7

1.3K 187 8
                                    

"Baiklah, kalau kalian ingin tau dimana Eunha. Aku akan tuliskan alamatnya. Tapi ingat satu hal, jangan bilang kalau aku yang memberitahu kalian." Kata Naeun sambil mengambil secarik kertas dan menuliskan alamat Eunha. "Ini alamatnya. Pastikan kalau kalian tidak bilang pada Eunha darimana kalian mendapat alamatnya." Lanjutnya.

Flashback (Jungkook POV)
Hari demi hari berganti. Namun Eunha terus saja membully Tzuyu ditempat yang sama. Sebenarnya aku sangat geram setiap kali aku dan Yugyeom lewat kedaerah tersebut.

"Aku sudah tidak tahan dengan perlakuannya."

"Yak! Kookie." Cegah Yugyeom namun aku tak menghiraukan dia lagi. Sudah hampir satu minggu aku diam. Tapi sekarang aku tidak bisa diam lagi.

"Hentikan semuanya." Kataku.

"Hentikan? aku hanya ingin tau bagaimana kau akan menghentikanku."  Katanya sambil terus membully Tzuyu.

"Apapun akan kulakukan agar kau mau menghentikan semua ini." Dia langsung menyuruh teman-temannya menghentikan aktivitas menyakiti Tzuyu.

"Baiklah, jadilah kekasihku. Maka aku tidak akan mengganggunya lagi."

"Apapun itu, akan ku lakukan."

Dia langsung mengulurkan tangannya. "Deal?"

"Deal."

"Baiklah, Naeun, Umji, kita harus pergi. Biarkan dia dan jangan ganggu dia lagi." Kata Eunha yang langsung meninggalkan aku dan Tzuyu. Aku langsung menghampiri Tzuyu yang sekarang sedang menangis.

"Kau baik-baik saja?" Dia hanya mengangguk. "Aku akan mengantarmu pulang." lanjutku.

Sebenarnya aku terpaksa menerima Eunha demi Tzuyu. Entahlah, hatiku selalu merasa sedih saat dia menangis seperti ini. Mungkin dengan cara menerima tawaran Eunha, Tzuyu bisa hidup dengan tenang.

Aku selalu memperhatikan Tzuyu dari kejauhan. Dia sangat menarik menurutku. Senyumnya yang polos dan wajahnya yang memikat, mampu membuatku terpana. Meski aku berpacaran dengan Eunha, hatiku selalu tertuju pada Tzuyu, hanya Tzuyu.
Flashback off

Author POV
Mereka sekarang sudah sampai disebuah rumah tua. Kesan pertama yang muncul dari rumah itu adalah, Menyeramkan.

"Kau yakin disini?" Tanya Jungkook yang sekarang bersembunyi dibalik tubuh Yugyeom.

"Yak! kau itu hantu, kenapa kau malah takut?"

"Hehe, aku lupa."

Mereka mulai masuk kerumah itu dan mencari keberadaan Eunha. Tapi mereka tak menemukan sedikit pun jejak Eunha disana.

"Aku rasa, kita salah alamat." Kata Tzuyu.

"Apa Naeun membohongi kita?"

"Sepertinya begitu. Lebih baik kita keluar dari sini." Kata Tzuyu. Namun saat mereka akan keluar dari rumah itu, mereka sama sekali tak menemukan jalan keluar. Padahal mereka daritadi sudah berjalan menyusuri setiap pintu yang ada dirumah itu.

"Sepertinya kita dijahili." Kata Yugyeom.

"Jangan menakutiku." Kata Jungkook. Tepat saat Jungkook selesai bicara, terdengar suara dentingan piano indah dari sebuah ruangan yang ada dirumah itu. Mereka bertiga sama-sama menelan ludah mereka saat dentingan piano itu terdengar.

Biasanya suara dentingan piano pasti akan menenangkan hati. Tapi yang ini lain. Bahkan suara malah membuat siapapun merinding.

"Seharusnya kita tidak kesini."Kata Tzuyu dengan gemetar.

Soulmate [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang