26

825 104 8
                                    

"Oh, kau melihatnya? Biarkan saja, dan jangan melihatnya." Kata Tzuyu. "Anggap saja tidak ada."

"Tapi dia memintaku kesana." Tzuyu langsung menarik tangan Hyunjin.

"Jangan hiraukan hantu itu. Biarkan saja."

♡S♡

"Kenapa kau malah membiarkannya?" Omel Eunha.

"Aku kira hukumanmu akan selesai. Jadi aku melepaskan arwahnya." Kata Eunwoo dengan santainya. "Ada apa dengan tatapan itu? aku sudah melakukan hal yang benar kan?"

"Siapa yang bilang hukumanku akan selesai?"Tanya Eunha sambil memijat kepalanya yang sedikit sakit karena kelakuan Eunwoo. "Aish, kau tidak becus sebagai malaikat maut. Lihat saja sampai hukumanku berakhir."

"Ada apa? kenapa kalian berdua bertengkar?" Tanya Yugyeom.

"Nah, dia lah orang yang mengatakan kalau hukumanmu akan segera berakhir." Kata Eunwoo. "Itulah kenapa aku melepaskan arwah Eunha sekarang."

Pernyataan Eunwoo itu membuat Yugyeom tersedak karena terkejut. "Kau melepaskan arwahnya? sekarang?"

"Iya, kau kan yang bilang kalau Eunha akan segera bebas dari hukumannya. Jadi aku melepaskannya."

"Kau akan membuat masalah jika seperti itu. Cepat tangkap dia lagi." Kata Yugyeom.

"Itu akan sulit. Aku harus membuat persetujuan dulu dengannya." Kata Eunwoo. "Oh iya, satu lagi. Jika arwahnya punya dendam, akan lebih sulit menangkapnya."

"Kau tampan tapi bodoh. Seharusnya Kau tidak bertindak bodoh seperti ini." Kata Eunha yang saat ini benar-benar gemas. "Pikirkan saja bagaimana caranya."

"Tidak bisa. Aku harus melakukan persetujuan terlebih dahulu. Itu peraturannya."

"Aish, Kau ini."

"Sekarang kita harus menangkap arwag Eunha segera atau dia akan membuat masalah."

♡S♡

"Apa itu arwahnya?" Tanya Eunha ragu.

"Kenapa? apa kau takut?" Tanya Eunwoo. "Pegang saja tanganku."

"Modus." Kata Yugyeom.

"Kalian harus balik badan." Kata Eunwoo. "Aku rasa jika kalian menatap langsung ke mata nya, dia akan masuk ke tubuh kalian."

Eunwoo akhirnya mendekati arwah Eunha itu. "Permisi."

Arwah Eunha itu malah menangis kemudian tertawa dengan menyeramkan. Mungkin tawanya itu bisa membuat siapapun merinding. "Kau pasti akan membawaku pulang kan?"

"Ya, kau harus pulang."

"Tidak sampai dendamku terbalaskan pada Tzuyu."

"Kita harus pulang. Ayolah, jangan membuatku sulit." Arwah itu malah mencekik Eunwoo yang sedang membujuknya itu. Tidak mudah memang untuk menangkap arwah yang dipenuhi rasa dendam seperti Eunha.

"Le-pa-s-kan a-ku." Kata Eunwoo terbata-bata. Dan arwah itu pun langsung melepaskan cekikannya.

"Apa kau berhasil membujuknya?" Tanya Eunha.

Soulmate [Sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang