{ 13 } Bubur ayam vs Jantung Zana

154K 11.4K 680
                                    



Follow Instagtam MOM dulu yaw @salwaliya_



Happy Reading!

Arion mendengus kala melihat Andra duduk santai di kursi dengan majalah yang menutupi sempurna wajahnya. Ini sudah memasuki jam ramai tapi Andra masih tidur dengan santai.

Arion dengan tega menendang kaki kursi membuat majalah dari wajah Andra terjatuh. Mata Andra yang merah khas bangun tidur menatap sekeliling dengan kaget.

"Lo mau tidur sampe subuh?"

Begitu mendengar suara Arion lelaki itu langsung mengusap kedua wajahnya. Ekspresinya dibuat sefrustasi mungkin. "Gue baru aja—"

"Kalo lo bilang baru tidur, kaki gue bakal melayang di gigi lo. Gue nglayanin pelanggan selama dua jam cuma sama Gery doang."

Andra mencibir. Mau tak mau dia berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang masih dilanda kantuk. Sementara Arion kembali melayani pelanggan. Sampai jam menunjukan pukul sepuluh malam Gery memutuskan untuk pamit. Tinggalah Andra dan Arion bersama beberapa pelanggan yang biasa nongkrong di kafe saat jam malam.

"Gue tau lo greget pengen ngusir pelanggan biar cepet-cepet balik." ketus Arion melihat gerak-gerik Andra. Dia mendengus sinis.

Andra menggaruk tengkuknya dengan cengiran lebar. "Capek gue, Yon."

"Halah. Biasanya sampe jam dua belas juga santai-santai aja,"

Mengenal Andra sejak lama tentunya Arion hafal dengan gelagat lelaki itu. Kalau seperti ini itu artinya Andra akan bertemu dengan seseorang. Alasan saja mengatakan lelah. Seharusnya Andra tau jika Arion tak akan mempan dengan keluhan barusan.

"Cewek siapa lagi kali ini? Hah?" Arion mengangkat wajahnya. Dia mendesis memperhatikkan ekspresi tolol milik Andra. Dalam satu bulan Andra bisa bergonta-gantu perempuan tiga kali. Arion suka heran dengan sahabatnya ini. Selalu bersikap seolah-olah tidak laku, padahal cewek simpanannya banyak.

"Anak UI anjir. Cantik banget. Sayang kalo dilewatin,"

"Cantik-cantik ngajak ketemuan jam segini."

Andra tertawa. "Nggak papa lah, menikmati masa muda. Kapan lagi gue bisa gini, ya nggak?"

Arion mengabaikan. Dia memilih fokus pada kopinya. Dia ini juga manusia normal. Pernah merasakan suka dengan lawan jenis dan pernah berpacaran. Saat SMA Arion memiliki dua mantan. Dan setiap pacaran yang memutuskan adalah pihak perempuan. Alasannya Arion terlalu cuek. Kadang dia berfikir, kalau sudah tau Arion cuek, kenapa mau menerima?

Arion mendengus melihat Andra berulang kali mengecek hp. Lihat saja, dalam seminggu lelaki itu akan mengatakan jika dia sudah putus.

"Udah sana balik. Kayak tai lo,"

Andra tersenyum sumringah. Dia bergerak memeluk erat tubuh Arion. "Lo baik banget sih!"

"Bangsat, lepas nggak?!"

Andra tertawa keras. Tak peduli dengan beberapa pelanggan yang melihat ke arahnya. Walaupun galak, Arion juga punya sisi baik. Sedikit. Seperti sekarang.

"Gue balik dulu, ya. Janji deh, besok gue jaga sampe malem."

Arion menatap datar Andra. Menendang kakinya agar keluar dari kafe saat ini juga. Setelah Andra pergi Arion memutuskan untuk tutup. Toh untuk apa dia di sini sendirian. Sebelum pulang Arion membeli martabak untuk Aura, adiknya itu selalu rewel di jam segini.

Arion hampir memutuskan membuka pintu kamar Aura sebelum sebuah suara barang jatuh. Sepertinya berasal dari dapur. Lelaki itu memicing waspada dan berjalan perlahan ke sana. Tante Ambar sering bercerita kalau komplek ini rawan pencurian.

Self Injurlove ( terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang