dingin dan tajam.

"Akan kuterima ia sebagai tunanganku jika dia berhasil melewati masa karantina tanpa supportku dan bantuan dari kalian, apa kalian mengerti?" Ucapnya tiba-tiba.

"Apa-apaan ini? Apa Anda berusaha membahayakan adikku?!" Hawk memprotes secara terang-terangan.

"Duke, apa Anda sungguh-sungguh? Bagaimana dengan taruhan tadi??" Jean angkat bicara.

"Taruhan itu antara aku dan tunanganku. Ini adalah hukuman kalian karena menipuku." Jawabnya dingin.

"Baiklah, tapi bagaimana dengan keperluannya? Apa kami tidak bisa menyediakannya juga??" Arthur berbicara sambil menahan pergerakan Hawk.

"Jean." Jean langsung mengangguk. Pria itu mulai menjelaskan pada keluarganya, sementara sang Duke pergi entah kemana.

>>>

"AKH!!" Anna memekik kesal sambil berguling di atas tempat tidurnya.

Ia menatap ke arah langit-langit kamarnya lalu memegang bibirnya dan lehernya. Wajahnya kembali memerah dan ia langsung memegang pipinya yang terasa panas itu. Anna kembali menutupi wajahnya yang malu.

"Nona, apa Anda baik-baik saja?"

"Oh my god!! Kamu mengagetkanku saja!" Anna kaget saat Charti tiba-tiba menyahut.

Gadis itu masih jadi semakin malu karena Charti pasti melihat tingkahnya yang aneh. Anna tak pernah sempat memiliki kekasih. Karena itu reaksinya berlebihan.

Ya... Alasannya cukup simpel. Ia adalah agen rahasia yang idealis. Karena itu ia selalu menolak orang yang menyatakan cintanya.

"Oh ya, Charti kenapa kamu ke sini?" Anna langsung duduk setelah menyadarkan dirinya dari bayangan ciuman tadi.

"Tentu saja untuk membantu Anda bersiap-siap, nona. Sebentar lagi pesta dansanya akan dimulai, jadi Anda juga harus mengganti gaun Anda." Jawab Charti dengan sopan.

"Oh... Kalau begitu aku akan mandi sendiri, tolong tunggu di luar." Ucap Anna yang telah berdiri dan menuju kamar mandi.

"Tapi, mm... Baik, nona." Charti hampir memprotes jika saja Anna tak menatapnya dengan wajah pura-pura kesalnya yang terlihat menggemaskan itu. Charti yang lemah akan pesona tuannya itu akhirnya menyerah.

>>>

Anna telah menggunakan gaun berwarna putih yang mengekspos bagian atas dadanya. Ya... Gaun itu membuat kiss mark yang ditinggalkan oleh sang Duke terlihat dengan jelas.

Rambutnya telah disanggul oleh Charti, tapi Anna melepasnya karena kiss mark itu terlihat. Ia berdiri di depan cermin satu badan itu sambil mengangkat rambutnya. Ia sedang mencoba beberapa jenis model rambut yang cocok dengan gaun itu tanpa harus melihatkan kiss marknya.

"Aish... Menyebalkan! Kenapa sih harus meninggalkan tanda di sini? Kan aku jadi repot nutupinnya!!" Ketus Anna saat menyentuh kiss mark itu.

Seseorang di luar sana sedang menertawakan tingkah laku Anna. Rasanya benar-benar seperti hiburan melihat wajah kesal gadis itu yang frustasi karena tanda yang diberikannya. Tapi, tentu saja keberadaannya tak dapat dirasakan oleh mereka.

The Wrong BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang