{ 54 } kemana pergimu?

108K 7.7K 159
                                    

Maaf, telat lagi publishnya :( lagi dibuat ga mood karena ada yang plagiatin cerita gue huhuhu
Kalian jangan gitu ya. Belajar bangga sama karya sendiri ❤️

Yaudah, lanjut baca :)

Matanya mengerjap berat. Masih posisi berbaring, tepat ketika penglihatannya sempurna yang pertama dilakukan Arion adalah menoleh ke samping. Cowok itu mengernyit saat tempat di sampingnya kosong. Segera Arion beranjak dan memanggil nama Zana.

Arion berlari kecil mencari keberadaan Zana. Cowok itu mendesah gelisah saat tak menemukan batang hidung cewek itu.

"Zana!" serunya khawatir.

Dengan napas ngos-ngosan Arion menghampiri rumah tante Ambar, menekan belnya dengan kasar. Cowok itu terus menoleh kesana kemari dengan khawatir.

"Iya iya sabar aduh!"

Rupanya yang membuka pintu adalah Mami Arion. Wanita itu mengernyit melihat putranya gelisah. "Kamu kenapa? Pagi-pagi udah keringetan gitu."

"Mami liat Zana? Ta-tadi Zana, enggak, semalem dia masih ada di rumah."

"Bentar, bentar, Mami nggak paham." Mami menautkan alis. Menarik Arion masuk ke dalam namun anak itu menahannya.

"Arion perlu cari Zana, Mi!"

Mami tersentak. "Yon, kamu tuh kenapa sih. Mungkin Zana lagi keluar sebentar. Pagi-pagi udah bingung sendiri deh, bikin Mami khawatir."

Arion mengacak rambutnya. Percuma meminta bantuan pada Maminya yang tak tau apa-apa. Seharusnya Aura memberi tahu lebih dulu semalam.

"Kemarin juga kita abis belanja bareng. Kenapa sih? Hah?"

Arion berdecak pelan. Berbalik dan kembali lagi ke rumah tanpa menjawab pertanyaan Mami, membuat wanita itu tambah dibuat bingung. Ketika Arion hendak masuk, mobil silver Andra memasuki pekarangan rumah.

"Loh, Bang?" Aura menghampiri Arion.

Arion meraup wajahnya. "Zana nggak ada di rumah."

Aura dan Andra bersamaan memekik kaget. "Hah?!"

"Gue bangun-bangun kamar udah kosong. Udah nyari di semua tempat tapi nggak ketemu."

"Nggak, nggak, kali aja tuh cewek pergi sebentar. Jangan panik dulu." ujarnya menenangkan. Namun Arion masih bertingkah gelisah.

"Dimana sih dia..."

"Mungkin kak Zana beli makan, Bang. Jangan mikir yang enggak-enggak dulu." sahut Aura meski sama-sama panik.

Arion berdecak. Mana ada orang yang baru saja dilanda masalah masih sempat-sempatnya berbelanja. Apalagi orang semacam Zana.

"Lo minta tolong sama Gery apa Liam buat bantu nyari. Kali aja disekitaran kafe, Zana suka maen kesitu."

Andra mengangguk sambil membuka ponselnya. "Bentar, kayaknya yang di kafe cuman Gery. Liam semalem di telfon bilang badannya nggak enak."

Aura menggingit bawah bibirnya. "Aura bantu nyari di minimarket sini deh. Kali aja kak Zana emang nyari makan." katanya yang diangguki setuju oleh Andra dan Arion. Cewek itu segera mengeluarkan motornya dari garasi.

Self Injurlove ( terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang