Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah
HAPPY READING
.
.
.
Author pov
Sinar matahari yang sangat terik, menembus masuk hingga ke kamar seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas.Sinar matahari itu membuatnya merasa terganggu dan terpaksa bangun dari tidurnya.
Lisa ayunindia, gadis berumur 16 tahun. Dia baru saja lulus dari SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, dan sekarang waktunya dia melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA
Matanya masih terasa sangat berat, akhir-akhir ini jam tidurnya begitu berantakan.
Baru saja gadis itu ingin tidur kembali. Ada seorang laki-laki tampan yang memaksanya untuk bangun. Karena ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA.
"Lisa, bangun! Kamu gak sekolah apa?". Tanya laki-laki itu sambil menepuk pipi adiknya yang masih nyaman dengan selimutnya.
"Males ah bang". Jawab Lisa dengan sangat santai. Matanya masih tertutup sangat rapat, entah kenapa hari ini dia sangat malas untuk bergerak.
"Males? Ini hari pertama kamu masuk SMA dan hari ini kamu PLS kan". laki-laki itu kembali berkata. Menghadapi Lisa yang keras kepala, membuatnya kewalahan.
"Aku gak mau bang! Lagian aku gak mau sekolah di SMA itu. Abang yang masukin aku tanpa sepengetahuan aku". Lisa dengan terpaksa membuka matanya. Rasa kesalnya belum bisa hilang, saat tahu kalau abangnya itu memasukkannya ke sekolah yang tidak di sukainya.
"Tapi sekolah itu kan bagus, Lisa. Sekolah itu terkenal juga. Masa kamu gak mau". Ujarnya yang mencoba membuat adiknya itu mengerti.
"Lisa kan maunya di SMA yang Lisa suka. Bukan yang abang suka!". Lisa memposisikan dirinya menjadi duduk, menatap lekat wajah abangnya itu.
"Terserah kamu. Kalau 30 menit kamu gak selesai siap-siap, dan gak mau ke sekolah. Laptop, HP, credit card kamu, abang sita!". Tegasnya lalu keluar dari sana.
"BANG REXSA SUKA BANGET NGANCEM!". Teriak Lisa kesal. Abangnya itu selalu menggunakan cara ini untuk membuatnya menurut.
REXSA PRATAMA, pria tampan dan banyak di idami kaum hawa. Seorang pengusaha muda, Rexsa adalah kakak Lisa. Dia yang merawat Lisa, sejak gadis itu berumur 8 tahun. Karena orangtua mereka yang meninggal.
Setelah membangunkan adiknya itu, Rexsa langsung menuju ke dapur dan mempersiapkan semua keperluannya untuk ke kantor.
Sedangkan Lisa, gadis itu sedang bersiap untuk ke sekolah.
Setelah selesai dengan seragam sekolah barunya, Lisa langsung turun untuk sarapan bersama Rexsa.
"Gak usah ngambek". Rexsa memulai pembicaraan, dia menatap wajah kusut adiknya itu.
"Udah berapa kali aku bilang. ku gak mau sekolah di situ bang!". Tegas Lisa yang terlihat hampir menangis. Gadis itu tidak suka dengan lingkungan baru, dia tidak suka berbaur dengan orang baru. Itu menjengkelkan baginya.
Lisa memang anak yang cengeng jika di hadapan Rexsa. Sudah berapa kali dia menangis hanya karena tidak mau bersekolah di Senior High School
"Sekolah itu bagus. Kasih tahu ke Abang satu alasan, kenapa kamu gak suka sekolah itu?". Rexsa mencoba bertanya, ia ingin tahu kenapa adiknya itu sangat tidak suka dengan sekolah yang sangat terkenal tahun ini.
"Di sana aku gak punya teman. Semua teman aku sekolah di SMA Bakti Wijiya. Dan hanya aku yang sekolah di SHS". Ucap Lisa yang terlihat begitu terganggu, rasanya sangat cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR (OPEN PO)
RomantizmRasa kagum pada sosok senior di sekolah, itu pasti sudah wajar. Hanya sebatas kagum, mungkin. Hanya itu. Laki-laki dengan tubuh tinggi dan tegap. Pakaian paskibra yang selalu cocok jika dia yang memakainya. Matanya yang akan tertutup bila tertawa le...