19

929 127 12
                                    

Tzuyu berusaha mencari Hyunjin untuk mengembalikan name tag nya. Namun dia benar-benar sulit untuk menemukannya.

"Permisi, kau kenal Hyunjin?" Tanya Tzuyu pada seorang wanita yang wajahnya hampir mirip dengan Hyunjin.

"Tentu saja, ada apa?"

"Aku menemukan name tag nya."

"Aish, dia selalu saja menjatuhkan barangnya. Gomawo eonni." Kata wanita itu sambil tersenyum. "Nanti aku akan memberikan ini padanya."

"Tunggu, apa kau benar-benar mengenal Hyunjin?"

"Iya, dia kembaranku. Kalau begitu aku pamit."

Tzuyu langsung saja berjalan menuju kelasnya setelah memberikan name tag itu. Hal pertama yang terlintas dipikiran Tzuyu adalah wajahnya. Dan benar saja, dia melihat kembali sosok murid berwajah pucat kemarin. Dan wajahnya mirip sekali dengan Hyunjin dan juga kembarannya.

"Lucas, berhenti bermain-main." Rengek Yuqi saat Lucas mengambil bukunya. Karena Yuqi lebih pendek, otomatis dia tidak bisa mengambil buku itu. Untung saja, Tzuyu langsung membantunya. "Aku tidak akan memaafkanmu."

"Coba saja kalau bisa."

"Yuqi, aku ingin bicara denganmu. Soal wanita itu." Kata Tzuyu sambil menunjuk sosok yang ada di bangku paling belakang di kelas itu.

"Oh tentang itu. Kemarin aku mendekatinya, tapi dia tidak mau bicara." Kata Yuqi. "Aku rasa, dia ingin kau yang membantunya."

"Chaeyoung dimana?"

"Sepertinya dia tidak akan sekolah. Kemarin sepertinya hantu itu tidak suka pada Chaeyoung."

"Tenang saja, aku akan menemanimu." Kata Lucas.

"Tidak bisa. Kau disini dan aku disana." Kata Yuqi sambil membereskan barang-barangnya dan pindah ke bangku Tzuyu.

"Kumohon jangan lakukan itu." Teriak seorang wanita dalam kelas itu. Suasana sekolah benar-benar sudah sangat gelap sekarang.

Seorang pria bertopeng mengeluarkan pisau dari sakunya dan bersiap menikam wanita itu. Untung saja wanita itu bisa melarikan diri. Sampai pada akhirnya topeng pria itu terbuka, dan nampaklah seorang Hyunjin yang memegang pisau itu.

"Jangan lakukan ini." Kata Ryujin, dia memang seorang arwah yang selalu mengikuti Hyunjin.

"Aku mencintaimu. Aku harus bersamamu. Tak ada pilihan lain selain kau menggunakan tubuh adikku untuk bersamaku."

"Tidak seperti itu. Aku diciptakan hanya untuk melindungimu. Bukan untuk berdampingan denganmu." Kata Ryujin. Awalnya Hyunjin berniat untuk membatalkan rencana nya itu. Tapi kemudian dia lebih memantapkan hatinya untuk melenyapkan adiknya itu.

"Hyunjin! semua ini hanya akan membuatmu merasa bersalah seumur hidup."

"Percayalah padaku semuanya akan baik-baik saja."

Namun, belum juga Hyunjin menikam adiknya itu, Yeji sudah tertabrak oleh mobil terlebih dahulu dan membuatnya langsung tewas. Disaat itu pula arwahnya terlepas dan arwah Ryujin tertarik masuk kedalam tubuh Yeji.

"Oppa, aku ada disini. Kenapa kau tidak melihatku?" Tanya Yeji sambil menangis. Dan berkebalikan dengan Hyunjin yang tersenyum menang.

Tzuyu terbangun dari tidur singkatnya itu dengan napas yang tersenggal. "Mimpi apa tadi?"

"Kau tertidur selama istirahat. Aku membawakan minuman untukmu." Kata Yuqi.

Tzuyu langsung melirik sosok wanita yang ada dibangku belakang kelasnya itu. Kali ini wanita itu tersenyum padanya. "Apa dia yang membuatku memimpikan dirinya?"

Soulmate [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang