Oke, mulai sekarang Min Yoonhee akan menerapkan kata-kata "Don't judge a book by its cover" yang sering dikatakan oleh Min Yoongi—kakak laknat yang sekarang menertawai ibu dan dirinya.
Yoonhee membungkukkan badannya. "Eonni, aku sungguh minta maaf. Aku kira Yoongi Oppa sudah berubah menjadi ahjussi yang pedofil. Ternyata—"
"Eh, tidak apa-apa. Bahkan Yoongi Oppa juga berpikir bahwa aku adalah siswi saat pertama kali bertemu, hehe." Potong Yewon.
Tiba-tiba Yoongi mengalungkan tangannya di bahu Yewon. Tangan iseng milik Tuan Min yang terhormat menjahili pipi manis milik Nona Kim.
"Ehm, Kim Yewon, bukankah kita belum makan apapun? Tadi seingatku ibuku memaksaku untuk pulang dan makan di rumah," ucap Yoongi sembari berpura-pura melihat sekelilingnya.
Duh, bener-bener deh. Ini sama ibu sendiri loh :)
Yewon hanya tersenyum kikuk. Sungguh, jika bukan ada di rumah kekasihnya, ingin sekali Yewon memukul kepala Yoongi. Tidak sopan sekali, Yewon tidak suka.
Buru-buru, wanita yang kulitnya sudah mulai berkeriput itu mengajak pasangan itu masuk. "Ayo masuk, Eomma sudah membuatkan banyak makanan lezat. Kau sedang tidak diet, 'kan?"
Yewon hanya membalasnya dengan anggukan. Wanita di hadapannya itu—ibunya Yoongi—terlihat sangat ramah dan hangat. Duh, kangen Mama.
Mata Yewon berbinar begitu melihat banyaknya sajian makanan yang berada di atas meja. Terlihat lezat, namun khas rumahan sekali. Sesuatu yang sangat jarang Yewon makan.
"Eomma, apa-apaan ini? Jika kau memasak untukku, kau hanya akan memasak sedikit. Giliran aku bilang akan bawa pacar, meja makan jadi penuh. Aku dianaktirikan," cibir Yoongi.
Yoonhee mendengus, "Cih. Biar meja makan tidak penuh, kau yang selalu menghabiskannya! Memang pernah kau berbagi denganku?
"Pernah!" Elak Yoongi. "Sekali. Aku pernah sekali berbagi denganmu. See? Aku memang baik. Dan kau tidak pernah mengenang kebaikanku!"
"Kakak baik macam apa yang hanya berbagi dengan adiknya sekali? Bahkan aku yakin Yewon Eonni lebih baik darimu, huh!" Balas Yoonhee tak mau kalah.
"Bibi, ada popcorn tidak? Rasanya aku betah melihat pertengkaran mereka. Ini lucu, mirip yang ada di drama. Jangan dilerai ya?" Bisik Yewon kepada Ibu Yoongi.
Ibu Yoongi terkekeh. "Perlukah kita merekamnya?"
Makan malam kali ini sungguh berkesan bagi Yewon. Diterima keluarga Yoongi... Rasanya sangat menyenangkan. Bahkan Ibunya Yoongi memperlakukannya dengan sangat baik.
Mungkin lain kali Yewon bisa minta bertemu dengan Ibu Yoongi lagi.
Ah, pertengkaran Yoongi dan Yoonhee juga lucu. Benar-benar memperlihatkan Yewon sisi manis, hangat, dan romantis milik Yoongi.
Ini juga efek keluarga Yewon yang cukup sibuk. Yewon memang tidak pernah diabaikan, namun tidak pernah mendapat kasih sayang seperti ini.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, tandanya Yewon harus pulang. Sungguh, rumah sederhana milik keluarga Min ini sangat nyaman, rasanya Yewon tidak ingin pulang. Tapi mengingat statusnya, Yewon terpaksa harus pulang ke rumahnya yang sepi itu.
"Bibi... Yoonhee... Aku pamit pulang dulu, ya?" Pamit Yewon dengan sopan.
Yoonhee mendesah pelan. "Memangnya Eonni tidak bisa lebih lama lagi di sini? Harus pulang sekarang juga?"
Yewon hanya membalasnya dengan anggukan. Wanita berumur 25 tahun ini mirip sekali dengan anak kecil.
Yoongi mengusap kepala adiknya. "Lain kali Oppa akan membawanya ke sini lagi, oke? Jangan bersedih, mukamu akan menjadi jelek. Jelek sekali, jadi biarkan Yewon pulang, oke?"
Terpaksa, Yoonhee mengangguk, membiarkan wanita yang lebih tua empat tahun darinya meninggalkan kediamannya.
"Sering-sering main ke sini ya, nanti akan Bibi buatkan makanan yang banyak. Bilang saja kau ingin apa, nanti akan Bibi buatkan," ucap Ibu Yoongi.
Yewon tersenyum. "Lain kali aku pasti main lagi. Yoonhee, jangan sedih, oke?"
Yoonhee hanya mengangguk, berusaha menahan air matanya. Keduanya terus melambaikan tangan hingga mobil Yoongi tidak terlihat lagi dari pekarangan rumahnya.
"Adikku... Maafkan kalau membuatmu risih. Maafkan jika dia berbuat kekanakan begitu," ucap Yoongi di tengah perjalanan.
"Hm? Tidak apa-apa. Yoonhee sungguh menggemaskan." Balas Yewon senang.
"Sepertinya Yoonhee dan Eomma menerimamu dengan baik," gumam Yoongi yang masih bisa didengar Yewon.
"Syukurlah kalau begitu."
"Sepertinya Yoonhee sudah bisa mendapat pengganti Yoonra. Sepertinya Yoonhee sangat menyayangimu," ucap Yoongi lagi.
Yewon mengerutkan alisnya, "Yoonra?"
"Adikku, kakaknya Yoonhee. Sudah tidak ada, meninggal karena mencoba menyelamatkan Yoonhee dari kecelakaan. Yoonra lebih akrab dengan Yoonhee ketimbang aku, makanya Yoonhee sangat merasa kehilangan," ucap Yoongi.
Yewon terdiam. "Lalu aku berusaha menjadi sosok Yoonra bagi Yoonhee, namun nyatanya aku gagal. Aku tidak bisa menjadi sosok dewasa Yoonra yang selalu mengerti Yoonhee. Aku hanyalah Yoongi yang kekanak-kanakan yang bahkan tidak bisa tidak bertengkar walau hanya sehari."
"Oppa, kau sudah menjadi kakak yang baik jadi Yoonhee. Aku pasti bangga kalau menjadi Yoonhee. Punya kakak hebat seperti seorang Min Yoongi!" Balas Yewon dengan senyum manisnya.
Yoongi juga tersenyum.
"Tapi sekarang rasanya dia sudah kembali menemukan sosok Yoonra. Kim Yewon, sepertinya kau disayangi Yoonhee pada pertemuan pertama."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] The Fact : She's (Not) A Student
Fanfiction[Gfriend Umji ft. BTS Suga] Sepertinya, Min Yoongi yang terkenal galak itu harus banyak-banyak bersabar. Pasalnya, dia mengencani wanita karir berumur 29 tahun yang terlihat seperti siswi SMA. - eunrarara present, The Fact : She's (Not) A Student ©2...