24

889 123 13
                                    

Author POV
"Kau membuat tugasku bertambah." Kesal Yeji sambil mengeluarkan bukunya. "Aku menyalin tugasku dua kali karena kau tidak sekolah."

"Gomawo."

"Aigo. Kau memasang senyum itu agar aku tidak memarahimu. Iya kan?" Tanya Yeji. "Tidak akan mempan padaku. Aku akan tetap memarahimu."

"Jangan memarahiku ok."

"Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Tzuyu. "Dia membuatku mengerjakan tugasnya disekolah. Tapi dia malah bersenang-senang disini. Dia tidak terlihat sakit."

"Eh, sudah. Jangan bertengkar seperti itu." Lerai Tzuyu.

Jungkook saat ini berjalan tanpa tujuan. Dia benar-benar tak tau harus bagaimana saat ini. Yang ada dipikirannya hanya Tzuyu, Tzuyu, dan Tzuyu. Tak ada yang lain.

"Apa aku sudah jahat padanya?" Tanya Eunha dari kejauhan. "Aku memang secret angle, tapi tidak semudah itu aku menyatukan kalian berdua."

"Sejauh ini kau melakukannya dengan baik." Kata Yugyeom. "Aku yakin kau bisa kembali menjadi Dewi cinta."

"Ya, aku juga sudah bosan berada ditubuh kecil seperti ini. Kenapa aku malah dimasukan ke tubuh yang mungil seperti ini? aku tidak suka." Keluhnya.

"Kau sudah sangat lama berada ditubuhnya. Kenapa kau baru mengeluh sekarang?"

"Jika waktu itu aku tidak salah menyatukan jiwa, mungkin aku tidak akan diusir dan menjadi orang yang mungil seperti ini." Kata Eunha.

"Bilang saja kau ingin terus bersama Jungkook dan tidak ingin kembali. Iya kan?"

"Kau juga pasti tidak ingin kembali kan?" Goda Eunha. "Ah, aku tau. Seorang secret angle jatuh cinta pada gadis yang seharusnya dia jaga. Jika seperti itu pangkatmu sebagai Dewa cinta akan diturunkan."

Sebenarnya Eunha dan Yugyeom memang dikhususkan untuk mempersatukan jiwa yang sudah tercatat dalam buku soulmate yang menjadi pegangan mereka. Itulah kenapa Yugyeom sengaja menghilangkan ingatan Jungkook tentang masa lalunya saat dia jadi arwah gentayangan agar mereka berdua bisa dengan mudah mempersatukan Tzuyu dan Jungkook. Dari awal juga Eunha tidak berniat buruk. Dia hanya berusaha untuk menumbuhkan benih-benih cinta diantara dua orang itu. Sehingga dia melakukan banyak sekali cara untuk membuat Jungkook menyadari perasaannya pada Tzuyu begitu pun sebaliknya.

"Apa setelah mereka bersatu kita berdua akan benar-benar kembali? aku masih nyaman berada dibumi." Kata Eunha. "Bisakah aku menjadi manusia seutuhnya saja?"

"Oh, aku tau kenapa kau ingin jadi manusia. Kau ingin bersama Jungkook kan?"

"Aish, bukan seperti itu. Kalau disini, aku tidak akan bertemu dengan malaikat maut yang selalu mengejar-ngejar diriku."

"Lagipula, saat ini aku sedang menguji kembali cinta mereka dengan menghadirkan Hyunjin diantara mereka. Jika mereka berhasil lulus ujian ini, aku bisa pastikan kalau kau akan naik pangkat."

Ditempat lain, Tzuyu ternyata sudah diizinkan untuk pulang. Hanya saja dia belum boleh bergerak terlalu banyak.

"Jangan melompat-lompat seperti itu." Omel Hyunjin. "Kau akan jatuh nanti."

"Aku bahagia. Aku bahagia."

"Eonni, sepertinya setelah keluar dari rumah sakit ini. Kau harus masuk kerumah sakit jiwa."

Mereka pulang dengan berjalan kaki karena Tzuyu yang memintanya. Dia sudah muak dengan rumah sakit sehingga dia ingin sekali berjalan kaki sampai rumahnya. Untung saja jaraknya tidak terlalu jauh.

"Lain kali jangan terlalu banyak tingkah." Kata Hyunjin setelah dia menolong Tzuyu. Yap, karena Tzuyu terlalu bahagia, dia sampai tidak berjalan dengan baik dan itu membuat dirinya terjatuh.

"Butuh tumpangan?" Tanya seorang pria dari dalam mobil. "Kalian akan pulang kan?" Pria itu ternyata Yugyeom. Si penjaga Tzuyu. Lebih tepatnya Dewa cinta.

"Kau baru membelinya?" Tanya Tzuyu sambil naik kedalam mobil. Dia benar-benar terkejut saat menemukan Eunha sedang duduk di kursi depan bersama Yugyeom. Melihat Eunha benar-benar hanya mengingatkannya pada kejadian di sungai Han.

Tzuyu duduk sambil meremas bajunya. Dia saat ini menahan dirinya agar tidak marah ataupun menangis meski dia melihat Eunha. "Gwaenchana." Hyunjin langsung menggenggam tangan Tzuyu agar Tzuyu bisa tenang.

Melihat kejadian ini Yugyeom seolah memberikan kode pada Eunha bahwa ini bisa jadi ujian cinta yang paling berat. Bahkan Hyunjin benar-benar menyayangi Tzuyu saat ini meski mereka baru saja bertemu.

"Terimakasih oppa." Kata Tzuyu sambil tersenyum.

"Jaga dirimu baik-baik ya." Kata Yugyeom sambil mengelus pucuk kepala Tzuyu kemudian kembali mengemudikan mobilnya.

"Kau bisa lihat kan? ujian kali ini pasti akan sulit untuk mereka berdua."

"Kau membuat mereka menderita. Seharusnya berikan saja ujian yang ringan." Kata Eunha.

"Aku bisa lihat rasa sayang yang Hyunjin perlihatkan pada Tzuyu saat aku mengelus kepalanya. Dapat dipastikan kalau percintaan mereka akan sangat seru."

"Kau menyalahgunakan kedudukan tertinggimu di negeri soul. Kau mengubah hati seseorang dengan mudah tanpa memikirkan perasaan orang itu." Kata Eunha. "Sekarang kita harus kerumahku. Aku juga punya rencana lain untuk ujian cinta mereka."

♡S♡

Jungkook POV
Aku masih berjalan tak tentu arah. Tapi tetap saja langkahku selalu membawaku menuju Tzuyu. Aku putuskan untuk ke ruang rawatnya saja. Mungkin kali ini dia tidak marah padaku.

"Argh." Aku meringis saat dadaku mulai terasa sesak lagi. Apa rindu sesakit ini? sepertinya ini bukan rindu. Mungkin ini rasa sesak karena aku masih tak bisa menerima kalau Tzuyu memilih Hyunjin dan bukan aku.

Kamarnya kosong. Apa dia sudah pulang? atau dia hanya berjalan-jalan saja disini? Aku mencoba menelpon ponselnya. Namun tak ada jawaban sama sekali. Sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu olehku. Dia kan sudah memiliki kekasih sekarang. Kenapa aku harus mengganggunya?

Aku berjalan menuju rumah Tzuyu untuk memastikan dirinya sudah baik-baik saja saat ini. Benar saja, dia saat ini sedang bersenang-senang dengan Hyunjin dan juga kembarannya. Aku bisa melihatnya dari jauh karena sepertinya mereka sedang bercanda bersama di halaman rumah Tzuyu.

clak

Apa aku menangis? Tidak Jungkook, kau tidak boleh menangis. Bukankah kau seharusnya bahagia melihat Tzuyu tertawa lepas seperti itu dengannya daripada saat bersamamu? Kau hanya membuatnya menangis Jungkook. Sudahlah jangan menagis. Aku langsung saja pergi. Ini benar-benar menyakitkan.

"Jungkook?" Tanya Yugyeom saat dia tak sengaja menabrak seseorang dan ternyata itu adalah Jungkook.

"Kau tidak marah padaku?"

"Kenapa kau tidak masuk saja? bukankah akan sangat menyenangkan jika melihat tawa Tzuyu dari dekat?"

"Tawanya memang indah. Tapi itu hanya membuatku terus menerus merasa bersalah padanya. Jadi melihatnya dari jauh itu juga sudah cukup untukku."

"Apa kau akan berhenti berusaha untuk kembali menjadi alasan tawanya dan menggantikan posisi Hyunjin?" Tanya Yugyeom. "Apa usaha mu hanya sebatas permintaan maaf padanya?"

"Aku tidak akan berhenti berusaha mengembalikan semuanya. Aku pernah alasan bahagianya meski hanya sebentar. Jadi, aku akan kembali jadi alasannya untuk bahagia."

"Aku akan menantikan hasil dari usaha mu itu. Yang terpenting adalah, hatimu. Jika hatimu sangat kuat untuk melindungi cintamu pada Tzuyu, kau tidak akan pernah kehilangan dia. Percayalah padaku."

TBC♡

Soulmate [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang