{ 20 } Zana senang, Arion sengsara

138K 9.8K 993
                                    

—— Apa salahnya aku melakukan hal konyol ketika jatuh cinta? Orang-orang yang mencela hal itu, hanyalah mereka yang tidak pernah merasakan indahnya jatuh cinta. ——

Zana Pramitha



Bibir Andra berdecak usai melihat snack yang ia bawa dari rumah ludes di tangan Aura. Padahal dia sudah memberi peringatan untuk tidak menghabiskan sebelum film dimulai. Bukan Aura jika tidak berbuat ulah.

"Lo masuk kamar aja sana kalo ke sini cuma ngabisin jajan doang. Mana bagian gue?!"

Aura tertawa di sela kunyahannya. Dia memberikan bungkus snack pada Andra. "Bawel lo, Bang. Ini masih ada nih! Makan tuh makan!"

"Apaan segini doang. Ogah gue."

"Dih, terus gunanya lo bawa jajan kesini apa? Kalo nggak boleh dibagi nggak usah dibawa aja tadi."

Andra mendesis sinis. Dia menoyor kepala Aura. "Gue bawa buat dimakan pas nonton film. Lah ini baru sepuluh menit tayang udah abis cemilannya."

"Kak Zana abis ini dateng bawa cemilan kok. Dia lagi ke Indomaret."

"Bodo lah. Arion mana? Biasanya nimbrung." Andra celingak-celinguk mencari keberadaan Arion. Biasanya lelaki itu berkutat di dapur.

Aura menggedikan bahunya. "Dia di kamar, nggak tau lagi ngapain. Palingan molor."

Kerjaan Arion jika jadwal di kafe libur biasanya tidur. Hanya aktif saat pagi untuk olahraga. Bahkan jika tidak dibangunkan, sampai seharian tidur pun bisa. Tapi dibalik menganggurnya itu, Arion tetap dapat penghasilan. Karena lelaki itu selalu dapat tawaran kontrak dari beberapa manajemen, agar kafenya bisa dipakai untuk sebuah acara.

"Nggak asik banget, ini gue download film kesukaan dia. Bangunin sana, Ra."

Aura menggeleng. "Nggak mau! Terakhir kali muka gue dilempar bantal sama Bang Arion. Serem ah."

Andra terkekeh. "Gue yang sering ditendang biasa aja tuh."

"Jajanan dateng!"

Aura dan Andra bersamaan menoleh ke sumber suara. Mereka tersenyum sumringah melihat Zana membawa banyak plastik jajanan. Tentu saja dua orang itu gerak cepat mengambil dari tangan Zana.

"Awas ntar tumpah es nya." Zana terkekeh melihat keantusiasan mereka.

"Eh sumpah gue dibeliin kebab! Kok bisa tau gue suka banget sama kebab?!" seru Aura menaikkan dua kebab di tangannya.

"Kamu suka kebab, Ra? Sama dong."

"Suka banget ih! Udah lama juga nggak makan."

Zana terkekeh. Senyumnya perlahan memudar ketika ingatannya jatuh pada kejadian tiga tahun lalu. Dimana dia dengan semangat ingin membeli kebab dan berakhir terkapar di tengah jalan.

"Zan, lo bawa es banyak banget buat siapa?"

Zana mengerjap. Kesadarannya kembali. "Hah? Oh, itu gue beli empat. Kok kebanyakan sih? Bukannya pas?"

"Kan orangnya tiga." Andra menunjuk dirinya dan dua orang di depannya.

Zana mengerutkan dahi. "Arion?"

Self Injurlove ( terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang