Tzuyu terbangun dari tidurnya. Dia terkejut saat tangannya benar-benar digenggam oleh Hyunjin yang saat ini tertidur dengan keadaan duduk disampingnya. "Hyunjin. Sekarang sudah jam 8." Hyunjin langsung saja terbangun begitu mendengar kata jam 8. Dia langsung melirik kearah sofa tempat Yeji tidur semalam.
"Cepat mandi." Kata Yeji yang saat ini sudah berganti baju menjadi baju seragam sekolahnya.
"Iya, aku akan mandi sekarang." Kata Hyunjin.
"Eonni, apa kau akan baik-baik saja sendirian disini? aku tidak bisa terus disini karena aku juga harus sekolah." Kata Yeji sambil membereskan barang-barangnya kedalam tas miliknya. "Ah, aku rasa aku harus meninggalkan bajuku disini. Tidak apa-apa kan?"
"Setidaknya bajumu bisa menemaniku." Kata Tzuyu yang membuat tawa diantara mereka pecah. "Oh iya, untuk pertama kalinya kemarin aku melihat senyuman dari wajah Hyunjin. Aku rasa dia lebih tampan jika hangat."
"Ya, dia hanya hangat pada orang-orang tertentu. Mungkin dia sudah mencatatmu kedalam daftar orang yang bisa melihat kehangatan dari hatinya." Kata Yeji.
"Aish, pantas saja dia berpacaran dengan hantu. Karena hantu tidak punya hati." Kata Tzuyu. "Aku tak habis pikir kenapa kau bisa dengan mudah menghadapi sikap dinginnya itu."
"Karena aku adiknya, jadi dia tidak bersikap dingin padaku." Kata Yeji. "Oh iya, jangan bilang padanya kalau aku menceritakan tentang dirinya."
"Tenang saja, tidak akan." Kata Tzuyu.
"Kenapa kau tidak memakai seragam? kau kan harus sekolah." Kata Tzuyu.
"Aku sedikit pusing. Jadi tidak apa-apa kan tidak sekolah?" Tanya Hyunjin.
"Aku rasa kau tidak panas." Kata Yeji setelah memegang dahi Hyunjin yang suhunya benar-benar normal.
"Kau saja yang sekolah. Aku disini saja." Kata Hyunjin.
"Kau membolos? aku akan mengadukanmu pada eomma." Kata Yeji. "Jangan banyak alasan."
Hyunjin menatap Yeji seperti mengatakan 'Biarkan aku disini' . Untung saja mereka punya semacam ikatan batin yang kuat. Jadi Yeji bisa dengan mudah membaca sorot mata Hyunjin.
"Ah, baiklah. Kau istirahat saja disini. Jika ada tugas, aku akan membantumu nanti." Kata Yeji. "Eonni, jaga dirimu ya."
"Kau juga."
Tzuyu menatap Hyunjin yang saat ini sedang menutupi dirinya dengan selimut kemudian membalikkan tubuhnya agar tak berhadapan dengan Tzuyu. "Mau ku panggilkan dokter?"
"Tidak perlu." Jawab Hyunjin singkat.
"Kau sudah bangun?" Tanya Yugyeom yang baru saja datang. "Aku membawakan sarapan untukmu. Dan itu siapa?"
"Hyunjin."
"Hyunjin? yang memiliki kembaran itu?" Tanya Yugyeom. "Kenapa dia disini?"
"Katanya dia pusing. Jadi dia ada disini." Jawab Tzuyu. "Jungkook oppa?" Gumam Tzuyu saat melihat Jungkook ingin masuk keruangannya tapi sepertinya dia mengurungkan niatnya itu saat melihat Yugyeom ada disana.
"Tidak ada." Kata Yugyeom saat melihat kearah pintu. "Kau sepertinya mengigau."
"Aku serius. Tadi dia akan masuk kesini. Tapi dia pergi lagi." Kata Tzuyu. "Oppa, tolong bangunkan dia. Dia juga belum makan."
"Kau dulu yang makan. Baru aku membangunkannya."
"Tidak bisa seperti itu. Bangunkan dulu dia."
Dengan malas Yugyeom membangunkan Hyunjin yang saat ini sedang tidur disofa yang ada disana. "Tzuyu bilang, kau belum makan. Kau harus makan dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate [Sudah terbit]
Fanfiction[Sudah diterbitkan| tidak ada di toko buku] Hanya On-publish, pembelian bisa dilakukan di website resmi Guepedia(Guepedia.com), tokopedia Kisah seorang gadis yang harus terus menerus diikuti oleh arwah penasaran yang terus mengikutinya karena mening...