32

859 94 3
                                    

"Jadi, siapa yang membunuh kalian?" Tanya Yuqi.

"Jangan bertanya seperti itu. Kau akan membuat mereka tersinggung." Bisik Lucas. "Akan sangat berbahaya jika mereka merasa tersinggung."

Tatapan Tzuyu hanya tertuju pada sesosok hantu yang tak berkumpul dengan hantu-hantu lainnya. Dia hanya duduk terdiam sementara yang lain berusaha menjelaskan siapa yang telah membunuh mereka semua pada Yuqi.

"Permisi." Sosok itu melirik kearah Tzuyu. Meski pada akhirnya dia kembali pada posisinya yang semula. Hal yang membuat Tzuyu tertarik pada sosok itu adalah, hanya arwah itu yang tidak meminta tolong pada Tzuyu, Yuqi, atau Lucas.

"Permisi, kau mendengarku?" Tanya Tzuyu yang masih saja penasaran. "Kenapa kau tidak bergabung dengan hantu yang lainnya?"

"Percuma saja, aku tidak akan bisa hidup kembali meski aku meminta bantuan kalian. Aku akan tetap tidak terlihat." Keluh arwah itu. "Apa kau bisa menjanjikan kehidupan padaku? tidak kan?"

Tzuyu hanya bisa menggelengkan kepalanya tak mengerti. Baru kali ini dia menemukan arwah yang meminta untuk dihidupkan kembali. "Aku tidak bisa menjanjikan kehidupan. Tapi aku bisa menjanjikan sebuah kebahagiaan."

"Kebahagiaan?"

"Ya, kebahagiaan. Kau tau kebahagiaan kan?" Tanya Tzuyu. "Pertama katakan padaku siapa namamu?"

"Minkyu."

"Minkyu? namamu cukup bagus. Tapi kenapa kau putus asa seperti ini? kau harus punya semangat hidup. Eh, tidak tidak bukan semangat hidup tapi semangat mati." Jelas Tzuyu yang kali ini membuat Minkyu merubah posisinya dan menatap Tzuyu bingung.

"Semangat mati?"

"Ya, karena kau sudah mati." Kata Tzuyu. "Jadi jelaskan padaku kenapa kau berakhiran seperti ini. Aku rasa kau tidak terluka."

"Lukaku ada disini." Minkyu menunjuk dadanya sendiri dan juga tubuh bagian belakangnya yang mengalami robekan dimana-mana. "Aku tidak dendam paa orang yang melenyapkanku. Hanya saja, aku ingin berbicara dengan seseorang."

"Seseorang?"

Di lain tempat, Hyunjin sedang dalam keadaan cemas. Dia terus memikirkan Minju setelah tadi pagi dia melihat Jinyoung menyakiti Minju. Hyunjin benar-benar berubah setelah dia menyayangi Tzuyu. Dia sudah tidak dingin. Bahkan dia selalu peduli dengan orang-orang yang ada disekitarnya termasuk Minju.

"Kenapa aku jadi memikirkan dirinya?" Gumam Hyunjin. "Aish, kenapa aku jadi seperti ini?"

"Ada apa?" Tanya Yeji yang saat ini sedang membaca sebuah majalah.

"Entahlah, aku merasa kalau aku pikiranku mulai aneh." Kata Hyunjin. "Temani aku jalan-jalan."

"Sekarang?

"Tahun depan Yeji. Ya sekarang adikku yang paling cantik." Kata Hyunjin. "Cepat."

"Aku belum mandi. Kau saja sendiri ya."

"Ikut aku."

♡S♡

"Minju?" Tanya Hyunjin. Ya, ternyata mereka berdua tak sengaja bertemu disebuah pusat perbelanjaan. Anggap saja ini bukan nasib yang baik untuk Hyunjin karena ternyata, Jinyoung mengawasi mereka dari kejauhan. "Kau sendirian disini?"

"Kau harus pergi dari sini."

"Kenapa?"

"Lebih baik kau pergi darisini. Jangan tanyakan kenapa karena aku tidak bisa menjelaskannya."Kata Minju. "Kumohon, jangan sebut namaku atau menemuiku lagi."

"Tapi kenapa?"

"Turuti saja kemauanku." Kata Minju.

"Hyunjin ayo. Kita harus pulang sekarang." Ajak Yeji. "Oh, kau? jadi gadis ini yang membuatmu merasa kalau kau adalah orang aneh?"

"Tolong, bawa dia pulang."

"Baiklah." Jawab Yeji. Dia akhirnya menarik tangan Hyunjin dan membuat Hyunjin terpaksa mengikutinya.

'Aish, aku kehilangan jejaknya.' Gerutu Jinyoung dalam hatinya. Dia memang berencana melenyapkan Hyunjin karena Hyunjin sudah membuat Minju melawannya. Kenapa haru Hyunjin yang dilenyapkan? karena Jinyoung hanya ingin membuat Minju terus menerus merasa bersalah karena menyebabkan orang lain tiada.

"Diamlah, jangan berbicara." Bisik Yeji. Yeji saat ini sedang bersembunyi dengan Hyunji disebuah toko baju. Yeji memilih tempat itu karena hanya itulah tempat yang menurutnya aman.

"Memangnya ada apa?"

"Kau akan dilenyapkan."

"Lenyapkan?"

"Iya, jadi diamlah sampai pria itu pergi."

Flashback on
Yeji sedang mencari makanan kesukaannya. Sampai pada akhirnya, dia mendengar Jinyoung menggumamkan nama Hyunjin. Setelah Yeji melihatnya dengan baik, ternyata Jinyoung mengarahkan sebuah pistol kearah Hyunjin berdiri. Dengan cepat Yeji kembali ke tempat Hyunjin berada.
flashback off

"Bae Jinyoung." Gumam Tzuyu setelah dia mendengar beberapa pernyataan dari para arwah yang tadi siang meminta bantuannya. "Kau yakin itu namanya?"

"Iya, aku sangat yakin."Jawab Minkyu. "Kau benar-benar tidak keberatan kan? aku ada disini?"

"Tentu saja. Aku bisa menangkap pelakunya jika kau ada disini." Kata Tzuyu. "Tapi yang jadi pertanyaan adalah, apa tujuan dia membunuh banyak orang seperti itu?"

"Dia psikopat." Jawab Minkyu. "Kau tau psikopat kan? mereka melenyapkan orang lain tanpa alasan."

"Kau bicara dengan siapa?" Tanya Jungkook. "Kau berteman dengan hantu lagi?"

"Kau tau darimana kalau aku berteman dengan hantu?"

"Yugyeom selalu memberikanku informasi tentangmu. Termasuk tentang kelebihanmu yang satu ini." Kata Jungkook. "Aku kesini karena aku harus pamit pulang."

"Oh iya, sekarang sudah malam." Kata Tzuyu.

"Selamat malam Tzuyu." Kata Jungkook setelah dia mengecup kening Tzuyu kemudian dia pergi.

♡S♡

"Yuqi, kau bisa lihat pria itu? dialah pelakunya." Kata Tzuyu. Saat ini mereka sedang mengamati Jinyoung dari kejauhan. "Aku tidak menyangka kalau dia psikopat."

"Apalagi aku." Kata Yuqi. "Jadi sekarang kau akan melakukan apa untuk membantu arwah-arwah ini?"

"Iya, aku merasa berat karena arwah anak kecil ini ada dipunggungku." Keluh Lucas.

*Ting Ting Ting
"Aish, kenapa bel masuk harus berbunyi sekarang?" Keluh Tzuyu.

"Yasudah, berburu psikopatnya nanti saja. Kita harus masuk kelas dulu. Astaga kenapa aku sampai lupa. Aku belum mengerjakan pr." Kata Yuqi. "Lucas, kau sudah mengerjakannya kan?"

"Sudah."

"Kalau begitu, kau kerjakan pr punyaku ya." Pinta Yuqi.

"Baiklah, tapi kau harus memberikanku imbalan. Setuju?"

"Imbalan? maksudmu?" Tanya Yuqi. Namun beberapa detik kemudian, dia sadar imbalan yang Lucas. "Yak! kau memanfaatkanku. Tidak, kali ini jangan meminta imbalan."

"Ayolah, hanya kisseu."

"Aish, kau memanfaatkan keadaanku."

TBC♡

Soulmate [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang