Sebel baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah
HAPPY READING
.
.
.
Author pov
Malam sudah tiba, Lisa dan Rimba baru saja sampai di apartement yang Rexsa katakan. Rimba keluar sebentar untuk membeli sesuatu.Saat kembali pria itu membawa dua bungkus nasi goreng.
Rimba khawatir melihat wajah pucat Lisa, gadis itu sepertinya sangat lelah. Rimba menyimpan nasi goreng itu dipiring, lalu duduk disamping Lisa.
"Udah malam.o makan dulu. Habis makan, lo mandi terus tidur" tutur Rimba lembut.
"Gue gak lapar kak. Gue langsung tidur ajah yah" ucap Lisa.
"Lis, lapar atau gak lo harus makan. Dikit ajah bisa kan? Lo pucet banget" ujar Rimba khawatir.
"Yaudah kak"
Rimba pun ikut makan sama seperti lisa. Sesekali ia mencuri pandang pada wajah gadis itu. Rimba khawatir melihat Lisa yang sangat lesu tidak seperti biasa.
"Lis lo gak sakit kan?" tanya Rimba lalu menyimpan piringnya, ia menatap Lisa.
"Enggak kak" jawab Lisa. Ia tersenyum tipis, ingin meyakinkan pada seniornya itu.
"Lo yakin?"
"Iya kak. Lo kok jadi khawatir gini?"
"Gue selalu khawatir kalau itu soal lo Lisa" tutur Rimba. Ia meraih tangan Lisa, lalu menggenggam.
"Gue gak apa-apa kak. Lo gak usah khawatir, kalau gue sakit pasti gue bilang ke lo" kata Lisa.
"Syukur deh kalau lo gak sakit" ujar Rimba yang merasa sedikit lega.
"Kak udah yah. Gue udah kenyang banget nih"
"Yaudah. Bue beresin ini. Lo mandi ajah sana, terus tidur" ucap Rimba lalu mengangkat kedua piring itu, dan pergi untuk mencucinya.
Lisa menyandarkan kepala disofa, berusaha merilekskan tubuhnya. Ia masih belum tenang, kalau belum mengetahui dalam dari semuanya.
Orangtuanya meninggal karena kecelakaan yang disengaja. Lalu sekarang, nyawanya dan Rexsa dalam bahaya.
Rimba yang baru selesai mencuci piring, hendak masuk kekamar. Namun ia melihat Lisa yang tertidur disofa. Bukannya masuk ke kamar, gadis itu malah tertidur pulas disofa.
Rimba perlahan duduk disamping Lisa, menatap wajah gadis cantik itu. Ia terus menatapnya. Wajah Lisa membuatnya tenang.
"Gue kadang bingung, kenapa gue bisa sesayang ini sama lo. Gue takut kalau lo gak ada di dekat gue. Ge juga takut kalau lo pergi ninggalin gue" tutur Rimba.
Rimba perlahan mengangkat tubuh Lisa. Menggendongnya masuk ke dalam kamar. Lalu membaringkan tubuh gadis itu di sebuah king size, menyelimutinya agar nyaman.
"good night Lis" ucap Rimba. kaos keluar dari kamar itu.
Lisa langsung membuka matanya, ia mendengar semua yang Rimba katakan tadi. Lisa merasa sangat beruntung, bisa mengenal pria sebaik Rimba, dan sangat beruntung karena menjadi gadis yang dicintai Rimba.
"Gue juga kadang bingung kak. Gue selalu mau ada di dekat lo. Gue juga takut kehilangan lo. Padahal kita belum punya hubungan apa-apa" ujar Lisa lalu kembali menutu matanya, masuk ke dalam mimpi indahnya.
Sedangkan Rimba, dia dikamar yang ada disamping kamar Lisa. Ia baru saja selesai mandi.
Rimba memakai celana pendek diatas lutut, dan membiarkan badannya terlihat karena tidak memakai baju. Rimba membuka laptop, mencari sesuatu yang ingin diketahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR (OPEN PO)
RomanceRasa kagum pada sosok senior di sekolah, itu pasti sudah wajar. Hanya sebatas kagum, mungkin. Hanya itu. Laki-laki dengan tubuh tinggi dan tegap. Pakaian paskibra yang selalu cocok jika dia yang memakainya. Matanya yang akan tertutup bila tertawa le...